DITETAPKAN SEBAGAI CAPRES – CAWAPRES 2019-2024
Jokowi-Ma’ruf Nomor Urut 01, Prabowo-Sandy Nomor Urut 02
NIASSATU, JAKARTA – Setelah sehari sebelumnya ditetapkan oleh KPU sebagai Capres dan Cawapres 2019-2024, pasangan Jokowi Widodo – Ma’aruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti pengundian nomor urut di Kantor KPU Pusat di Jakarta, Jum’at, 21 September 2018.
Dalam acara yang dihadiri oleh ketua umum dan fungsionaris partai pendukung kedua pasangan, Ketua KPU Arief Budiman memimpin pengundian dan penetapan nomor urut. Sebelum pengundian dilakukan, Arief menjelaskan, bahwa sesuai kesepakatan tim kedua pasangan, nomor urut akan ditambahkan angka 0 (nol) di depan angka 1 dan 2. Hal itu, mempertimbangkan karena adanya kesamaan antara nomor urut 1 dan 2 dengan nomor urut partai-partai yang mengikuti pemilu legislatif.
Dalam pengambilan nomor urut yang diawali oleh pasangan Prabowo-Sandy mereka mendapatkan nomor urut 02. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma’aruf mendapatkan nomor urut 01.
Dalam penjelasannya saat memberikan sambutan, Sandy menjelaskan bahwa kesepakatan menambah angka 0 pada nomor urut tersebut merupakan kesepakatan kedua pasangan tersebut saat bertemu di kantor KPU sebelum acara pengundian dimulai.
Selanjutnya, kedua pasangan juga diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Dimulai dengan pasangan Jokowi-Ma’aruf dan dilanjutkan oleh pasangan Prabowo-Sandy.
Selanjutnya, KPU juga menyerahkan kepada ketua Tim Kampanye Nasional kedua pasangan daftar nama petugas pengawalan dari kepolisian yang akan mengawal kedua pasangan tersebut hingga selesainya pemilu.
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan berbagai hal yang perlu diperhatikan seluruh elemen masyarakat terkait pelaksanaan Pilpres nanti.
“Kita isi kontestasi politik ini menjadi pendidikan politik, untuk kedewasaan rakyat berdemokrasi. Oleh karena itu, marilah konstetasi politik ini kita jadikan sebagai kontestasi adu gagasan, kontestasi adu ide, kontestasi rekam jejak, kontestasi prestasi,” ujar dia.
Jokowi juga menegaskan dengan mengingatkan agar pilpres tersebut tidak menjadi ajang hal-hal yang merusak kebersamaan sebagai bangsa.
“Dan saya mengajak kita jauhkan saling memfitnah, saling menghina, saling mencemooh. Jangan sampai karena kontestasi politik ini, dalam rangka Pilpres, silaturahmi di antara kita menjadi tidak baik. Saya ingin, sekalipun kita berkonstestasi, saya masih bisa bertelpon dengan Pak Prabowo dan Pak Sandy karena mereka sahabat saya sejak lama,” jelas dia.
Sementara itu, dalam sambutannya, Prabowo menegaskan juga hal serupa.
“Saya menyerukan, mari kita lakukan Pemilu ini dengan sejuk, damai dengan semangat kekeluargaan untuk mencari yang terbaik untuk bangsa. Bukan untuk mencari kesalahan dan kekurangan masing-masing. Kita harus merasakan bahwa kita ini satu keluarga besar NKRI. Karena itu kita harus menyikapi semua persoalan bangsa sebagai persoalan keluarga besar kita,” kata dia.
“Saya berharap semua pihak selalu bersikap tenang bersikap tidak emosional. Menahan diri. Marilah kita menyongsong proses demokrasi ini dengan baik dan tenang. Kita berharap semua pihak melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara dan masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita,” tambah dia. (NS1)