Hulo Batu, Mutiara Pulau Impian

Yunias Dao | Dok. Pribadi

Yunias Dao | Dok. Pribadi

Oleh Yuniass Dao*

“Nias, Pulau Impian”, demikianlah kalimat yang menjadi tema dari komitmen pengembangan pariwisata dari empat kabupaten dan satu kota yang tersebar di Kepulauan Nias: Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli. Kunjungan Presiden Jokowi di Kepulauan Nias beberapa waktu lalu kembali menambah semangat pengembangan pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Nias.

Pada saat itu, beliau menekankan bahwa, sektor pariwisata dan perikanan merupakan potensi yang sangat menjanjikan di Kepulauan Nias dan mengharapkan Pemda-Pemda memfokuskan perhatian pada kedua sektor ini. Selanjutnya kembali kepada komitmen Pemerintah Daerah di Kepulauan Nias, bagaimana memainkan peran strategisnya untuk membangun potensi ini.

Kepulauan Nias memiliki potensi pariwisata yang prospektif, dengan berbagai destinasi wisata yang unik dan indah. Mulai dari alam, seni dan budaya, lokasi surfing terbaik yang terkenal di mancanegara, hingga wisata bahari dan potensi lainnya yang harus mendapat perhatian besar untuk dikembangkan. Salah satu  destinasi wisata di Kepulauan Nias adalah Hulo Batu yang terletak di wilayah Kabupaten Nias Selatan.

Siapa yang tidak kenal dengan Hulo Batu (Kepulauan Batu)? Dengan potensi wisata yang mulai dikenal dan bahkan akhir-akhir ini, mulai banyak wisatawan dalam negeri dan mancanegara yang berkunjung di kepulauan ini. Tentunya diharapkan mendapatkan perhatian lebih dalam hal pengembangan potensi pariwisata.

Hulo Batu merupakan daerah kepulauan di Kabupaten Nias Selatan yang terletak di lepas pantai selatan Kepulauan Nias. Terdiri dari 101 pulau yang secara administratif pemerintahan terbagi dalam tujuh Kecamatan, yakni Pulau-Pulau Batu, Pulau-Pulau Batu Timur, Pulau-Pulau Batu Barat, Pulau-Pulau Batu Utara, Tanah Masa, Hibala dan Simuk, dan Pulau Simuk ini merupakan salah satu pulau terdepan di Indonesia. Beberapa catatan perjalanan wisatawan yang pernah berkunjung di Kepulauan ini, memberikan kesan keindahan, keunikan, dan daya tarik wisata yang luar biasa, bahkan beberapa menyebutkan bahwa kepulauan ini merupakan salah satu ‘surga wisata di Indonesia’ dan berbagai sebutan kekaguman lainnya. Apakah potensi ini akan disia-siakan?

Mutiara Pulau Impian

Hulo Batu selama ini merupakan potensi yang luput dari perhatian. Dimana akses dan pembangunannya terkesan terlupakan, sementara kepulauan ini memiliki potensi sumberdaya alam yang kaya apabila dikelola secara optimal. Pariwisata, perikanan dan kehutanan, serta potensi lainnya merupakan item potensi besar, dengan pemanfaatan dan pembangunan yang terukur tentunya, dapat membuat kawasan ini sebagai icon daerah Nias Selatan maupun kepulauan Nias secara umumnya. Sehingga potensi kepulauan ini ibarat mutiara dari gagasan Nias, Pulau Impian yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal.

Wisata Bahari. Sebagai daerah Kepulauan secara geografis, Hulo Batu memiliki banyak pantai, bahkan hampir di setiap pulau, dengan keunikan dan keindahannya tersendiri. Lokasi surfing dengan kategori ombak untuk peselancar profesional. Lokasi untuk kegiatan-kegiatan wisata bahari lainnya adalah lokasi memancing bagi pemancing profesional, snorkeling, scuba diving dan underwater photography, banyak terdapat di kepulauan ini.

Akhir-akhir ini mulai dibuka beberapa resort wisata milik swasta dengan fasilitasnya di beberapa pulau yang sangat diminati wisatawan untuk kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Juga beberapa home stay oleh masyarakat sekitar, seperti di Pulau Tello, Pulau Sibaranun, Pulau Sibolo, Pulau Luluang, Pulau Sifika, Pulau Simaleke, Pulau Baluta, dan beberapa pulau lainnya. Wisata bahari saat ini adalah salah satu icon wisata yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Potensi bahari Hulo Batu ini harusnya menjadi modal untuk menarik arus wisatawan di Kepulauan Nias.

