Wow… Pertama Kalinya Bayi Lahir dari Rahim Transplantasi
NIASSATU, JAKARTA – Seorang ibu di Swedia berhasil melahirkan seorang bayi dari rahimnya yang notabene adalah rahim transplantasi. Rahim itu milik seorang temanya yang berusia 61 tahun dan telah menopause.
Seperti dilansir media Inggris, The Lancet dan dikutip oleh BBC Indonesia, sang ibu tidak memiliki uterus sejak lahir.
Bayi yang dilahirkan secara prematur pada bulan September 2014 tersebut dilaporkan dalam keadaan sehat. Berat bayi mencapai 1,8 kilogram. Identitas Ibu, Ayah dan si bayi sampai saat ini masih dirahasiakan. Namun, tempat eprsalinan diketahui di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska, Gothenburg, Swedia.
Ayah bay itu menjelaskan, lahirnya bayi mereka merupakan proses yang panjang. Sebelumnya, mereka menjalani proses fertilisasi in vitro dengan mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar rahim. Dari proses itu muncul 11 embrio yang kemudian dibekukan.
Seteah si ibu menjalani transplantasi rahim, setahun kemudian memasukkan salah satu embrio ke dalam rahimnya dan selanjutnya berkembang.
Bagi Prof. Mats Brannstrom, pemimpin operasi transplantasi rahim sang Ibu tersebut, kelahiran si bayi merupakan sukacita yang amat besar dan membahagiakan.
“Kesukacitaan luar biasa bagi saya dan seluruh tim. Peristiwa ini juga merupakan sensasi yang seakan tidak nyata karena kami benar-benar tidak percaya bahwa kami bisa mencapai momen ini,” kata Brannstrom.
KEsuksesan transplantasi itu, jelas dia merupakan buah dari riset intensif pada hewan selama 10 tahun sekaligus pelatihan membedah yang panjang bagi seluruh anggota tim.
“Kelahiran ini membuka kemungkinan untuk mengobati banyak perempuan di dunia yang menderita infertilitas,” ujarnya. (NS1/BBCINdonesia)
Pemimpin redaksi yang baik, terimakasih berita2 penting ini.
Saya baca, artikelnya pesan cukup penting. Hanya saya usul supaya bisadibaca ulang dengan teliti setiap berita yg di tulis di niassatu.com. ada beberapa huruf tdk lengkap dan pengetikan yg msh salah sedikit. Misalnya
KEsuksesan, harusnya “kesuksesan”, ayah bay, mungkin harusnya “ayah bayi”…..
Ok, terimakasih ya . Tq.Eliyunus Gulo