Sail Nias 2019 Resmi Diluncurkan, Menteri Puan Soroti Kesiapan Akomodasi

Acara peluncuran Sail Nias 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019. Tampak di layar suasana di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan yang melakukan nonton bareng secara langsung | Foto: Etis Nehe

NIASSATU, JAKARTA – Kepulauan Nias secara resmi menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan berskala nasional bahkan internasional yang rutin dilakukan secara bergantian di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan yang secara resmi dinamakan sebagai Sail Nias 2019 tersebut diluncurkan secara resmi oleh pemerintah pada Kamis, 14 Maret 2019 malam di Hotel Sultan, Jakarta.

Peresmian peluncuran kegiatan Sail Nias 2019 tersebut dilakukan oleh Menko PMK Puan Maharani, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara, Bupati Nias Sökhiatulö Laoli dan Walikota Gunungsitoli Lakhömizari Zebua bersama Wakilnya Sowa’a Laoli.

Turut hadir dalam acara itu juga sejumlah duta besar atau perwakilan kedutaan asing, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Aji yang mewakili Panglima TNI, para pejabat lintas kementerian/lembaga, sejumlah pimpinan DPRD di Kepulauan Nias dan masyarakat Nias di Jabodetabek.

Peresmian peluncuran Sail Nias 2019 tersebut ditandai dengan pemukulan secara bersama-sama alat musik tradional Nias, fondrahi.

Pembukaan acara peluncuran Sail Nias 2019 tersebut diawali dengan atraksi budaya Nias yang diperagakan oleh anggota Sanggar FETUA, sebuah sanggar budaya yang diisi oleh putra-putri Nias Selatan yang sedang kuliah atau bekerja di Jabodetabek yang dipimpin oleh Ibu Rosalia Duha, istri dari pendiri sanggar uang juga budayawan Nias alm. Waspada Wau.

Tim Sanggar FETUA dipimpin oleh budayawan Nias Dasa Manaö yang datang langsung dari Nias Selatan untuk mengkoordinir atraksi budaya tersebut. Atraksi budaya dimulai dari Orahu penyambutan para tamu dan pemberian sekapur sirih (afo). Lalu, dilanjutkan dengan atraksi Maluaya (Tari Perang) hingga atraksi Lompat Batu (Fahombo).

Di ruang pameran peluncuran Sail Nias 2019 tersebut juga diramaikan dengan promosi produk kerajinan, makanan hingga pakaian dengan motif tradisional Nias.

Yang menarik pula, acara ini juga disaksikan secara langsung dan interaktif di dua tempat melalui layanan video live streming. Kedua tempat itu adalah, pertama, di halaman utama Desa Bawömataluo yang akan menjadi salah satu titik pelaksanaan rangkaian kegiatan Sail Nias 2019. Kegiatan nonton bersama tersebut dihadiri oleh masyarakat desa dan juga para pejabat daerah. Sedangkan tempat kedua adalah di Gubernur Sumatera Utara dihadiri oleh para pejabat terkait di Sumut.

Bahkan, meski sudah malam, di Desa Bawömataluo juga diadakan atraksi lompat batu dengan disaksikan secara langsung dari ruang ballroom tempat pelaksanaan peluncuran Sail Nias di Jakarta.

Masalah Akomodasi

Dalam sambutannya, Puan menjelaskan bahwa kegiatan sail tersebut bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil melalui sinergitas program dan anggaran lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah. Dan, juga bertujuan untuk mempromosikan lokasi kegiatan sebagai destinasi wisata nasional dan internasional. Menurut dia, kegiatan Sail tersebut akan bermanfaat bagi ekonomi, budaya dan pariwisatra di Nias.

“Karena itu, saya minta semua pihak terkait agar semua berseinergi mensukseskan kegiatan ini. Jangan kemudian semuanya dibebankan semua kepada pemerintah pusat. Daerah pun harus berperan karena nanti yang akan menikmati dari apa yang dilakukan melalui Sail Nias 2019 ini adalah para kepala daerah di Pulau Nias,” kata dia.

Puan juga menyoroti ketersediaan akomodasi yang mendukung kegiatan kepariwisataan di Kepulauan Nias. 

“Tadi saya tanya Menkumham, kalau ke Nias apakah sudah ada tempat menginap yang representatif? Pak Laoly mengatakan, ‘Jujur saja belum ada yang wisatawan bisa menetap lama di Nias dengan tempat penginapan dan akomodasi yang representatif.’ Ini menjadi tantangan bagi para kepala daerah dan juga masyarakat di Nias karena jangan sampai apa yang sudah dilakukan ini nanti tidak bermanfaat sesudahnya,” tegas dia.

Sementara dalam sambutannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang diwakili oleh Wakil Gubernur Musa Rajeckshah mengharapkan agar melalui kegiatan ini, selain sebagai strategi meningkatkan kunjungan wisatawan, juga sebagai kesempatan untuk percepatan pembangunan infrastruktur yang juga akan digunakan agar pelaksanaan kegiatan tersebut bisa optimal. Dia juga yakin, selain akan meningkatkan devisa negara, juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

Daftar Kegiatan

Dalam paparannya, Menteri Yasonna yang juga sebagai Ketua Panitia Nasional Sail Nias 2019 mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia (Nias Towards the Gate of World Tourism Destination).

Seluruh kegiatan tersebut akan berlangsung selama bulan Juli – September 2019 dengan acara puncak digelar di Kota Teluk Dalam, Ibukota Kabupaten Nias Selatan pada 14 September 2019.

Dia menjelaskan, sebanyak 17 kegiatan yang akan digelar selama tiga bulan. Selain pembukaan tadi malam, acara selanjutnya adalah Kejuaan Selancar tingkat dunia (World Surf League Nias 2019) di Pantai Sorake, Nias Wonderfull Expo 2019 di Teluk Dalam, Parade Kapal Nelayan, Seminar Warisan Budaya Nias 2019.

Selanjutnya, Gebyar Kopi, Kuliner dan Wonderful Foto Tourism Expo, Festival Lompat Batu Sekepulauan Nias di Desa Bawomataluo, Ekspedisi Kegiatan Bakti Surya Bhaskara Jaya, Festival Kebudayaan Kepulauan Batu, Atraksi Terjun Payung, Fishing Tournament Sail Nias 2019, International Free Diving Competition Sail Nias 2019, Wind Surfing and Sailing Championship Sail Nias 2019, Motorbike Cross Country Sail Nias 2019 dan Volley Pantai, Funbike dan Sail Nias 2019. (ns1)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »