Umat Kristiani Nias Nikmati Sukacita Perayaan Natal di Tengah Hujan Deras dan Listrik Padam

Prosesi penyalaan lilin pada perayaan Natal jemaat BKPN Bawomataluo | Etis Nehe

Prosesi penyalaan lilin pada perayaan Natal jemaat BKPN Bawomataluo | Etis Nehe

NIASSATU, FANAYAMA – Berbeda dengan perayaan Natal tahun-tahun sebelumnya, perayaan Natal 2014 dirayakan di tengah guyuran hujan deras berkepanjangan dan padamnya listrik. Meski begitu, semangat warga Nias Selatan untuk merayakan Natal tak undur.

Seperti disaksikan Nias Satu di Desa Bawömataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, warga jemaat Banua Keriso Protestan Nias (BKPN) dan Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) berduyun-duyun mendatangi gereja untuk perayaan puncak Natal.

Sementara gereja-gereja lainnya di antaranya, Katholik dan Bala Keselamatan  merayakan puncak Natal pada Rabu, 24 Desember 2014. Perayaan Natal diterangi dengan pencahayaan terbatas dari mesin genset.

Jemaat BKPN Bawömataluo merayakan Natal dengan tema “Jangan takut, sebab hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat” (Lukas 2:10-11). Adapun khotbah Natal disampaikan oleh Pdt. Böwö Zifaulu Laia, STh.

Dalam khotbahnya, pengkhotbah menekankan pentingnya jemaat memahami bahwa hal yang paling penting dipahami oleh jemaat adalah apakah Tuhan sendiri hadir dalam hidup mereka.

Kebaktian Natal di jemaat BKPN juga diisi dengan penampilan kesaksian pujian dari sejumlah vokal group pemuda gereja dan sebagian besar dari grup-grup koor. Beberapa grup sebelumnya telah tampil pada kebaktian siang Kamis, 25 Desember 2014.

Paduan Suara Kaum Bapak Jemaat BKPN Bawomataluo | Etis Nehe

Paduan Suara Kaum Bapak Jemaat BKPN Bawomataluo | Etis Nehe

Selanjutnya, pada Jum’at, 26 Desember 2014, gereja-gereja kembali mengadakan kebaktian hari kedua yang biasanya disebut kebaktian Fe’amoni’ö fa’atumbu Yesu. Khusus di gereja BKPN disertai dengan kegiatan peneguhan sidi 50 pemuda gereja.

Selama dua hari kegiatan utama perayaan puncak Natal tersebut, hampir seluruh wilayah di Pulau Nias diguyur hujan lebat berkepanjangan. Setidaknya, dalam dua minggu terakhir, hanya diselingi sekitar 2-3 hari kemarau. Akibat hujan disertai dengan angina kencang, menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik sehingga menyebabkan listrik padam. Khusus Desa Bawomataluo, Siwalawa dan Lahusa Fau menderita pemadaman listrik sejak Rabu (24/12/2014) akibat kabel listrik putus tertimpa pohon tumbang.

Akibat cuaca hujan dan listrik padam itu, juga tampak masyarakat tidak bisa melakukan banyak aktivitas sebagaimana biasanya pada bulan Natal seperti ini. (ns1)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »