Budayawan Waspada Wau Dimakamkan

Pemberangkatan jenazah Alm. Waspada Wau ke pemakaman, Jum’at, 17 Maret 2017 | Etis Nehe

NIASSATU, JAKARTA – Budayawan Nias Selatan yang juga tokoh masyarakat Desa Bawömataluo, Waspada Wau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ciketing Udik, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, seluruh kegiatan kebaktian dan acara adat digelar di rumah keluarga di Jl. Angsana II No. 16, Perumahan Pondok Hijau Permai, Bekasi Timur.

Kebaktian dan upacara pemakaman dihadiri oleh anggota keluarga, baik yang berdomisili di Jabodetabek maupun yang datang langsung dari Desa Bawömataluo dan Desa Hilisatarö, Nias Selatan. Di antaranya, kakak dan adik-adik kandung almarhum Waspada dan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha yang juga abang kandung dari istrinya, Rosalia Duha. Juga tampak hadir Wakil Ketua DPRD Nias Selatan Yohana Duha.

Juga hadir Kombes (Purn) Asli Manaö, Kol. Chk. Hidayat Manaö dan Folo Nehe yang merupakan sepupu kandung almarhum Waspada. Selain itu, juga dihadiri oleh masyarakat Nias, khususnya dari Nias Selatan yang berdomisili di Jabodetabek.

Acara diawali dengan acara adat, yakni orahu. Lalu diteruskan dengan pemberian tanda penghormatan kepada keluarga besar sebagaimana biasanya dalam tradisi masyarakat Nias Selatan.

Masih dalam rangkaian acara adat, juga sejumlah perwakilan masyarakat menyampaikan sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup almarhum Waspada dan penyampaian kesan dan kenangan oleh anak dan putri semata wayangnya, Chermian Eforis Wau.

Keluarga besar Alm. Waspada Wau, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha dan masyarakat Nias yang hadir di rumah duka | Etis Nehe

Sebelum peti jenazah diberangkatkan, keluarga dan juga anak-anak binaannya yang tergabung dalam Sanggar Fetua juga menyampaikan lagu berupa elegi, yang berisi ungkapan kesedihan dan ratapan sebagai ekspresi atas rasa duka dan kehilangan akan sosok yang juga bergelar adat Bulusa Maenamölö tersebut.

Sejumlah pemuda Nias Selatan yang selama ini tergabung dalam Sanggar FETUA yang didirikan almarhum Waspada juga mengenakan baju tradisional yang biasa mereka gunakan ketika atraksi budaya Nias Selatan. Mereka juga yang menggotong peti jenazah dari rumah hingga ke dalam mobil ambulance.

Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan khidmat dan penuh penghormatan meski rangkaian acara sempat terganggu dengan hujan yang turun dengan lebat sejak pertengahan acara hingga jenazah dibawa kepemakaman. 

Riwayat Hidup

Nama : Waspada Wau
Tempat Tanggal Lahir : Nias, 14 Januari 1956
Meninggal : Bekasi, 14 Maret 2017
Urutan dalam keluarga : ke-2 dari 9 bersaudara (4 meninggal, 5 masih hidup)
Nama Istri : Rosalia Duha
Anak : Chermian Eforis Wau
Gelar Adat : Bulusa Maenamölö

PENDIDIKAN FORMAL

• Sekolah Dasar Negeri Bawömataluo
• Sekolah Menengah Pertama BNKP Telukdalam
• Sekolah Menengah Atas BNKP Gunungsitoli (Kelas 1 dan 2)
• Sekolah Menengah Atas PSKD 1, Jakarta (Kelas 3)
• Fakultas Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia (UKI) – Tidak Tamat
• Pernah kuliah di Universitas Atmajaya Jakarta

KARIR

• PT Unilever di Jakarta
• PT Mawatindo Construction
• Era Express
• PT Trimegah Harazaki (Direktur)
• Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Nias Maret 2005-2009
• Program ILO di Pulau Nias.

Keluarga dan saudara/i kandung alm. Waspada Wau mengelilingi peti jenazah | Etis Nehe

AKTIVITAS ORGANISASI

• Ketua RT 003 Pondok Hijau Permai
• Bendahara RW 025 Pondok Hijau Permai
• Sekretaris organisasi IWADA (1984) – Organisasi awal warga Nias Selatan di Jabodetabek
• Pendiri organisasi FAOMASI (2000)
• Penasehat Forum Nias Selatan (Fornisel)
• Pendiri dan Pemimpin Sanggar FETUA (sejak 1993) – sekarang telah menjadi Yayasan
• Pendiri dan Ketua Yayasan Mea Mae
• Kepengurusan DPP HIMNI selama 3 periode

AKTIVITAS GEREJA

• Ketua Majelis Gereja Keesaan Injili Indonesia
• Pengurus PKB GPIB Immanuel di Bekasi
• Tim inti proses pengajuan legalisasi Sinode BKPN di Kantor Bimas Kristen Protestan, Kementerian Agama di Jakarta.
• Tim Rekonsiliasi Sinode BKPN dengan Sinode BNKP

AKTIVITAS SOSIAL-POLITIK

• Ketua P3KN yang menyiapkan, mengajukan dan mengawal proses pemekaran Kabupaten Nias Selatan bersama tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat Nias Selatan di Jabodetabek.
• 2011 – Mewakili warga Desa Bawomataluo bertemu Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Tim Ahli Jepang – Universitas Gajah Mada (UGM) terkait riset yang dimulai sebagai salah satu persiapan untuk pengajuan Desa Bawomataluo sebagai Warisan Dunia di Unesco.
• 2014 – Memimpin atraksi budaya Nias dalam rangka pemberitan dukungan masyarakat Nias bagi pencalonan Jokowi – JK sebagai Capres dan Cawapres.
• Memimpin atraksi Budaya Nias pada Gelar Budaya Rakyat di kawasan Monas pada 2 November 2014 setelah Jokowi-JK dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
• 

  Para pemuda yang tergabung dalam sanggar FETUA memberikan penghormatan kepada alm. Waspada Wau |Etis Nehe

  2016 – Memimpin atraksi budaya Nias di acara Pentas Seni Budaya Nias yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Nias (IMN) di Universitas Parahyangan, Bandung (8 dan 10 April 2016).

• 2016 – Memimpin atraksi budaya Nias Selatan pada peluncuran Nias Pulau Impian di Kementerian Pariwisata pada 2015.
• Memimpin atraksi budaya Nias pada sejumlah pertemuan komunitas masyarakat Nias di Jabodetabek maupun dalam acara-acara swasta dan pemerintahan di Jabodetabek.
• Memimpin persiapan atraksi budaya Nias dalam acara yang yang disponsori Sinar Mas Group yang sejatinya digelar pada bulan ini. (ns1)

Artikel terkait:

Bripda Mesniar Duha, Putri Nias Pertama Brigadir Khusus Penyidik Pembantu Polri Menteri Yasonna: Dr. Hekinus, Putra Nias Cerdas, Jujur dan Berintegritas Restu Jaya Duha dan Revolusi Mental Pelayanan Publik di Nias Selatan Foto Saönigeho di Monumen Saönigeho Salah?