Lee Kuan Yew, Pendiri Singapura Wafat

Lee Kuan Yew | vulcanpost.com

Lee Kuan Yew | vulcanpost.com

NIASSATU, JAKARTA – Satu lagi dari sedikit saja orang yang berpengaruh di dunia karena warisan sejarah yang ditorehkannya melampuai kewajaran. Yaitu, Lee Kuan Yew, pendiri negara Singapura.

Lee meninggal di usia 91 tahun pada Senin dini hari pukul 03.18 waktu Singapura. Mantan perdana menteri Singapura selama 31 tahun tersebut meninggal di Rumah Sakit Singapore General Hospital.

Menyusul kepergiannya, pemerintah Singapura yang dipimpin oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang juga adalah anak pertama Lee Kuan Yew, memberlakukan hari berkabung nasional selama sepekan dengan mengibarkan bendera setengah tiang. 

Lee lahir pada 16 September 1923 dari keluarga Tionghoa kaya di Singapura. Lee yang pernah menempuh pendidikan di Raffles Institution Raffles College.

Pada Februari 1942, Lee menyaksikan bagaimana Jepang membantai antara 50-100 ribu warga Singapura keturunan Tiongkok di masa penjajahan. Meski begitu, selama periode 1943-1944, Lee pernah bekerja sebagai editor bahasa Inggris untuk departemen propaganda Jepang, Hobudu.

Stetelah menempuh pendidikan di London Schoolof Economics pada 1946, Lee melanjutkan kuliah di bidang hukum di Universitas Cambridge pada 1957-1949.

Selesai kuliah, Lee kembali ke Singapura pada 1950 dan membuka kantor hukum. Kemudian pada 1954 mendirikan Partai Aksi Rakyat (PAP). Setahun kemudian, Lee terpilih menjadi anggota parlemen sebagai oposisi.

Pada 1959, terjadi kejutan luar biasa dimana PAP meraih 43 dari 51 kursi di parlemen negara yang dikuasai oleh Inggris tersebut. Dan Lee dilantik sebagai Perdana Menteri pada usia 35 tahun.

Pada 1963, Lee berperan besar menggabungkan Singapura dengan Malaysia sebagai bagian dari Federasi Malaysia. Dua tahun kemudian, pada 1965, Singapura keluar dari federasi dan Lee sendiri yang mengumumkannya di televisi nasional.

Hingga 1990, Lee menjabat sebagai Perdana Menteri dan kemudian digantikan oleh Goh Chok Tong. Meski begitu, Lee tak sepenuhnya mundur dari pemerintahan. Dalam kabinet, Lee tercatat sebagai Menteri Senior dengan fungsi utama sebagai penaseihat kabinet.

Melanjutkan pemerintahan Goh Chok Tong, putra pertama Lee, Lee Hsien Loong menjadi perdana menteri. Ayahnya tetap berperan sebagai mentor baginya. Hingga akhir hidupnya, Lee tercatat sebagai anggota parlemen Singapura. (ns1/dari berbagai sumber)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »