Pemilihan Ketua Umum PGI Harus Bebas dari Suap

SAE Nababan | ucanews.com

SAE Nababan | ucanews.com

NIASSATU, JAKARTA – Tinggal sekitar sebulan lagi, perhelatan Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)XVI di Nias akan digelar. Lalu, siapa dan seperti apa syarat yang harus dimiliki oleh calon ketua umum organisasi gereja terbesar di Indonesia itu selain syarat formal administratif?

“Harus memilki empat kriteria utama. Selain takut akan Tuhan, juga harus mampu menjadi pelayan dan gembala, dapat dipercaya dan benci terhadap suap,” ujar mantan Ketua Umum PGI periode 1984-1987 Soritua A. E. Nababan dalam Diskusi Publik Mencari Ketua Umum PGI 2014-2019 Bertema Pelayan yang Memimpin di Jakarta, Jumat (3/10).

Diskusi tersebut dihelat oleh Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia. Hadir dalam diskusi tersebut, dua dari tiga calon ketua umum. Yakni, Albertus Patty dan Richard Daulay. Sedangkan calon Ketua Umum PGI John Ruhulesin tidak hadir.

SAE Nababan menyitir maraknya masalah korupsi di Indonesia. Karena itu, dia juga memeringatkan agar pemilihan pemimpin gereja tidak dikuasai suap.

“Pemilihan pimpinan PGI jangan dipengaruhi uang, dan hal itu harus ditolak,” tegas dia.

Sidang Raya PGI kali ini akan digelar di Pulau Nias pada 11-17 November 2014. Sejumlah kegiatan pra-sidang digelar secara terpisah di setiap kabupaten/kota di wilayah itu. (NS1)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »