Panen Perdana Padi Program GP-PTT Digelar di Kecamatan Maniamölö, Nias Selatan
NIASSATU, NIAS SELATAN – Pemerintah Kabupaten Nias Selatan menggelar kegiatan panen perdana padi program gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) bersama Dinas Pertanian Sumut dan Dandim Nias. Acara tersebut berlangsung pada Rabu (4/6/2015) di persawahan Desa Idala Jaya Hilisimaetanö, Kecamatan Maniamölö.
“Acaranya kemarin. Pangdam Bukit Barisan batal hadir karena ada kegiatan mendadak. Puncak acaranya besok di Gunungsitoli, Pangdam akan hadir,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Nias Selatan Restu Jaya Duha kepada Nias Satu, Kami (5/6/2015).
Restu menjelaskan, adapun padi yang dipanen raya adalah padi yang masuk dalam program GP-PTT tahun anggaran 2015.
Usai panen raya di Kecamatan Maniamölö, kemudian tim bergeser ke Kecamatan Amandraya untuk melakukan penanaman padi dan tabur benih padi.
Panen raya tersebut dihadiri Staf Ahli mewakili Bupati Nisel, Kadis Pertanian Provinsi Sumut yang diwakili oleh John Sinaga, Dandim Nias, seluruh Danramil dan Babinsa, Komisi B DPRD Kabupaten Nias Selatan, Kepala BPS Nias Selatan, pejabat Dinas Pertanian dan Kehutanan, perwakilan camat Maniamölö, Koordinator koord PPL/PPl Kecamatan Maniamölö, Penangkar Benih Nias Selatan, Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) Dinas Pertanian Provinsi Sumut di Kepulauan Nias, Kelompok Tani dan para petani.
Hasil panen padi di sawah tersebut, kata Restu mencapai 5,7 ton/hektar sesuai hasil ubinan Badan Pusat Statistik (BPS). Ubinan adalah alat ukur yang dilakukan dengan ukuran 2,5 m x 2,5 meter untuk mengukur produktivitas lahan sawah yang diubin.
Restu menjelskan, penanaman padi tersebut menggunakan metode jajar legowo 4:1 dan jajar legowo 2:1. Pada tahun lalu, produktivitas sawah tersebut berkisar 4,6 ton/hektar. Sekarang, produksinya mencapai 5,7 ton/hektar.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan traktor roda dua kepada 4 kelompok tani. Traktor tersebut merupakan bantuan dari Refoccusing APBN 2015 sebanyak 10 unit. Unit traktor yang tersisa akan diserahkan kepada petani di Kecamatan Teluk Dalam, Lölöwa’u dan Amandraya. (ns1)