Wisata Sejarah. Bagi yang meminati arkeologi dan informasi yang berkaitan dengan sejarah masa lampau, Hulo Batu adalah salah satu tempatnya. Beberapa peninggalan megalitikum seperti yang terdapat di Pulau Sifika, Pulau Tello, Pulau Memong dan di beberapa titik lokasi lainnya sangat menarik bagi wisatawan. Selain itu terdapat ‘Omo sebua’, ‘Gado Batu’, dan peninggalan sejarah lainnya yang bisa menjadi nilai tambah keunikan wisata di Kepulauan Batu. Beberapa peninggalan ini terkesan tidak terawat dan dibiarkan begitu saja. Sangat dibutuhkan dukungan Pemerintah dan peran masyarakat sekitar untuk menjaga dan memelihara peninggalan ini.

Wisata Petualangan. Bagi wisatawan yang memiliki minat khusus untuk bertualang dengan medan yang menantang, maka Hulo Batu merupakan salah satu lokasinya. Ada 101 pulau yang memiliki keindahan alam dan tantangan tersendiri untuk mencapainya merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin bertualang menikmati keindahan alam. Selain itu, bisa mempelajari kehidupan masyarakat di Kepulauan Batu dengan ciri khasnya tersendiri.

Wisata Budaya. Kepulauan Batu dengan keunikan budayanya dan memiliki ciri khas tersendiri, bisa menarik minat wisatwan mancanegara yang bertujuan untuk menambah wawasan  dan ingin melihat cara hidup masyarakat di kepulauan ini. Hulo Batu dengan adat istiadatnya, kesenian dan kebudayaannya selama ini hanya ditampilkan pada momen-momen tertentu saja. Berbagai jenis tari-tarian seperti Maluaya, Miti-miti, Boli-boli, Fataele, Manaho dan lainnya merupakan warisan budaya yang bisa menjadi icon bagi wisatawan. Belum lagi kuliner lokal dan kerajinan masyarakat yang sangat berpotensi apabila dikembangkan. Beberapa contoh daerah wisata yang telah berkembang seperti Bali dan Jawa, menjadikan budayanya sebagai keunikan tersendiri yang kita ketahui bersama, sangat besar pengaruhnya menarik minat wisatawan. Bagaimana dengan Hulo Batu?

Selain produk potensi wisata tersebut di atas, masih banyak potensi wisata lainnya yang bisa dikembangkan, dipromosikan dan dikelola dengan baik sebagai bagian dari konsitensi komitmen Nias, Pulau Impian. Sangat perlu menggali lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada, sehingga pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Nias tidak hanya sekedar jargon belaka, tetapi merupakan suatu fokus arah pembangunan yang tentunya akan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat seperti terbukanya lapangan usaha, lapangan kerja, investasi, terpeliharanya warisan budaya dan juga pendapatan daerah.

Kepulauan BatuMeningkatkan Sektor Pariwisata Hulo Batu

Di samping memiliki potensi kepariwisataan yang luar biasa, terdapat tantangan dan permasalahan yang harus diatasi oleh seluruh pemangku kepentingan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata. Beberapa di antaranya merupakan permasalahan kepariwasataan pada umumnya.

  1. Aksesbilitas transportasi ke lokasi wisata Hulo Batu umunya masih rendah dan sulit. Untuk saat ini, terdapat akses transportasi seperti pesawat udara dengan rute Padang-Pulau Tello, Sibolga/Medan/Gunung Sitoli – Pulau Tello. Juga kapal laut, seperti KMP Simeulue dengan rute Sibolga-Teluk Dalam-Pulau Tello, itupun masih dengan jadwal dan fasilitas terbatas. Selain itu akses telekomunikasi seperti jaringan seluler, internet, masih sangat terbatas. Bahkan sebagian besar lokasi destinasi wisata justru tidak ada dicapai jaringan telekomunikasi.
  1. Infrastruktur dan sarana pembangunan masih rendah. Beberapa destinasi wisata yang menjadi tempat kunjungan wisatawan mancanegara belum ada jaringan listrik dan tidak memiliki fasilitas untuk menampung wisatawan dan fasilitas pendukung
  1. Promosi dan pemasaran masih sangat minim.
  2. Kualitas SDM perlu ditingkatkan.
  3. Pembangunan kepariwisataan berbasis masyarakat, sehingga masyarakat lokal juga berpeluang untuk berinvestasi di sektor ini dan tidak hanya pelengkap saja.
  4. Status kepemilikan lokasi/lahan atau pulau yang menjadi destinasi wisata. Sangat perlu pemetaan dan koordinasi optimal untuk menghindari konflik dan kerugian masyarakat maupun pemerintah.

