Lemah Soal Bahasa, Indonesia Bisa Tertinggal di Pasar Bebas Asean
NIASSATU, JAKARTA – Tahun depan, 2015, pasar bebas Asean atau juga dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA 2015) akan berlaku. Tapi tampaknya Indonesia tidak bisa serta merta mengambil manfaat dari kebijakan regional itu.
Salah satu penyebabnya adalah lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam hal penguasaan bahasa Inggris.
“Infrastruktur jalan, gudang, pelabuhan, penting. Namun sumber daya manusia dengan kecakapan berbahasanya sebagai soft infrastructure pun tak kalah penting dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 (MEA 2015). Kecakapan berbahasa Inggris pekerja Indonesia kalah dibanding Malaysia dan Singapura. Padahal, siapapun investor yang akan masuk ke Indonesia membutuhkan para pekerja yang fasih berbahasa Inggris,” ujar Head of Trade Global Trade and Receivables Finance HSBC, Nirmala Salli di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Dia menjelaskan, pada masa berlakunya MEA 2015, maka investor dari luar bisa membawa serta tenaga kerja dari luar yang memiliki kemampuan bahasa dan keahlian lainnya. (NS1)