26 Mahasiswa UGM Belajar Mitigasi Kebencanaan Pada Bangunan Tradisional Nias
NIASSATU, NIAS SELATAN – Sebanyak 26 mahasiswa/i Program Studi Sarjana Arsitektur, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan Kuliah Kerja Arsitektur (KKA) 2017 untuk mempelajari tentang mitigasi kebencanaan dengan belajar dari kebijaksanaan lokal Nias seperti tercermin dari struktur bangunan tradisionalnya.
Kelompok mahasiswa/i tersebut didampingi oleh Dr. Ir. Eugenius Pradipto, dosen Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik UGM yang sebelumnya pernah beberapa kali ke Pulau Nias, khususnya di Desa Bawömataluo, salah satunya bersama tim UGM-Jepang. Mereka berada di Nias pada 19-21 Juli 2017.
“Kuliah kerja arsitektur ini bertema kebencanaan. Mereka dibagid alam empat kelompok, yakni Aceh, Tokyo, Kyoto dan Nias. Mereka ingin belajar bangunan tradisional Nias yang utuh saat kena gempa pada 2005. Juga mitigasinya terhadap bencana kebakaran, angin selain gempa,” ujar Dr. Pradipto kepada Nias Satu, Kamis (20/7/2017).
Di Pulau Nias, tim mahasiswa tersebut mengunjungi Desa Tumöri, Gunungsitoli. Selanjutnya mereka bergerak ke Desa Bawömataluo di Nias Selatan dan berada di sana selama dua hari. Dalam kunjungan di Bawömataluo, para mahasiswa diterima oleh para tetua desa.
Secara terpisah, Koordinator Tim Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Arsitektur di empat lokasi tersebut, Prof. Yoyok Wahyu Subroto menjelaskan, dalam kegiatan dengan tema besar Disaster Mitigation tersebut Nias menjadi salah satu target untuk mempelajari respons kearifan lokal terhadap bencana.
Kedatangan para mahasiswa tersebut ke Desa Bawömataluo bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, mahasiswa dari UGM dan dari Universitas Diponegoro juga pernah melakukan kegiatan serupa di sana. (ns1)