Harga Pupuk Bersubsidi Tak Terjangkau, Petani Nias Selatan Menjerit

Petani sedang menabur pupuk | bisnis.com

Petani sedang menabur pupuk | bisnis.com

NIASSATU, NIAS SELATAN – Beberapa bulan terakhir, para petani di Nias Selatan menjerit karena tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Tak cuma sulit mendapatkannya, harga yang harus dibayar pun mencekik leher.

“Bayangkan, untuk satu karung pupuk, kami harus membayar hingga Rp 250 hingga Rp 300 ribu. Kami benar-benar kesulitan dengan permainan harga pupuk ini,” ujar salah satu petani yang tak mau disebut namanya kepada Nias Satu di Kecamatan Fanayama, Nias Selatan beberapa waktu lalu.

Tak cuma itu, kata dia, penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani juga sudah tidak seperti sebelumnya. Sebelumnya, jelas dia, pupuk disalurkan melalui kelompok tani sehingga harganya tetap terjangkau. Dia mengaku merupakan salah satu ketua kelompok tani di desanya.

“Sejak Januari tidak lagi seperti itu. Pupuk tidak lagi melalui kelompok tani. Kami jadi bingung mendapatkan pupuk. Justru pupuk banyak beredar di penjual pengecer,” tambah dia.

Keluhan serupa juga didapatkan Nias Satu dari petani di kecamatan Luahagundre. Dari salah satu petani, diperoleh informasi bahwa untuk satu karung pupuk urea harus membayar hingga Rp 220 ribu. Harga itu didapatkan ketika membeli di pengecer karena juga tidak mendapatkannya dari kelompok tani.

Petani ini menjelaskan, mereka mulai kesulitan mendapatkan pupuk pada Februari 2015 saat mulai pengerjaan sawah.

Sementara itu, petani lainnya di So’onogeu mengungkapkan, harga pupuk di wilayahnya bervariasi. Bila dalam kelompok tani, harga pupuk berkisar Rp 160 ribu per sak. Sedangkan bila di luar kelompok tani harganya mencapai Rp 210 ribu per sak.

“Sebenarnya harganya cuma Rp 90 ribu per sak, namun karena berbagai hal harganya mencapai Rp 160 ribu per sak. Namun, di luar itu, bisa dijual hingga Rp 210 ribu per sak. Bahkan pada saat pengerjaan sawah yang lalu, harganya bisa mencapai Rp 300-500 ribu per sak karena pupuk langka,” tambah dia.

Mereka menduga ada yang bermain mencari keuntungan tak wajar dalam penyaluran pupuk bersubsidi tersebut. Namun, pihaknya tidak tahu harus mengadu ke mana karena mereka menilai Pemda Nias Selatan sudah lama mengetahui masalah ini namun tak kunjung mengatasinya. (ns1/ns4)

 

About the Author
  1. Pingback: Nias Satu » Ini Jawaban Pemda Nias Selatan Soal Harga Pupuk Bersubsidi yang Tak Terjangkau

Leave a Reply

*

Translate »