Adapun strategi solutif untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan sektor kepariwisataan yang penulis sadur dari berbagai referensi dengan membandingkan kondisi di Hulo Batu saat ini, di antaranya:

  1. Pemetaan potensi wisata, berupa nilai, karakteristiknya, infrastruktur pendukungnya, dan kemampuanya dalam menopang perekonomian, serta fokus pemerintah untuk membenahi infrastruktur pendukung obyek wisata di Hulo Batu. .
  1. Menyusun master plan kepariwisataan (perencanaan dan pembangunan) Nias Selatan pada umunya, dan Hulo Batu pada khususnya, sehingga perlu dibangun faktor pendukungnya seperti akses transportasi, telekomunikasi, akomodasi serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
  1. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat lokal terutama di.bidang kepariwisataan itu sendiri, meningkatkan skill, inovasi, adaptasi, budaya kerja dan tingkat pendidikan.
  1. Strategi pemasaran yang baik, melalui televisi nasional dan internasional serta berbagai media seperti internet, majalah dan pameran-pameran pariwisata di tingkat nasional dan internasional.
  1. Mengembangkan destinasi wisata yang ada, pemeliharaan situs-situs peninggalan, Sapta Pesona, dan mengembangkan potensi masyarakat lokal (kerajinan, kesenian, dll) yang berkaitan dengan kepariwisataan, sembari menggali destinasi wisata baru yang lebih atraktif, berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan sesuai daya dukung lingkungan. Hulo Batu dengan 101 pulau yang ada tentunya memiliki keunikan yang perlu digali lagi potensinya. Komitmen membangun pariwisata berarti harus komitmen membangun daya tarik wisatanya.
  1. Salah satu poin penting yang penulis dapatkan dari artikel strategi pembangunan wisata bahari oleh Rahmad S.Ik (2016) adalah stop ego sektoral dan ego daerah dan kembangkan “Indonesia Marine Tourism Incorporated” serta menerapkan manajemen KISS (Koordinasi, Integrasi, Simplifikasi, dan Sinkronisasi). Ini berlaku bukan hanya pada marine tourism semata, tetapi juga untuk produk wisata yang lainnya. Komitmen Nias, Pulau Impian kiranya menjadi jawaban dari strategi ini.

Penutup

Hulo Batu sebagai mutiara Pulau Impian, membutuhkan perhatian lebih dalam hal pengembangan dan pembangunan kepariwisataan di Nias Selatan dan Kepulauan Nias. Dengan potensi destinasi wisata di kepulauan ini kiranya dapat memberi warna baru keberagaman objek wisata di Kepulauan Nias. Komitmen bersama Pemerintah Daerah se-Kepulauan Nias tentunya dengan harapan sektor ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan menjadi stimulus berinvestasi dan mengarah pada bertumbuhnya sektor ekonomi.

Terciptanya peluang kerja, peluang usaha, investasi, dengan peningkatan infrastruktur menjadi lebih baik tentu dapat berdampak pada peningkatan kualitas hidup baik bagi wisatawan itu sendiri maupun masyarakat lokal sebagai tuan rumah. Selain itu peningkatan pendapatan daerah baik secara langsung maupun tidak langsung dari sektor kepariwisataan. Harapan-harapan ini tentunya dapat tercapai dengan kerjasama dan dukungan dari semua stakeholder, bukan hanya beban pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat Kepulauan Nias. Hulo Batu, mutiara pulau impian. (ns1)

 

*Penulis adalah Sekretaris Umum Laskar Hulo Batu (LMHB), Koordinator Jaga Laut Kepulauan Batu.

 

 

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »