MENYONGSONG GENERASI EMAS NIAS 2030

Siapkan Pemuda Nias Menjadi Pembawa Perubahan

Des Intan Sari Daeli | IPNI

Oleh Des Intan Sari Daeli

Kepulauan Nias adalah pulau yang sangat indah dan lebih maju di antara jejeran Pulau-pulau di Pantai Barat Sumatera. Kepulauan Nias yang juga disebut sebagai Tanö Niha terletak di sebelah Barat Pulau Sumatera, Indonesia dengan luas wilayah 5.625 Km2. Hampir 90% penduduknya beragama Kristen dan sisanya beragama Katolik, Islam dan Budha.

Kepulauan ini terdiri dari empat kabupaten dan satu kotamadya. Selain itu, daerah ini juga memiliki objek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, fahombo (Lompat Batu).

Kepulauan Nias yang dahulu sudah pasti berbeda dengan Kepulauan Nias yang sekarang. Jangan salah, karena Kepulauan Nias juga merupakan daerah yang memiliki nilai estetis. Zaman yang semakin berkembang juga membawa perubahan tersendiri bagi Pulau Nias dan juga masyarakatnya.

Menurut Teori Evolusi, masyarakat bergerak dalam satu garis linear menuju satu titik tertentu. Dimulai dari tahap primitif (savage), tradisional, sampai kemudian akan berada pada tahapan modern.

Dapat dikatakan, bahwa saat ini kita berada pada tahap modern. Hal itu dibuktikan dari perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi dan komunikasi. Di sinilah kita sebagai masyarakat Nias harus mulai berpikir objektif dan serius. Karena perkembangan yang terjadi dapat memberikan dampak positif dan juga dampak negatif. Oleh karena itu, kita harus bisa mengendalikan perkembangan zaman dan bukan malah sebaliknya.

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin luar biasa. Salah satu keuntungan yang kita peroleh dari fakta ini adalah teknologi canggih yang memudahkan pekerjaan manusia. Contohnya, dengan adanya internet memudahkan untuk mencari informasi dan berkomunikasi dengan orang lain tanpa batasan apapun. Pertanyaannya sekarang, apakah kita mampu mengendalikan perkembangan teknologi ini?

Mari berpikir dan bertanya pada diri sendiri. Segala dampak yang terjadi nantinya pastilah dari kita, oleh kita dan untuk kita. Karena teknologi tercipta dari tangan manusia sendiri. Lalu, apa yang akan terjadi jika pekerjaan manusia digantikan oleh teknologi? Misalnya saja teknologi robot. Berdasarkan riset yang dilakukan dan dilansir beberapa lembaga pada tahun 2030, sekitar 60% jenis pekerjaan yang sekarang masih menggunakan jasa manusia, nantinya akan hilang. Karena sudah digantikan oleh otomatis seperti mesin learning dan robot.

Jika demikian, lama kelamaan dunia kita akan dikuasai oleh teknologi. Dan otomatis kualitas SDM (sumber daya manusia) semakin menurun. Oleh sebab itu, dari sekaranglah kita memperbaiki pola pikir dan cara kerja kita. Di sinilah kita belajar menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman. Dan juga belajar mengendalikannya. Karena, kalau bukan kita sendiri, lalu siapa lagi?

Hal ini berujung pada peristiwa bonus demografi yang diprediksi mulai berlangsung pada 2030. Kondisi seperti ini bukanlah sesuatu yang secara otomatis menguntungkan. Namun, pada saat bersamaan, juga merupakan sebuah ancaman jika tidak diakomodir dengan baik dan tepat.

Bonus demografi adalah sebuah babak baru yang sangat menentukan dimana jumlah penduduk yang berada pada usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk yang tidak produktif. Dimana SDM menjadi faktor utama dalam pembangunan bangsa. Inilah saatnya kita mempersiapkan diri dan mental kita. Mari kita mulai dari daerah kita sendiri, Kepulauan Nias dan Indonesia pada umumnya. Jangan biarkan orang lain mengatakan, bahwa Kepulauan Nias adalah pulau terbelakang. Kalau kita punya tekad dan target, kita pasti punya peluang besar untuk menciptakan perubahan di pulau kita dalam berbagai aspek.

Perlu kita ketahui, bahwa pada 2030 mendatang populasi manusia akan terus meningkat. Maka kebutuhan akan energi, air dan makanan menjadi hal yang sangat penting. Hal ini didasari pada survey yang dilakukan oleh Shell sepanjang tahun 2013 di 9 negara Asia. Jika kita tidak cepat bertindak, mampukah kita secara spontan dihadapkan pada kondisi tersebut? Semuanya kembali dan tergantung pada diri kita sendiri. Bila kita bisa mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi, kita akan memperoleh keuntungan besar.

Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kondisi ini, diantaranya memperbaiki kualitas pendidikan, kesehatan dan selalu berpikir positif. Pada saat bonus demografi, proporsi penduduk produktif berada pada rentang usia antara 15-64 Tahun. Jadi, para pemuda harus ikut serta untuk berperan dalam menghadapi situasi yang akan datang. Pemuda Nias adalah andalan dan senjata Kepulauan Nias ke depan. Dan sudah seharusnya para pemuda Nias memikirkan rencana apa yang akan dilakukan untuk membangun pulau kita.

