Aman adalah Mitos!

This entry is part of 4 in the series Saatnya Menaikkan Harga
Mitos vs Fakta | www.watercon.co.za

Mitos vs Fakta | www.watercon.co.za

NIASSATU, JAKARTA – Hidup jangan pernah mencari aman. Karena aman adalah mitos. Selama Anda hidup tidak akan pernah ada ‘aman’. Mengapa? Karena Anda dan saya adalah manusia yang tidak tahu apa yang akan terjadi 1 detik ke depan. Anda tidak tahu apakah Anda masih tetap hidup sampai akhir tahun ini. Anda tidak tahu apakah makan siang Anda hari ini mengandung virus yang mematikan. Tidak ada seorang yang tahu apakah pada waktu kita dalam perjalanan, kita mengalami kecelakaan maut. Tidak ada yang tahu.

Tetapi tidak perlu takut. Kalau sudah waktunya, ya tidak bisa dihindari. Karena itu, perjalanan hidup ini bukan kapan matinya, dan bukan cara matinya yang penting. Mati boleh kapan saja dan boleh dengan cara apa saja, walaupun semua kita tidak mau mati, termasuk kita yang ingin masuk surga pun tetap tidak mau mati, tetapi kematian adalah realita hidup kita. Maka yang terpenting bukan mencari aman, yang terpenting adalah menjadi manusia 10X, sehingga kapan pun Tuhan memanggil kita pulang, kita mendengar Tuhan berkata “Selamat hamba-KU yang baik dan setia…”.

Percayalah, Anda tidak akan mendengar kalimat indah seperti itu jika Anda tetap hidup rata-rata. Hidup sekedarnya, hidup normal-normal saja, hidup mencari aman, hidup menghindari kritik, hidup untuk populer, hidup disukai semua orang. Ingat, bahkan Yesus Kristus pun dikritik dan dibenci hingga Ia mati di atas kayu salib. Ada di antara Anda yang memanggil-NYA nabi, ada yang memanggil-NYA guru, ada yang memanggil-NYA (termasuk saya) sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Poinnya adalah, dalam bisnis, kalau Anda ingin produk Anda dikagumi. Kalau Anda ingin keberhasilan Anda menjadi 10X lebih dari sebelumnya, Anda tidak bisa menghindari kritikan atau kebencian. Kelompok no action, retreat in action dan average action akan mengritik massive action (10X). WHY? Mengapa? Karena ketiga kelompok itu ingin membenarkan pilihan mereka untuk menjadi seperti hari ini, yang biasa-biasa saja, dengan cara membujuk Anda menjadi ‘biasa’ seperti mereka.

Mereka belum tentu orang jahat, mereka bisa keluarga Anda sendiri, yang sudah lama mengubur impiannya manjadi manusia 10X. Ayah atau Ibu Anda, dulu waktu masih kecil pernah bermimpi menjadi pengusaha sukses, untuk memperoleh uang yang cukup untuk menyekolahkan anak-anak, dan ternyata di usia 70 tahun masih hidup pas-pasan. Tidak heran waktu Anda mencoba usaha ini dan itu, Ayah akan terus mengingatkan “hati-hati”, nanti kamu ditipu, atau nasihat agar “jangan terlalu agresif, nanti apa kata tetangga”. Kalau Anda mendengar dan mengikuti nasihat ini, Anda pun akan berakhir dengan nasib yang sama.

Jadi, hati-hatilah dengan buku yang Anda baca, hati-hati dengan ceramah atau khotbah yang Anda dengar, hati-hatilah dengan teman-teman dekat Anda, hati-hatilah dengan film atau musik yang Anda tonton/dengar. Karena semua itu menjadi informasi dan referensi Anda dalam memilih dan bertindak. Apapun informasi yang masuk dalam pikiran dan hati Anda, menjadi referensi, yang menentukan pikiran dan tindakan Anda.

Jika informasi yang masuk positif, pikiran dan tindakan Anda juga menjadi positif. Jika informasi yang masuk negatif, pikiran dan tindakan Anda juga menjadi negatif. Maka akar dari semuanya adalah “informasi dan referensi” yang masuk dalam pikiran Anda. Jika Anda belajar mengontrol informasi yang masuk, Anda mengontrol pikiran dan tindakan serta kebiasaan Anda. Semua itu akan menghasilkan manusia 10x atau manusia -10X.

Dalam profesi sebagai tenaga penjual, handling objection dan closing techniques adalah ilmu yang paling penting. Kalau pipeline Anda sudah banyak, sekarang Anda belajar untuk handling objections dan closing. Ingat no closing, no money. Salah satu objections umum adalah “harga ketinggian”.

Ini sudah dibahas dari awal. Teknik terbaik yang saya berikan dalam handling objections dan closing techniques adalah you have to be sold on your products or services. Artinya, Anda harus betul-betul yakin terhadap nilai manfaat atau solusi yang diberikan oleh produk dan jasa Anda. Kalau Anda sendiri tidak yakin, tidak mungkin Anda bisa mengelola keberatan dan closing dengan baik.

Ini penting, karena RAVE Sales model yang saya bangun memberikan filosofi sales tentang memberi dan melayani (giving and serving). Tetapi Anda salah besar jika berhenti disitu. Karena menjadi orang baik (being nice) penting, tetapi menjadi baik saja tidak akan membuat Anda berhasil dalam bisnis dan penjualan. (NS1)

Series NavigationSaatnya Menaikkan Harga >>
About the Author

Leave a Reply

*

Translate »