Aksi di Kejari Teluk Dalam Ricuh, Sejumlah Pendemo Dipukuli dan Ditangkap Polisi
NIASSATU, TELUK DALAM – Massa dari Gerakan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat (GERAMM) Kabupaten Nias Selatan terlibat kericuhan saat menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Dalam, siang ini, Selasa (5/5/2015).
Kericuhan tersebut dipicu tidak ditemuinya massa oleh Kajari Teluk Dalam I Made Suwarjana seperti dijanjikan oleh Kasi Pidsus Ardiansyah saat bertemu dengan massa pada aksi serupa pada Kamis (30/4/2015) lalu.
Massa kecewa setelah mereka tiba di depan kantor Kejari, pagar ditutup dan dijaga polisi. Kemudian, perwakilan Polres Nias Selatan menyampaikan kepada massa bahwa Kajari tidak berada di tempat dan sedang ebrada di Medan dalam rangka kunjungan kerja.
Akibatnya, pengunjuk rasa yang terdiri dari mahasiwa USBM, STKIP Nias Selatan dan juga masyarakat tersebut kecewa. Mereka berorasi dan mendesak polisi membuka pintu agar massa bisa masuk ke dalam area Kantor Kejari. Akibatnya, terjadi saling dorong antara massa dan polisi hingga terjadi pemukulan. Sejumlah massa, baik laki-laki maupun perempuan menjadi korban pemukulan. Karena marah, akhirnya massa membakar ban di depan kantor Kejari.
Setelah istrahat makan siang yang diberikan oleh warga yang bersimpati dengan mereka, kericuhan terjadi lagi. Diduga karena ada lemparan batu dari arah massa ke polisi. Akibatnya, polisi melakukan pemukulan kepada massa dan juga menangkap sejumlah massa pendemo.
Massa sendiri sebelumnya memulai aksinya dari kampus STKIP pada pukul 11.00 WIb menuju Simpang Lima dan menggelar orasi di sana. Selanjutnya, pada pukul 11.45 menuju Kejari.
Sebelumnya, pada aksi demo pada Kamis (30/4/2015), Kasi Pidsus Kejari Teluk Dalam Ardiansyah yang menemui massa meminta agar massa datang lagi pada Selasa (5/5/2015) dan akan bertemu langsung dengan Kajari. (Baca: Dijanjikan Bertemu Kajari Teluk Dalam Pada 5 Mei, Massa GERAMM Akhiri Demonstrasi)
Hingga saat ini, massa masih bertahan di depan kantor Kejari dan mengancam akan menginap dengan memasang tenda di tempat itu.
Ada pun tuntutan massa, masih terkait dengan pernyataan sikap yang telah disampaikan sebelumnya yakni pengusutan kasus korupsi, khususnya dugaan korupsi pada program pendidikan gratis melalui USBM Nias Selatan. (Baca: Kejari Teluk Dalam: Akan Ada Tersangka Baru Kasus USBM Dalam Waktu Dekat)
Sampai berita ini ditayangkan, pihak Kejari Teluk Dalam belum bisa dikonfirmasi soal ketidakhadiran Kajari Teluk Dalam untuk menemui massa tersebut seperti dijanjikan sebelumnya. (ns4)