Anggota Dibebaskan Polisi, Pendemo di Kejari Teluk Dalam Bubarkan Diri

Massa GERAMM membubarkan diri dari depan Kantor Kejari Teluk Dalam | Kornelius Nehe

Massa GERAMM membubarkan diri dari depan Kantor Kejari Teluk Dalam | Kornelius Nehe

NIASSATU, TELUK DALAM – Ratusan massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Dalam siang tadi akhirnya membubarkan diri.

Massa membubarkan diri setelah tercapai kesepakatan dengan polisi yang sempat menangkap beberapa pendemo akibat kericuhan yang terjadi saat aksi demo dilakukan.

Sebelumnya, usai penangkapan, koordinator aksi melakukan negosiasi dengan polisi yang diwakili oleh Wakapolres Nias Selatan Kompol Salati Zalukhu dan juga dengan pihak Kejari. Dari negosiasi tersebut disepakati bahwa pendemo yang ditangkap akan dilepaskan dan yang luka-luka akan dirawat di Rumah Sakit. Sedangkan polisi meminta massa segera membubarkan diri.

Terkait lemparan batu yang memicu pemukulan oleh polisi kepada massa, diduga berasal dari orang tak dikenal yang menyusup di antara massa pendemo dan bukan oleh anggota dari peserta aksi sendiri.

Sementara itu, salah satu Koordinator Aksi Ricardo Lö’i mengatakan, mereka tetap akan melanjutkan aksinya untuk mendatangi Kejari lagi. Namun, pihaknya belum menentukan kapan akan beraksi lagi karena beberapa rekannya terluka akibat pemukulan oleh polisi.

Terkait tidak dipenuhinya janji untuk bertemu dengan massa oleh Kajari I Made Suwardana, Kasi Pidsus Kejari Teluk Dalam Ardiansyah belum bisa memberikan informasi karena mengaku masih shock akibat kericuhan yang terjadi siang tadi. Dia pun meminta agar dihubungi lagi setelah ini.

Seperti diketahui, Ardiansyah saat menemui massa Gerakan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat (GERAMM) Nias Selatan pada aksi demo pada Kamis (30/4/2015) meminta massa agar kembali pada hari ini. Dia juga menjanjikan massa akan bertemu langsung dengan Kajari. (Baca: Dijanjikan Bertemu Kajari Teluk Dalam Pada 5 Mei, Massa GERAMM Akhiri Demonstrasi)

Namun, ketika hari ini massa datang dengan jumlah lebih besar dari sebelumnya, justru Kajari dikabarkan tidak berada di tempat. Menurut perwakilan Polres Nias Selatan yang menemui massa dari balik pagar, Kajari sedang berada di Medan dalam rangka kunjugan kerja.

Akibatnya, massa kecewa karena merasa dibohongi. Mereka pun mendesak polisi membuka pagar agar massa bisa masuk area Kantor Kejari. Namun, ditolak oleh polisi sehingga terjadi saling dorong dan pemukulan. Lalu, massa melakukan pembakaran ban di pintu masuk Kejari.

Setelah istrahat sebentar dan makan siang, tiba-tiba kericuhan terjadi kembali. Penyebabnya, ada lemparan batu yang dari arah massa ke arah polisi. Akibatnya, polisi melakukan pemukulan dan penangkapan sejumlah pendemo. Dari dua kali pemukulan, terdapat sejumlah pendemo yang mengalami luka-luka.

Ada pun tuntutan massa, masih terkait dengan pernyataan sikap yang telah disampaikan sebelumnya yakni pengusutan kasus korupsi, khususnya dugaan korupsi pada program pendidikan gratis melalui USBM Nias Selatan. (Baca: Kejari Teluk Dalam: Akan Ada Tersangka Baru Kasus USBM Dalam Waktu Dekat) (ns4)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »