2 November, Gerakan Nasional Menentang Kekerasan Terhadap Anak Dicanangkan
NIASSATU, JAKARTA – Dalam rangka merespons situasi darurat kekerasan terhadap anak di Indonesia, 24 organisasi masyarakat sipil, pemerintah dan organisasi sosial kemasyarakatan peduli anak akan menggelar aksi pada Minggu, 2 November 2014 di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Dalam acara itu, PLT Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Kantor Kementeritan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA), Kemensos, Walikota dari 5 wilayah DKI, Bupat Kepualauan Seribu, Kepala BPMPKB DKI Jakarta serta Komnas Perlindungan Anak akan mencanangkan Gerakan Nasional Indonesia Satu Aksi Menentang Kekerasan Terhadap Anak.
“Gerakan ini merupakan gerakan koalisi masyarakat Indonesia untuk menentang segala bentuk kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia, bercirikan agresif, massif dan berkesinambungan,” demikian bunyi rilis bersama Komnas Anak, Ibu Bergerak dan Gotong Royong Fund yang diterima Nias Satu pada Senin (27/10/2014).
Kegiatan tersebut juga dalam rangka menyambut peringatan 25 tahun diberlakukannya Konvensi PBB tentang Hak Anak (UN Convention on the Rights of the Children/CRC-1989 – 2014) dan untuk mengawal pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN AKSA).
Dijelaskan bahwa, akhir-akhir ini kasus kejahatan seksual terus menunjukkan peningkatan dan makin memrihatinkan. Sebaran masalahnya juga makin meluas dan pada saat yang sama penegakan hukum tidak mencerminkan keadilan bagi korban. Sementara itu, predator-predator kejahatans seksual terhadap anak justru datang dari orang-orang dekat anak itu sendiri.
“Rumah, sekolah dan lingkungan sosial anak misalnya, tidak lagi menjadi tempat ramah dan aman bagi anak. Kejahatan seksual justru terus mengintai anak dan menakutkan bagi semua orang, sehingga banyak keluarga menjadi paranoid,” jelasnya.
Kegiatan di Bundarah HI tersebut di antaranya long march mengelilingi Bundaran HI dan jalan protokol lainnya pada car free day. Long march ini diperkirakan melibatkan 1.000 orang dewasa dan anak-anak. Juga menghadirkan Miss Indonesia, Putri Indonesia untuk membagi-bagikan buka solidaritas serta memperkenalkan lagu “STOP Kekerasan Terhadap Anak”.
Sebagai wujud komitmen bersama, akan dilanjutkan dengan Deklarasi Indonesia Satu Aksi Menentang Kekerasan Terhadap Anak. Juga penandatanganan petisi/cap tangan masyarakat di atas kain sepanjang 10 meter.
Lalu, acara akan dilanjutkan dengan penyematan gelang dan kaos “STOP Kekerasan Terhadap Anak” kepada Plt. Gubernur DKI Jakarta, beserta Menteri dari KPP-PA, Kemensos, Walikota di 5 wilayah DKI Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu dan Kepala BPMPKB DKI oleh Dewan Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak dan anggota koalisi. Sekaligus pelepasan balon “STOP Kekerasan Terhadap Anak” sebagai tanda dimulainya Gerakan Nasional Menentang Kekerasan Terhadap Anak dan diakhiri dengan kegiatan penggalangan dana solidaritas untuk membantu anak korban kejahatan seksual di Indonesia.
Penggalangan tersebut dalam bentuk penjualan gelang dan kaos t-shirt “STOP Child Abuse” melalui media sosial dan penjualan secara langsung kepada para donator pada acara tersebut.
Kegiatan itu bekerjasama dengan Gotong Royong Fund dan Ibu Bergerak. Para donator bisa menyalurkan dana solidaritasnya langsung kepada Gotong Royong Fund dengan websitenya: www.gotongroyongfund.com. (ns1)