Mark Flint: Saya Harap Mulai Tumbuh Rasa Memiliki dan Melindungi Aset Wisata di Nias

Mark Flint | Dok. Pribadi

Mark Flint | Dok. Pribadi

NIASSATU, NIAS SELATAN – Selain warga, salah satu yang sangat berterima kasih dengan penertiban penambangan pasir dari Pantai Sorake dan Lagundri adalah Mark Flint. Pria asal Australia dan sudah lama menetap di Pantai Sorake ini mengapresiasi sikap tegas Pemda Nias Selatan tersebut dan berharap itu konsisten dilakukan.

“Ya, baik (tindakan penertiban, red) dan kita banyak berterimakasih atas tindakan Bupati dan Wakil Bupati atas kegiatan untuk menghentikan pengalian pasir di pantai Lagundri – Sorake. Mudah-mudahan ada kemajuan dalam semua hal lain dan positif dalam pengembangan daerah,” ujar Mark kepada Nias Satu pada Kamis, (26/5/2016).

Mark juga mengapresiasi tindakan kepala daerah Nias Selatan tersebut yang berani melakukan penertiban setelah sebelumnya berbagai laporan masyarakat ke bupati sebelumnya tidak digubris. Dia mengatakan, selama ini selain kepada bupati, masyarakat juga telah berkali-kali melaporkan dan menyurati pimpinan DPRD hingga markas TNI AL di Teluk Dalam agar melakukan penertiban.

“Hari ini tidak ada main-main, langsung ramai turun, aparat permerintah dan aparat. Baru kali ini ada pemimpin tegas,” jelas dia. (Baca:  Pemda Nias Selatan Tertibkan Penambangan Pasir di Pantai Sorake).

Selanjutnya, dia mengharapkan agar Pemda mengagendakan untuk membahas dan mengimplementasikan semacam Perda untuk menetapkan dan menegaskan kepada masyarakat Lagundri dan Sorake bahwa kedua wilayah itu harus dilindungi dari kegiatan yang menghambat kemajuan di bidang pariwisata, rekreasi alam dan wisata bahari.

“Saya harap ada ketentuan dimana masyarakat Nias memulai melindungi asset-aset patiwisata. Ombak dan pantai adalah salah satu yang menarik dan menguntungkan daerah. Ditambah lagi dengan budaya dan kampung-kampung dengan arsitektur unik. Saya harap orang Nias dan pemerintah mulai merasa memiliki dan melindungi semua asset ini,” harap dia.

Akan tetapi, Mark berharap tindakan penertiban tersebut tak cuma hari itu saja. Sebab, bila tidak konsisten, maka penambangan akan berulang lagi.

“Mudah-mudahan ditetapkan dengan Perda. Kalau lemas lagi, di sini akan timbul kegiatan (penambangan, red) lagi,” tandas pria yang mengaku kini lebih betah tinggal di Nias di banding di rumahnya di Medan maupun di negara asalnya, Australia karena kecintaan akan ombak laut, alam, udara bersih, penghijauan dan teman-teman serta kegiatan yang menyenangkan di sana.

Sebelumnya, Mark gencar memublikasikan di media sosial tentang kerusakan yang terjadi di Pantai Sorake dan Lagundri akibat penambangan pasir. Publikasi berupa foto-foto bahkan video aktivitas penambangan pasir. (ns1)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »