Nico Barito: Jangan Sampai Orang Luar yang Nikmati Pengembangan Pariwisata Nias

Nico Barito | asialeds.org

Nico Barito | asialeds.org

NIASSATU, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk Asean Nico Barito mengingatkan agar rencana strategis pengembangan kepariwisataan di Pulau Nias disusun sedemikian rupa agar manfaat utamanya dinikmati oleh orang Nias sendiri.

“Dalam strategic development plan itu, kalau Nias itu dikembangkan, jangan sampai orang luar yang justru menikmati profitnya. Ini biasanya terjadi di banyak daerah di Indonesia karena SDM lokal tidak siap. Kadang-kadang kita bikin masterplan bagus, kita sudah jual, tapi lama-lama orang Nias itu tak punya rumah, tergeser. Yang datang dan berusaha di sana adalah orang dari Bali, Singapura dan Medan. Lama-lama orang Nias hanya jadi pekerja. Dalam konsep ini kita usahakan sebanyak mungkin orang Nias jadi player (pemain) atau real actor. Minimal ada transisinya. Kalau tidak, percuma. Saya lihat problem di Indonesia itu seperti itu. Bali itu maju, tapi yang nikmati di sana, semua orang luar,” papar Nico dalam Nias International Development Strategic Partnerships di Sekretariat APKASI di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Dalam kegiatan tersebut, hadir seluruh kepala daerah di Pulau Nias, kecuali Nias Selatan. Juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha yang sudah berinvestasi maupun yang diajak berinvestasi di Pulau Nias.

Tim yang dipersiapkan Nico sendiri terlibat dalam penyusunan rencana strategis pengembangan kepariwisataan Nias yang akan dilanjutkan dengan pembuatan cetak biru (blue print). Dia mengatakan, dalam penyusunan rencana strategis tersebut, diatur sedemikian agar warga Nias menjadi penikmat utama hasil pengembangan kepariwisataan itu. 

Dia juga mengingatkan agar pemda-pemda kreatif mengelola potensi wisata di daerahnya. Sebagai contoh, kata dia, ternyata ada orang asing yang mengelola kawasan wisata di sebuah pulau di Nias Selatan. Pengelola menjual paket wisata di wilayah itu hingga bernilai 3.000 dolar Amerika Serikat per orang. Ketika ditanya, apa kontribusi bisnisnya itu kepada pemerintah daerah, mereka dengan enteng mengatakan sudah membayar pajak. Para tamunya juga datang ke lokasi wisata tersebut melalui Padang sehingga pemda tidak mendapatkan pemasukan tambahan.

“Ya, jadi ada yang seperti itu. Bayangkan, tamu mereka bisa mencapai 2.000 orang. Berapa besar yang mereka dapatkan dari sana. Tapi tidak ada kontribusinya kepada pemerintah daerah. Nah, pemda harus kreatif mengelola ini agar potensi di daerahnya itu juga dinikmati langsung oleh daerah itu,” jelas dia. (ns1)

About the Author
  1. mark flint Reply

    Interesting comments tapi menurut saya tidak sejalan:
    “Dalam kegiatan tersebut, hadir seluruh kepala daerah di Pulau Nias, kecuali Nias Selatan. Juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha yang sudah berinvestasi maupun yang diajak berinvestasi di Pulau Nias”
    Tapi berikut:
    ternyata ada orang asing yang mengelola kawasan wisata di sebuah pulau di Nias Selatan. Pengelola menjual paket wisata di wilayah itu hingga bernilai 3.000 dolar Amerika Serikat per orang. Ketika ditanya, apa kontribusi bisnisnya itu kepada pemerintah daerah, mereka dengan enteng mengatakan sudah membayar pajak.
    Ah jadi saya tanya: pengusaha asing itu bukan investor selain cuma mengolala “kawasan Wisata”? Apakah mereka sebelum investasti daerah itu sudah duluan jadi kawasan wisata?
    Apaka investor itu di undang untuk ikut dalam acara dan diskusi pengambangan parawisata ini?
    Apakah Pt. Samarie Mitra Cipta Nias di rangkul dalam forum tersebut?
    #lets be smart
    It is a fact that some of the best marine based tourism operators have invested after beening in the Nias region for the past 30 years? In my knowledge they have Never been asked for opinion about sustainable tourism development and growth of tourism in the region!

    Yah kita lihat nanti…. by the way
    Hey kawan: sudah tanam kelapa?…
    Kalau mau nanam jangan selain kelapa hybrida… supaya cepat berbuah.
    #lets get real Action by those investors does speak Louder than Words!

  2. Pingback: Nias Satu » Mimpi Nico Barito untuk Nias: dari Bangun Hotel Hingga Pindahkan Warga Desa Bawömataluo

Leave a Reply

*

Translate »