Dalam menghadapi bonus demografi di Kepulauan Nias, pemuda Nias perlu dibekali dengan keahlian yang dapat menunjang taraf hidup orang banyak. Penyediaan fasilitas penunjang pendidikan dan pembinaan melalui lembaga pendidikan.

SDM dapat ditingkatkan dengan perbaikan kualitas pendidikan dan cara belajar yang efektif dan efisien. Membina para pemuda agar siap dan layak memegang perannya. Perlu juga adanya peningkatan kualitas fisik dengan cara mengasah dan melatih kemampuan dan kinerja pemuda itu sendiri. Pemuda juga perlu belajar dan memahami perannya dengan perlahan agar siap untuk memberikan jasa dan tenaganya bagi pembangunan Pulau Nias. Bonus demografi akan memberikan banyak dampak di Kepulauan Nias. Oleh karena itu, para pemuda Nias harus dipersiapkan semaksimal dan seoptimal mungkin.

Kita harus mampu bersaing dan menunjukkan keunggulan. Pada dasarnya, pola pikir yang kita miliki memang masih labil. Oleh sebab itu, kita perlu belajar mengasah kemampuan kita dan mencobanya mulai dari hal biasa hingga menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dari proses itulah, kita membentuk diri kita menjadi manusia yang berkualitas. Sehingga kita tidak perlu merasa takut dalam menghadapi berbagai peristiwa yang akan datang.

Mari belajar dari tokoh-tokoh sejarah, seperti Thomas Alfa Edison (penemu bola lampu). Dari dia kita belajar tentang kegigihan, semangat, kerja keras dan optismisme. Memiliki kelemahan atau kekurangan, bukanlah alasan untuk tidak bermimpi dan berkarya. Setiap orang dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita punya bakat dan talenta yang perlu kita gali. Kita punya visi dan misi yang harus kita capai. Kita punya orang-orang yang harus kita banggakan.

Kita masih memiliki peluang untuk memperbaiki diri. Kita harus punya target untuk meningkatkan kualitas dan potensi diri kita, dan fokus kita bukan hanya pada kuantitas saja.

Saatnya kita, pemuda Nias mengukir sejarah baru dan menciptakan perubahan Kepulauan Nias yang semakin maju dan terdepan. Mari mempersiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh, rajin dan jujur, asah kemampuan, raih prestasi dan berani bersaing sehat. Masa depan Pulau Nias ada di tangan generasi penerus. Hiduplah seperti emas yang selalu berguna, dicari dan disukai banyak orang. Milikilah keinginan yang kuat dan keyakinan yang tinggi, lakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Milikilah pendidikan tinggi dan jadilah pemuda yang berkualitas demi masa depan. Karena pendidikan dapat menyelamatkan masa depan. Pemuda Nias Pasti Bisa!!!

Ononiha andalan pulau nias…

Ya’ahowu!

 

Sumber tulisan

  • NiasSatu.com
  • dosensosiologi.comcom//teori-perubahan-sosial
  • ppidunia.org
  • teropong-bertaring.blogspot.com
  • https://m.liputan6.com
  • https://prestasti reformasi.com
  • https://id.m.wikipedia.org
  • blogspot.com
  • blogspot.com

 

Profil Penulis

Penulis adalah seorang siswa kelas 12 IPA1 di SMA Negeri 1 Sirombu, Kabupaten Nias Barat. Lahir pada 18 tahun lalu, saat ini berdomisili di Awa’ai, Desa Tiga Serangkai, Kecamatan Lahömi, Kabupaten Nias Barat.

Mengawali pendidikannya di SDN 071184 Tetesua pada 2007 dan menyelesaikannya pada 2013. Lalu, melanjutkan studi di SMP Negeri 1 Sirombu dan pada 2016 sampai sekarang menempuh pendidikan lanjutan di SMA Negeri 1 Sirombu, Kabupatn Nias Barat.

Des Intan ditetapkan sebagai juara ke-2 pada lomba menulis tingkat SMA/SMTK dan sederajat se-Kepulauan Nias yang diadakan oleh Ikatan Pemuda Nias Indonesia (IPNI) pada Juli 2018. Berita lengkapnya bisa dibaca di sini: Anugrah, Des Intan dan Jesslyn Menangi Lomba Menulis Esai IPNI

Catatan Redaksi:

Pemuatan artikel ini merupakan bagian dari kerja sama antara IPNI dan redaksi NiasSatu.Com. Guna keperluan dan penyesuaian dengan standar penulisan populer dalam kolom opini situs NiasSatu.com, redaksi melakukan beberapa koreksi minor pada tata cara penulisan maupun pengalimatan. Koreksi itu tetap menjamin terjaganya orisinalitas ide dan substansi tulisan.

 

About the Author
  1. Anugrah Reply

    Mantap!

  2. Jesslyn Harefa Reply

    keren

Leave a Reply to Jesslyn Harefa Cancel reply

*

Translate »