Edward Zega: Bukan Balugu, Tapi Gelar Kehormatan Saja

Koordinator Forkada Kepulauan Nias yang juga Bupati Nias Utara Edward Zega | northniastourism.com

Koordinator Forkada Kepulauan Nias yang juga Bupati Nias Utara Edward Zega | northniastourism.com

NIASSSATU, JAKARTA – Koordinator Forum Kepala Daerah (Forkada) Kepulauan Nias yang juga Bupati Nias Utara Edward Zega membenarkan adanya rencana pemberian gelar kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly dan Mayjen Christian Zebua. Namun, dia membantah bahwa gelar yang diberikan adalah Balugu.

“Kita tidak sejauh itu (memberikan gelar Balugu, red),” ujar Edward ketika dihubungi Nias Satu, Rabu (15/11/2014).

Dia menjelaskan, yang paling inti ingin dilakukan adalah syukuran karena untuk pertama kalinya ada putra Nias menjadi Menteri dan Panglima. Menurut dia, hal itu perlu disyukuri karena apa yang selama ini dicita-citakan, diharapkan akhirnya menjadi kenyataan.

“Nanti mereka akan datang ke Nias dalam rangka Sidang Raya PGI. Tentu dalam kedatangan mereka nanti di Nias, bisa juga kita berilah penghargaan. Tapi saya berpendapat tidak setingkat Balugu seperti yang disampaikan itu. Karena memberi gelar Balugu itu punya proses secara adat. Jadi tidak sampai begitulah. Tapi menurut saya penghargaanlah kepada mereka akan kita berikaan, ya mungkin pemberian gelar kehormatan. Tetapi belum ada pemikiran kalau setingkat Balugu. Tapi kalau Balugu itu, kita serahkan kepada tokoh-tokoh adat kita. Tapi saya berprinsip itu hanya gelar kehormatan, bukan Balugu,” jelas dia.

Ditanya mengenai gelar kehormatan yang akan diberikan, tanpa memberikan nama spesifik, Edward mengatakan bisa saja menggunakann nama-nama yang diawali dengan kata “Tuha”. Tapi pada prinsipnya, dia menegaskan, gelar di bawah level Balugu.

Dia juga mengatakan pemberian gelar Balugu ada prosesnya sendiri secara adat.  Dan saat ini, dinilainya bukan waktu yang tepat. Sebab, pemberian gelar Balugu biasanya disertai dengan pemotongan babi dan kegiatan prosesi adat lainnya.

“Kalau itu dilaksanakan kan kurang pada tempatnya sekarang. Apalagi nanti ada Wapres lagi akan ke sini. Seolah-olah ada yang lebih besar yang sudah kita laksanakan sebelum kedatangan wapres,” terang dia.

Mengenai penolakan Yasonna atas pemberian gelar itu, Edward juga tidak mempersoalkannya. Meski begitu, untuk gelar kehormatan itu dinilainya wajar diberikan.  Karena untuk orang luar Nias saja gelar bisa diberikan, apalagi untuk Putra Nias sendiri yang dinilai layak untuk itu, hal itu bisa diberikan.

“Kalau begitu kita sependapat. Kita hanya akan ada kebaktian pengucapan syukurlah. Bahwa ada putra Nias yang jadi Menteri ada yang jadi Panglima. Itu saja saya kira. Kalau gelar kehormatan itu tidak menjadi masalah sebenarnya. Selama ini biasa kita berikan kepada tamu. Orang lain saja kita berikan, apalagi orang kita sendiri,” papar dia.

Sebelumnya, kepada Nias Satu, Yasonna menyatakan dengan tegas penolakannya atas usulan pemberian gelar kepadanya. Dia mengatakan, telah menyatakan penolakan tegas itu kepada Forkada dan juga memastikan rencana pemberian gelar itu telah dibatalkan.

Yasonna mengatakan, saat ini pihaknya tidak mau larut dalam berbagai seremoni seperti itu. Mengingat, saat ini, mereka harus terus bekerja sebagaimana komitmen Kabinet Kerja, yakni Kerja, Kerja, Kerja , seperti dicanangkan Presiden Jokowi yang memberikan kepadanya kepercayaan sebagai Menkumham.

Yasonna juga mengungkapkan, gelar tersebut direncanakan akan diberikan juga kepada Mayjen Christian Zebua yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kodam XVII Cenderawasih dan kini sebagai Staf Khusus KSAD. (NS1)

About the Author
  1. Sehati Laoli Reply

    I agree with Edward Zega (Bupati Nias Utara)

  2. yuniria zalukhu Reply

    I agree with you Sir Edward zega(bupati nias utara)

Leave a Reply to yuniria zalukhu Cancel reply

*

Translate »