Polres Nias Selatan Selidiki Dugaan Suap Seleksi GBD 2015

Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa | Kornelius Nehe

Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa | Kornelius Nehe

NIASSATU, NIAS SELATAN – Menyusul pengumuman hasil seleksi Guru Bantu Daerah (GBD) Nias Selatan 2015, muncul berbagai protes, terutama dari peserta seleksi yang notabene sebelumnya adalah GBD pada tahun-tahun sebelumnya.

Protes mereka seputar dugaan ketidaktransparanan dalam pelaksanaan seleksi. Di antaranya, adanya dugaan permainan uang berupa sogok kepada pihak-pihak tertentu untuk meloloskan peserta tertentu. Beberapa kejanggalan itu terlihat dari tidak konsistennya daftar yang lulus dengan perengkingan nilai. Ada yang nilainya besar, namun tidak lulus. Sebaliknya, ada yang nilainya rendah, tapi justru lulus.

Hal lainnya adalah adanya dugaan di antara yang dinyatakan lulus tersebut sebenarnya tidak pernah mengikuti seleksi namun mendapatkan nilai yang cukup tinggi.

Dalam aksi demonstrasi para GBD yang tidak lulus, terutama GBD 2014, mereka menuntut pembatalan hasil seleksi karena banyaknya temuan kejanggalan tersebut. Meski begitu, Kadis Pendidikan Firman Giawa berkukuh bahwa seleksi telah sesuai prosedur.

Mendapatkan informasi itu, Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa mengatakan pihaknya siap mengusut dugaan kecurangan atau pun permainan uang dalam proses seleksi itu.

“Kalau ada pelanggaran hukum akan kita proses,” ujar dia kepada Nias Satu, Jum’at (13/2/2015).

Dia bahkan menambahkan, saat ini anggotanya telah bergerak melakukan penyelidikan terkait kebenaran informasi itu. Dia mengaku sampai saat ini belum ada laporan resmi ke Polres Nias Selatan mengenai dugaan kecurangan itu. Namun, pihaknya berinisiatif memulai penyelidikan pendahuluan sebagai antisipasi bila ada aduan yang masuk dari mereka yang merasa dirugikan.

“Penyelidikan ini sebagai langkah antisipasi bila nanti ada laporan,” kata dia.

Kapolres AKBP Robert terjun langsung memimpin pengamanan aksi demonstrasi hari ini. Bahkan, ketika dalam aksi demo yang hampir ricuh di kantor Dinas Pendidikan, AKBP Robert memfasilitasi agar Kadis Pendidikan Firman Giawa bersedia menerima para pendemo dan berdialog di dalam kantor. Dialog pun terjadi dan menghasilkan keputusan soal pembayaran sisa gaji GBD selama dua bulan akan dibayarkan paling lambat pada Selasa (17/2/2015). (ns1/ns4)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »