Sudah 4 Hari Dirawat, Bayi Gizi Buruk Asal Nias Selatan Ini Belum Punya Biaya
NIASSATU, GUNUNGSITOLI – Bayi Fesilita Hilidayanti Telaumbanua yang mengalami gizi buruk yang parah dan sedang dirawat di RSUD Gunungsitoli sampai saat ini belum mendapat bantuan untuk biaya perawatannya.
Bayi Felisita sudah berusia dua tahun, namun dengan berat badan hanya 4,5 kg. Fesilita adalah anak dari sebuah keluarga dari Desa Hoya, Kecamatan Sidua Ori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Karena kondisinya yang sangat buruk, bahkan tulang-tulangnya terlihat jelas di balik balutan kulis tipisnya.
Fesilita dibawa oleh orangtuanya kepada Suster Klara untuk meminta tolong untu membantu perawatannya. Karena kondisinya yang berat, maka Suster Klara memutuskan untuk membawa Fesilita ke RSUD Gunungsitoli untuk mendapatkan penanganan pemulihan kondisinya lebih dahulu. Suster Klara mengambil alih biaya perawatan bayi itu meski harus berutang ke RSUD.
Ketika dihubungi mengenai perkembangan terbaru kondisi Fesilita, Suster Klara Duha yang membawanya ke RSUD Gunungsitoli mengatakan, saat ini masih dalam pengananan. Suster Klara mengaku sampai hari keempat perawatan belum menerima bantuan apapun untuk biaya Fesilita, termasuk dari pemerintah daerah.
“Untuk biaya Fesilita saya belum tahu. Tidak bisa saya kira-kira saat ini. Nanti saya akan tanya bagian kasir kalau sudah keluar dari RSUD. Tentu saja biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki gizinya sangat besar. Belum ada yang menghubungi saya sampai saat ini untuk membantu Fesilita, termasuk dari pemerintah daerah” kata Suster Klara kepada Nias Satu, Senin (29/2/2016).
Suster Klara mengatakan, selain Fesilita, seorang bayi gizi buruk bernama Delaria juga sedang mereka rawat. Delaria baru saja keluar dari RSUD Gunungsitoli setelah mengalami kenaikan berat badan dari semula 2 kg menjadi 3 kg. Saat ini, Bayi Delaria dirawat di Panti Asuhan Faomasi yang dikelola Suster Klara untuk pemulihan lebih lanjut.
Tak cuma itu, tambah Suster Klara mereka juga sedang menangani seorang bayi bernama Agata dari Nias Tengah berusia 1 tahun, yang sejak lahir tidak memiliki dubur. Bayi Agata akan menjalani operasi kedua dan ketiga di Semarang. Selain itu, juga baru saja menerima seorang anak penderita hidrosepalus dari Amandaya, Nias Selatan dan akan dibawa ke Semarang untuk dioperasi.
“Banyak yang dibutuhkan anak anak ini. Biaya kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan dan ongkos pesawat kalau kami berangkat. Biaya di RSUD masih semua di bon (utang). Hanya karena mereka sudah kenal saya maka para pasien itu dirawat saja dulu dan biayanya kalau ada uang baru saya bayar,” jelas Suster Klara menjelaskan kondisi mereka saat ini.
Bila Anda tergerak untuk membantu Fesilita maupun pelayanan Suster Klara di Panti Asuhan Faomasi guna membantu pengobatan dan biaya hidup anak-anak yang kurang beruntung di sana, Anda bisa menyalurkannya ke Rekening Bank Mandiri No. 107 – 00 – 070 – 5543 – 2 atas nama Klara Izanulo Duha atau BCA KCU Medan no. 0222015969 atas nama Klara osf Izanulo Duha.