“Bukit Doa Rajawali” Didirikan di Puncak Gunung Lölömatua

Pemancangan Salib di Gunung Lolomatua, 31 Juli 2016 | Restifal Telaumbanua

Pemancangan Salib di Gunung Lolomatua, 31 Juli 2016 | Restifal Telaumbanua

NIASSATU, NIAS SELATAN – Puncak Gunung Lölömatua, salah satu puncak pegunungan yang tertinggi di Pulau Nias dijadikan sebagai tempat kegiatan rohani dengan nama Bukit Doa Rajawali. 

Hal itu ditandai dengan pemancangan salib berukuran besar di tempat itu pada Minggu, 31 Juli 2016 yang dihadiri oleh jemaat dan hamba Tuhan dari Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) dan juga warga setempat.

Berdasarkan penuturan Pdt. Tahömanö Telaumbanua (Kordinator Wilayah GPI Nias Selatan), pemancangan salib di Bukit Doa Rajawali di puncak pegunungan di Kecamatan Ulu Noyo tersebut berawal dari rencananya ketika menjadi Korwil GPI Nias Selatan pada periode 2009-2011 untuk mendirikan jaringan doa GPI se-Nias Selatan.

“Pada waktu itu tempat yang strategis, aman, tenang dan tertib hanyalah Puncak Gunung Lölömatua. Namun rencana itu terkendala karena masalah transportasi dan dana yang masih belum ada. Akan tetapi pada tahun ini, GPI Pusat memberikan kesempatan kepada pengurus GPI Nias Selatan untuk kembali merencanakan Rumah Doa Rajawali tersebut,” jelas dia kepada Nias Satu, Rabu (10/8/2016).

Dia menjelaskan, bukit doa tersebut nanti bisa digunakan oleh semua denominasi gereja untuk berdoa. Selain itu, warga yang datang berdoa juga bisa menikmati keindahan alam pegunungan tertinggi di Pulau Nias tersebut.

“Dengan program tersebut, masyarakat sekitar berharap supaya pemerintah Nias Selatan membangun jalan yang sudah dibuldoser di sana dan juga membangun jaringan listrik,” jelas dia.

Wisata Religi

Untuk tahap awal, pihaknya baru melakukan pemancangan salib tersebut. Selanjutnya pembangunan fasilitas akan dilakukan bertahap. Mereka juga berharap ada yang berpartisipasi untuk membangun fasilitas kegiatan kerohanian di area tersebut, termasuk dari investor. 

Lolomatua | Google

Lolomatua | Google

“Kita juga berharap ada yang mau berinvestasi untuk membangun kawasan tersebut menjadi destinasi wisata religi. Kita membutuhkan dukungan semua pihak karena tempat ini bukan hanya milik GPI tetapi juga milik masyarakat Kepulauan Nias bahkan dunia,” ujar Restifal Telaumbanua, salah satu hamba Tuhan di GPI yang hadir di acara tersebut.

Puncak Gunung Lölömatua dapat ditempuh melalui perjalanan selama 2-3 jam dari Teluk Dalam di Kabupaten Nias Selatan ataupun dari Kota Gunungsitoli. Dari posisi tertinggi pegunungan ini seluruh Kepulauan Nias bisa terlihat. Di area yang juga sangat dingin tersebut, pengujung bisa menikmati beberapa titik pemandangan yang mengesankan seperti air terjun Sifadou  dan Sungai Oyo. (ns1) 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »