DPRD Nias Selatan Telisik Tunggakan Beasiswa Mahasiswa di Sejumlah Kampus
NIASSATU, BATAM – Merespons laporan dari mahasiswa maupun orangtua mahasiswa yang mengeluhkan pembayaran beasiswa bagi mahasiswa yang dikuliahkan Pemda Nias Selatan di sejumlah perguruan tinggi, DPRD Nias Selatan langsung turun ke lapangan untuk mencari tahu kebenarannya.
Kegiatan peninjauan lapangan tersebut dilaksanakan oleh Komisi B DPRD Nias Selatan bersama salah satu Wakil Ketua DPRD Nias Selatan, Yohana Duha.
Kepada Nias Satu, anggota Komisi B DPRD Nias Selatan Kariaman Maduwu membenarkan saat ini pihaknya sedang berada di Batam untuk melihat 32 mahasiswa/i yang dibeasiswakan di Universita Batam (Uniba).
“Di Universitas Batam ada dua angkatan, yakni angkatan 2014 sebanyak 27 orang dan angkatan 2015 sebanyak 5 orang. Mereka di kedokteran, kebidanan dan keperawatan. Mereka kasihan sekali, biaya kuliah dan juga biaya hidup belum dibayarkan,” ujar Kariaman saat dihubungi, Jum’at (5/2/2016).
Dia mengatakan, khusus untuk 27 mahasiswa angkatan 2014, biaya kuliah mereka baru dibayarkan pada 2 Februari 2016 atau beberapa hari sebelum tim DPRD Nias Selatan tiba. Sedangkan untuk 5 mahasiswa angkatan 2015 sampai saat ini belum dibayarkan.
Khusus untuk5 mahasiswa angkatan 2015, jumlah tunggakan mencapai sekitar Rp 1,2 miliar atau rata-rata lebih Rp 200 juta per orang.
“Pertanyaannya, pertama, anggaran yang sudah dicairkan selama 2014 dan 2015 itu kemana? Kan anggaran itu sudah ada. Itu pertanyaan kita, kenapa baru dibayar kemarin. Kedua, untuk yang 2015 sampai detik ini belum terbayarkan. Permasalahnnya sama, kemana anggarannya? Padahal tiap tahun DPRD memberikan anggaran itu. Kasihan para mahasiswa itu. Ada mereka yang diancam keluar dan juga susah makan karena tidak ada biaya kebutuhan,” jelas anggota Fraksi Partai Demokrat itu.
Dia menjelaskan, informasi mengenai nasib para mahasiswa itu diketahui dari laporan mahasiswa karena menerima surat peringatan dari universitas dimana mereka diancam tidak diizinkan ujian bila biaya kuliah mereka tidak dilunasi. Juga dari keluhan orangtua mahasiswa yang merasa terbebani dengan tidak lancarnya pembayaran biaya kuliah anaknya yang ikut dalam program beasiswa tersebut.
Tak cuma itu, kata Kariaman, pihaknya juga mengambil inisiatif untuk turun langsung ke lapangan untuk mencari informasi setelah adanya laporan dari Dinas Kesehatan Nias Selatan mengenai adanya tunggakan pembiayaan dinas tersebut sebesar Rp 21 miliar.
“Selama ini ada laporan dari Dinas Kesehatan melaporkan bahwa ada tunggakan sebesar Rp 21 miliar lebih. Laporan itu setelah pembahasan anggaran APBD 2016. Kita kaget maka dengan sendirinya kita ambil inisiatif khususnya Komisi B terjun melihat langsung mahasiswa yang diutus di bidang kesehatan,” tutur dia.
Selain di Universitas Batam, tambah dia, anggota Komisi B lainnya disebar ke perguruan tinggi lainnya dimana ada mahasiswa asal Nias Selatan yang dibeasiswakan melalui Dinas Kesehatan. Di antaranya, Universitas Indonesia (UI), perguruan Helvetia dan STIKES Sari Mutiara Medan.
“Kami berangkat serentak dari Nias Selatan menuju kampus-kampus tersebut untuk mendapatkan informasi dan meminta data. Termasuk waktu lalu itu ada informasi kalau ada mahasiswa kita yang meninggal, kita mau cari tahu juga, apa yang sebenarnya terjadi,” papar dia.
Semua temuan dari lapangan tersebut kemudian akan dipertanyakan kepada Pemda Nias Selatan.
“Nanti setelah kami pulang, kami akan tanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan mengenai anggaran itu. Kemana anggaran itu. Apakah dipakai untuk keperluan lain dulu. Kita sudah dapatkan semua datanya dan nanti setelah terkumpul semua kita akan tahu secara total berapa utang Pemda Nias Selatan di bidang kesehatan ini,” tandas dia.
Kariaman mengatakan, tim DPRD Nias Selatan yang turun ke lapangan ini hanya memeriksa laporan terkait mahasiswa yang menerima beasiswa melalui Dinas Kesehatan. Sedangkan mahasiswa di kampus-kampus lain yang dikabarkan juga mengalami keluhan yang serupa, kata dia, merupakan domain komisi yang membidangi pendidikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 90 mahasiswa/i asal Nias Selatan di STIE Kasih Bangsa, Jakarta Barat belum dibayar biaya kuliah dan kebutuhan mereka selama enam bulan terakhir. Mereka juga terancam tidak bisa ujian akhir semester pertengahan bulan ini bila tunggakan itu belum dibayar Pemda Nias Selatan. Kabar lainnya menyebutkan mahasiswa/i asal Nias Selatan di STIPPAN juga mengalami hal serupa. (ns1)
Pingback: Nias Satu » Murniati Dachi Bantah Temuan DPRD Nias Selatan di Universitas Batam
Pingback: Nias Satu » Rapat DPRD – Bupati Nias Selatan Belum Hasilkan Solusi Konkrit
Pingback: Nias Satu » Pansus DPRD Telisik Seluruh Penerima Beasiswa Pemda Nias Selatan
terimaksih info tentang : DPRD Nias Selatan Telisik Tunggakan Beasiswa Mahasiswa di Sejumlah Kampus sangat bermanfaat.