Keluarga Melinda Sangat Terpukul, Minta Pelaku Segera Menyerahkan Diri

Fa’aro Zidomi | Dok. Pribadi

NIASSATU, NIAS SELATAN – Keluarga korban pembunuhan dan pemerkosaan Pendeta Muda Melinda Zidomi, S.Th. di Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada beberapa hari lalu kepada putri mereka.

Mereka mendesak aparat hukum agar menuntaskan pengusutan kasus itu. Selain untuk mempertanggungjawabkan perbuatan keji para pelaku, juga agar para pelaku tidak merajalela dengan melakukan hal yang sama kepada orang lain.

“Kami sangat terpukul, anak kami tidak ada salahnya dan diperlakukan seperti itu. Kami minta agar kasus ini dituntaskan, agar para pelaku tidak merajalela dan melakukannya lagi. Mereka seperti tidak memiliki saudara perempuan. Kalau di daerah kita, kita bisa saja sebenarnya melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Tetapi, karena kita ini negara hukum kami minta mereka diberikan hukuman yang setimpal,” ujar Fa’aro Zidömi, adik bungsu dari ayah almarhumah Melinda kepada Nias Satu, Kamis (28/3/2019).

Saat dihubungi Fa’aro sedang berada di Air Bangis, Pasaman menunggu ambulance pengantar jenazah Melinda dari Palembang. Selanjutnya, dari Air Bangis menuju Hibala, Kepulauan Batu akan menggunakan speedboat dengan lama perjalanan antara 3-4 jam.

Fa’aro menjelaskan, almarhumah Melinda adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara dengan ayah Waguru Zidömi dan Ibu Simemi Bago. Mereka berdomisili di Balögawu, Desa Eho, Kecamatan Hibala, Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan.

Sementara itu, salah satu kerabat almarhumah Melinda di Jakarta, Arif Dohude mengatakan, keluarga besar sangat terguncang dengan informasi yang menimpa salah satu anggota keluarga mereka itu.

Arif juga meminta para pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Untuk pelaku dimanapun kalian bersembuyi. Ingat bahwa mata Tuhan melihat dan mengawasi gerak-gerik kalian. Lebih baik kalian menyerahkan diri dan mengakui kesalahan serta menjalani hukuman dunia dari pada Tuhan yang mengambil alih untuk menghukum kalian,” ujar Arif. (ns1)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »