PEMUDA NIAS
Visensius Manuela Pimpin IPNI Periode 2018-2021
NIASSATU, JAKARTA – Visensius Manuela secara resmi memimpin organisasi kepemudaan Nias yang berpusat di Jakarta, Ikatan Pemuda Nias Indonesia (IPNI) sebagai Ketua Umum periode 2018-2021. Visensius dan para pengurus baru secara resmi menerima kepemimpinan tersebut dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Joang 45, kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Bersama Visensius, turut bergabung sebagai pengurus adalah Bobby Candra Jaya Ndruru sebagai Wakil Ketua, Sarofati Telaumbanua sebagai Sekretaris Umum dan Ratna Wacana Hia sebagai wakil Sekretaris Umum. Sedangkan Bendahara Umum dijabat oleh dr. Bernand Gamaliel F. Laoli dengan Alvani Amaerita Harefa sebagai wakilnya.
Kepengurusan inti tersebut juga didukung oleh tujuh koordinator bidang. Yakni, Yahudi Bu’ulolo sebagai Kordinator Kaderisasi Organisasi Asbartanov Lase sebagai Kordinator Media dan Komunikasi, Ilwan F. Nehe sebagai Kordinator Program Bidang 1, Brian Fati Harefa sebagai Kordinator Program Bidang 2, Ardin S. Telaumbanua sebagai Kordinator Program Bidang 3, Angelius Domes Wau sebagai Kordinator Cabang Nias, dan Esther Alfania Gabriela Zebua sebagai Kordinator Cabang Bandung.
Para pengurus baru tersebut menggantikan para pengurus IPNI periode 2015 – 2017 dengan Kesatuan Laia sebagai Ketua Umum, Jaya Putra Zega sebagai Wakil Ketua, Theodor Harefa sebagai Sekretaris Umum dan Yuliana Kirey Lombu sebagai Bendahara Umum.
Dalam pidato perdananya setelah menjabat, Visensius mengatakan apa yang menjadi kerinduannya melalui organisasi IPNI dalam kaitan dengan partisipasi dalam membangun dan memajukan Kepulauan Nias.
“Kita tidak bisa berangkat dari duduk-duduk atau ramai-ramai saja. Tetapi harus ada satu tujuan yang sama, yaitu kemauan dan kepdulian tentang daerah kita untuk maju,” ujar dia menggambarkan paradigma berpikir dalam berpartisipasi memikirkan dan berkontribusi membangun Kepulauan Nias.
Dia menguraikan, gempa yang melanda Kepulauan Nias pada 13 lalu memang membawa sengsara. Tetapi, tidak berhenti sampai di situ. Seperti sering diungkapkan bahwa gempa itu juga menjadi berkah di tengah penderitaan yang kemudian menarik banyak orang dan lembaga untuk membangun Kepulauan Nias lebih baik dari sebelumnya.
“Kita juga telah diberi kesempatan untuk maju melalui otonomi daerah dengan terbentuknya lima kabupaten/kota. Namun, tak bisa dimungkiri juga, masih banyak hal yang belum sesuai harapan kita. Bahkan, saat ini, empat daerah di Kepulauan Nias berstatus daerah tertinggal. Daripada saling menyalahkan, lebih baik kita ambil bagian mengatasinya,” tegas dia.
“Seperti yang saya dengar dari percakapan dengan senior kita Ilham Mendröfa beberapa waktu lalu yang mengatakan, kita harus memikirkan bahwa medan juang kita bukan hanya tiga tahun ke depan, tetapi 10 sampai 15 tahun ke depan. Apa yang kita tanam dari sekarang kita akan panen beberapa tahun mendatang. Tetapi, itu hanya mungkin bila kita memiliki komitmen komitmen. Kita terlibat, bukan cuma karena datang begitu saja. Tetapi, keterlibatan karena panggilan,” tambah dia.
Visensius menjelaskan, ke depan pihaknya akan mengadakan sejumlah kegiatan yang bermanfaat secara praktis bagi para pemuda Nias. Salah satu yang paling dekat adalah akan mengikuti pelatihan menulis di kantor Sekretariat Kepresidenan pada 5 Mei 2018. Dalam acara itu, 25 pemuda/i Nias akan diberi kesempatan mengikuti pelatihan tersebut.
Diskusi Terbuka
Kegiatan organisasi kepemudaan dengan slogan “Libatkan Saya, Kita Pasti Bisa” tersebut di akhiri dengan diskusi terbuka (Bincang-Bincang IPNI) dengan tema “Refleksi Tiga Belas Tahun Gempa Nias dan Peran Organisasi Kepemudaan Nias”.
Hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut adalah Bupati Nias Sokhiatulo Laoli yang membawakan topik “Perspektif Pemerintah dalam Pembangunan Nias Pasca 13 Tahun Gempa Nias: Arah dan Tujuan”.
Lalu, pembicara kedua adalah pengusaha muda asal Nias di Jakarta dan pendiri media berita online Rilis.id, Ilham Mendröfa yang membawakan topik “Perspektif Tokoh Muda Nias dalam melihat Peran dan Partisipasi Pemuda Nias dalam Pembangunan Nias”. Dan, pembicara ketiga, pengacara muda asal Nias di Jakarta, Jaya Putra Zega dengan topik “Perspektif tokoh muda Nias dalam melihat persoalan kepemudaan dan partisipasi pemuda dalm pembangunan dan pandangan terhadap arah pembangunan daerah”.
Acara tersebut dimoderatori oleh Ilwan F. Nehe, salah satu pengurus IPNI periode 2018-2021, yang saat ini berstatus mahasiswa Fisipol Universitas Bung Karno di Jakarta. Acara diskusi disertai dengan tanya jawab.
Acara itu juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan dan pemuda Kepulauan Nias di Jabodetabek. Di antaranya, HIMNI, Himanira, Himasgo, PPN dan GKPN. (ns1)