Waspada! Pemasaran Narkoba Makin Masif, Kini Berbentuk Kertas dan Kue
NIASSATU, JAKARTA – Masyarakat, khususnya di Kepulauan Nias mesti lebih hati-hati dan juga proaktif mencegah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Pasalnya, ekspansi pasar narkoba oleh para pemasarnya makin agresif dan juga kreatif. Tidak lagi menggunakan pola-pola dan bentuk produk narkoba yang standar.
Hal itu diketahui dengan penemuan jenis narkoba baru yang mengejutkan publik di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini, narkoba ditemukan dalam bentuk kertas kecil seperti perangko. Dan lebih mengejutkan lagi, ada yang menjualnya dalam bentuk atau dicampur dengan makanan seperti kue brownies dan coklat dan telah berlangsung selama enam bulan terakhir.
“Ini wujud narkotika baru. Narkotika telah berubah bentuk, tak lagi berwujud kristal. Penyamaran menjadi berbahaya, berbentuk kue dan kertas,” ujar Deputi Bidang Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Dedi Fauzi Elhakim di kantor BNN, Jakarta, dikutip Rabu (15/4/2015).
Narkoba dalam bentuk kertas itu dikenal dengan nama CC4. Polisi berhasil mengungkapkan peredarannya dalam penggeledahan di LP Cipinang pada Kamis (9/4/2015). Dalam penggeledahan itu, polisi menyita 120 lembar atau 2.000 potong CC4 yang diduga dikendalikan oleh terpidana mati Freddy Budiman yang selama ini mendekam di LP Nusakambangan.
Penggeledahan itu dilakukan untuk membongkar jaringan narkoba yang diduga dikendalikan oleh terpidana mati, Freddy Budiman. Di LP Cipinang, petugas menyita 120 lembar atau 2.000 buah CC4.
Irjen Pol Dedi Fauzi menjelaskan, narkoba dalam bentuk kertas tersebut mengandung stimulan sehingga pemakainya tidak merasa capek dan lelah. Namun, kata dia, stimulant tersebut menyebabkan gangguan kejiwaan bagi pemakainya.
Tak cuma itu, dalam penggerebekan di Mall Blok M, Jakarta Selatan, Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap penjualan narkoba yang dikemas dan dicampur dalam kue brownies dan coklat. Mereka memasarkannya secara online melalui situs khusus yang dibaut untuk itu.
Irjen Dedi Fauzi mengatakan, kecurigaan aparatnya muncul ketika mereka menemukan seorang anak SMP teler selama dua hari. Dari penyelidikan, diketahui adanya pemasokan narkoba melalui kue tersebut oleh para pengedar.
Irjen Dedi Fauzi mengingatkan, dari total 354 jenis narkoba baru (new psychoactive substances) di dunia, sebanyak 35 jenis telah beredar di Indonesia dengan berbagai modus operandi yang baru juga.
Sebelumnya, kepada Nias Satu, Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa mengungkapkan, khusus di Nias Selatan peredaran narkoba sudah mencapai tingkat yang menguatirkan karena telah menyasar hingga anak-anak sekolah. (Baca: Awas, Peredaran Narkoba di Nias Selatan Sudah Tahap Menguatirkan). (ns1)