Atraksi Budaya dan Kuliner Nias Pukau Ribuan Pengunjung Car Free Day Jakarta

Atraksi Lompat Batu pada Pagelaran Seni Budaya dan Kuliner Nias di CFD Jakarta 2018 | EtisNehe

NIASSATU, JAKARTA – Aneka atraksi budaya dan kuliner Kepulauan Nias yang digelar pada acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) benar-benar memukau ribuan pengunjung di ruas jalan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada hari ini, Minggu, 4 Maret 2018.

Berdasarkan pantauan Nias Satu, bila ditotal dari dua kali rangkaian penampilan atraksi, jumlah penonton atau pengunjung pagelaran tersebut mencapai lebih dari lima ribu orang.

Para pengunjung tersebut memadati area di depan Menara BCA di kawasan Hotel Indonesia. Mereka terdiri dari orang Nias dari berbagai penjuru Jabodetabek dan lebih banyak lagi warga bukan Nias, baik yang memang sengaja datang untuk menyaksikan acara ini maupun mereka yang sedang bersantai atau berolahraga bersama keluarga di sepanjang area CFD. Juga diliput oleh berbagai media nasional dan menjadi target penting bagi banyak fotografer yang memanfaatkan momentum pagelaran itu.

Pagelaran dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan atraksi tari, maena, famadaya harimao, tari tuwu dan kemudian atraksi spektakuler lompat batu. Selanjutnya, acara serupa kemudian diulangi lagi bersamaan dengan tibanya Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di acara itu sebagai satu-satunya tamu dari perwakilan pemerintah pusat.

Acara tersebut diselenggarakan oleh sekelompok pemuda/pemudi Kepulauan Nias yang tergabung dalam Pemuda Pemuli Nias (PPN). Kegiatan tahu ini diketuai oleh Evan Zebua. Pada pagelaran kali ini, bersama PPN juga terlibat Persatuan Masyarakat Nias (Pemanis) Tangerang dan kelompok vokal Nias yang dipimpin oleh musisi Constant Giawa.

Aneka kuliner khas Nias juga menjadi daya tarik acara ini. Sejumlah makanan khas Nias yang dipamerkan maupun dijual di acara tersebut langsung diserbu pengunjung. Tak ketinggalan orang-orang Nias yang memanfaatkan momentum itu untuk bernostalgia menikmati menu favorit seperti misop. Untuk pertama kalinya, pada pelaksanaan tahun ini menampilkan aneka kuliner Nias dan ikan olahan dengan cara diasap yang didatangkan langsung dari Kabupaten Nias Utara. Tak butuh waktu lama, semua ikan dan kuliner yang tersedia langsung habis.

Kepala Bekraf Triawan yang menjadi satu-satunya tamu dari pemerintah pusat di acara itu sangat mengapreasi kegiatan tersebut. Juga memberikan dorongan agar potensi yang ada di Pulau Nias dapat dikelola dengan lebih baik agar bisa mendunia.

“Badan ekonomoi kreatif  sangat apreasiasi dengan acara ini. Budaya Nias ini sebenarnya sudah kita kenal sejak kita masih kecil, kita berharap agar budaya ini bisa lebih maju lagi dikapitalisasi agar bisa memajukan memberi kesejahteraan bagi masyarakat Nias. Tentu akan semakin go nasional maupun go internasional,” ujar Triawan.

Atraksi Famadaya Harimao pada Pagelaran Seni Budaya dan Kuliner Nias di CFD Jakarta 2018 | Etis Nehe

Atraksi-atraksi hari ini selain karena dikemas menarik, salah satunya juga melibatkan pengunjung, yang bukan orang Nias. Salah satunya pada atraksi lompat batu, dimana pengunjung ditantang untuk mencobanya. Namun, tidak ada yang berani mencoba. Sebaliknya, ketika ditantang untuk naik ke atas ‘batu’ untuk menambah tinggi dengan cara tengkurap di atasnya, beberapa orang langsung menyatakan kesediaannya. Terpilih seorang bapak yang kemudian segera naik ke atas batu dan dengan perasaan degdegan dilompati oleh delapan pelompat profesional. 

Ajakan ke Nias

Kepada Nias Satu, Evan mengatakan bahwa meski ada kekurangan di sana-sini, namun sangat puas dengan pelaksanaan acara pada hari ini. Beberapa kekurangan akan jadi perhatian mereka untuk menjadi perbaikan pada pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang.

“Saya dan rekan-rakan panitia merasa bangga dengan pelaksanaan acara hari ini. Bangga karena bisa memberikan memberikan persembahan kepada bumi lahir dan leluhur kita, sekaligus memberitahukan bahwa Kepulauan Nias adalah bagian dari kebhinekaan negeri ini, baik dari sisi budaya, sumber daya manusia maupun kulinernya,” kata Evan.

Evan mengharapkan, pada akhirnya promosi budaya dan kuliner Nias pada hari ini menarik wisatawan serta menghidupkan perekonomian di tingkat masyarakat kecil di Kepulauan Nias.

Dalam seluruh rangkaian acara, panitia juga selalu menyelipkan ajakan bagi para pengunjung untuk datang langsung ke Pulau Nias.

“Semua yang atraksi maupun kuliner yang ditampilkan di sini belum seluruhnya dari apa yang biasa ditampilkan di Pulau Nias. Nah, untuk menyaksikan semuanya itu, Anda bisa datang langsung datang ke Pulau Nias dan menyaksikannya dengan puas di sana. Ada banyak hal lain selain yang ditampilkan pada hari ini di sini,” ujar Mestika Hulu yang memandu acara sembari mengajak para pengunjung acara untuk mengagendakan kunjungan mereka untuk menyaksikan segala keunikan budaya dan pariwisata langsung di Pulau Nias. (ns1)

 

 

 

 

 

 

About the Author
  1. Rizki Agustian Gea Reply

    aku bangga punya darah Nias 🙂

  2. Rizki Agustian Gea Reply

    ketika CFD , aku ada di acara itu….. depan Hotel Indonesia , Ya’ahowu 🙂

Leave a Reply to Rizki Agustian Gea Cancel reply

*

Translate »