Presiden Jokowi Batal Datang, Menteri Luhut Resmikan Sail Nias 2019 di Nias Selatan

Menko Maritim Luhut B. Panjaitan, Menpar Arief Yahya, Menkumham Yasonna H. Laoly dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti bersama bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha | Diskominfo Nias Selatan

NIASSATU, NIAS SELATAN – Acara puncak Sail Nias 2019 yang diadakan di Kota Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan batal dihadiri oleh Presiden Jokowi seperti sudah dijadwalkan sebelumnya. Presiden Jokowi diwakili oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut B.  Panjaitan untuk meresmikan acara tersebut.

Bersama Luhut, juga hadir empat menteri lainnya, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.  

Kegiatan puncak Sail Nias 2019 tersebut dipusatkan di Pelabuhan Baru, Kota Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan pada Sabtu, 14 September 2019. Sejumlah kegiatan dilakukan sebagai rangkaian dari acara puncak tersebut di antaranya, parade kapal-kapal nelayan, beberapa KRI, hingga atraksi terjun payung oleh personil TNI dan flying pass  tiga unit pesawat tempur Hawk 100/200 milik TNI AU.

Selain itu, juga digelar atraksi tari perang kolosal yang beranggotakan 500 orang dan atraksi lompat batu massal dengan pelompat mencapai 108 orang serta kompetisi surfing internasional di Pantai Sorake yang sudah berlangsung beberapa hari.

Dalam penjelasannya sehari sebelumnya, Menteri Yasonna mengatakan, ketidakhadiran Presiden Jokowi oleh karena sedang dalam masa berkabung nasional pascameninggalnya Presiden RI ke-3 Prof. B.J. Habibie pada 11 September 2019. Seperti diketahui, pemerintah menetapkan tiga hari berkabung nasional hingga 14 September 2019.

Dalam pernyataannya di acara tersebut, Luhut mengatakan bahwa kegiatan sail diadakan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah-daerah tertinggal. Namun, sekarang kegiatan itu juga menjadi pendorong perkembangan pariwisata di daerah penyelenggara.

“Sebagai event bahari bertaraf internasional, kita melihat Nias sebagai salah satu daerah yang paling terkenal untuk surfing, kompetisi surfing internasional kita lakukan. Menteri Pariwisata juga hadir dan kami mempunyai tekad untuk membuat Nias ini menjadi lebih baik,” jelas dia.

Oleh karena itu, tambah dia mengharapkan dengan penyelenggaraan Sail Nias 2019 ini, Nias bisa berkembang pesat dalam hal pembangunan infrastruktur dan perekonomian.

Luhut juga memuji daya Tarik ombak di Pantai Sorake yang merupakan yang terbaik di dunia untuk olahraga surfing. Karena itu, dia mengingatkan warga Nias juga mendukungnya dengan membudayakan bersikap ramah, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah plastic ke laut.

Dia juga mengungkapkan dukungan pemerintah untuk Desa Bawömataluo yang semula dijadwalkan akan dikunjungi oleh Presiden Jokowi.

“Untuk itu kita mendukung Bawömataluo menjadi warisan dunia Unesco. Teluk Dalam juga akan dijadikan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,” kata dia.

Kegiatan ini sendiri merupkan yang ke-11 kali dilaksanakan oleh pemerintah setelah yang pertama sekali diadakan di Bunaken, Manado pada 2009 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan ini melibatkan kelimat daerah di Pulau Nias namun puncak acaranya dipusatkan di Kabupaten Nias Selatan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu dan pendorong perkembangan pembangunan di Pulau Nias dan khususnya industry pariwisata yang menjadi andalan daerah ini.

Atraksi tari perang kolosal yang dipimpin oleh Dasa Manao | Kominfo Nias Selatan

Kecewa 

Ketidakhadiran Presiden Jokowi tak pelak memantik kekecewaan masyarakat yang sudah menanti kehadirannya. Kekecewaan itu banyak terekspresi di media sosial. Selain itu, ungkapan kekecewaan itu juga disampaikan dalam percakapan dengan redaksi Nias Satu.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi pernah datang ke Pulau Nias namun saat itu memusatkan kegiatannya hanya di Kota Gunungsitoli dan sekitarnya. Kali ini, kedatangannya di Nias Selatan seperti sempat diungkapkan beberapa pejabat yang mengurusi kegiatan tersebut dan juga seperti terlihat dari persiapan yang dilakukan menjadi momentum tersendiri bagi masyarakat Nias, khususnya Nias Selatan.

Kekecewaan itu sangat wajar dan beralasan. Sebab, sejumlah warga dari seluruh Pulau Nias sudah mengantisipasi kedatangannya dengan menunggu di titik-titik yang dijadwalkan akan didatangi oleh Presiden Jokowi. Di antaranya, Bandara Silambo dan Desa Bawömataluo.

Khusus di Desa Bawömataluo, tak sedikit warga dari berbagai pelosok Nias telah berkumpul. Bahkan ada yang sudah menginap sehari sebelumnya di rumah-rumah kerabat mereka di desa Cagar Budaya Nasional itu. Di desa itu semula dijadwalkan akan dikunjungi Presiden Jokowi pada Jumat, 13 September 2019.

Di desa itu sekitar tiga minggu persiapan intensif telah dilakukan oleh warga desa dan juga pihak-pihak terkait dari unsur pemerintah. Beberapa persiapan itu di antaranya, latihan tari perang dan lompat batu untuk menyambutnya.

Selain itu, sebuah nama adat dan tugu batu yang diukir dan memuat nama adat itu sudah disiapkan untuk diberikan kepada Presiden Jokowi. Batu setinggi lebih 2 meter tersebut diukir dengan sebuah ornament khas Nias Selatan yang sangat indah dan bertuliskan nama adat dan juga nama Presiden Jokowi. Setelah ditandatangani oleh Presiden Jokowi, batu tersebut akan didirikan pada salah satu titik strategis di desa yang sedang diajukan menjadi Warisan Dunia di Unesco itu.

Sebelumnya, dengan difasilitasi pemerintah Kabupaten Nias Selatan, para tetua adat Nias Selatan beberapa kali berembuk untuk menentukan nama adat yang akan diberikan sebagia tanda penghormatan untuk Presiden Jokowi. Penganugerahan nama kebesaran dan tugu batu itu diagendakan dilakukan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Desa Bawömataluo pada Jum’at, 13 September 2019. (ns1/*)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »