Produk Kok “Onogauko” Resmi Diluncurkan Pada Pembukaan Turnamen “Onogauko Cup”
NIASSATU, BEKASI – PT Paraktreatif secara resmi meluncurkan produk kok dengan merek “Onogauko.” Produk baru tersebut diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan turnamen Onogauko Cup di GOR Hotel Phoenix Diron, Bekasi Barat pada Minggu (26/1/2020).
Turut hadir dalam acara tersebut selain para peserta, di antaranya, penasihat komunitas Onogauko Ilham Mendröfa, Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Herman Jaya Harefa, Ketua Gabungan Pengusaha Nias Indonesia (Gapnindo) Mardin Zendratö, Ketua Ikatan Pemuda Nias Indonesia (IPNI) Visensius Manuela, Ketua Umum Pemuda Peduli Nias (PPN) Evan Zebua, pembina Onogauko Etis Nehe dan Ketua Umum Gemoni Vokus Harefa.
Kompetisi tersebut diikuti oleh 22 tim dari ormas atau paguyuban masyarakat kepulauan Nias di wilayah Jabodetabek. Yakni, PB Persomanis, PB Bersama A, PB Bersama B, PB Bersama C, PB Bersama D, PB HCC Bersama, PB IKN Muslim A, PB IKN Muslim B, PB Bumanu Club A, PB Bumanu Club B, PB Sohaga, PB OZ A, PB OZ B, PB Khoda Bogor, PB Fornisel A, PB Fornisel B, PB Nias, PB Baluse, PB Elefu, PB GBNC, PB Ononiha 88, dan PB CPNI.
Peluncuran tersebut ditandai dengan penyerahan produk kok bermerek Onogauko oleh direktur Parakreatif sebagai produsen kok Onogauko, Chairul Anom dan disusul dengan pemukulan kok perdana oleh Ilham.
Merek “Onogauko” sendiri berasal dari bahasa Nias, yang merupakan nama dari salah satu jenis bambu. Kata “Onogauko” itu juga merupakan bagian dari lirik lagu yang legendaris di masyarakat Nias yang berisikan narasi perjuangan dan partisipasi pada kemaslahatan orang banyak. Lagu tersebut sudah diaransemen ulang dan dinyanyikan dengan format mars yang menggambarkan pesan dari lirik lagu tersebut.
Adapun hadiah dari turnamen tersebut berupa uang sebesar Rp 23 juta dan satu unit sepeda motor Honda jenis Beat. Turnamen akan berlangsung selama empat minggu mendatang. Pertandingan pada saat peluncuran produk kok Onogauko tersebut merupakan babak penyisihan putaran pertama.
Dalam sambutannya saat pembukaan acara tersebut, Ketua Panitia Wajarman Zebua menjelaskan tujuan dari kegiatan itu.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membangun silaturahmi sesama orang Nias di perantauan. Harapan kami, melalui kegiatan ini, Ono Niha di perantauan ini semakin guyub, kompak,” ujar Ketua Panitia Wajarman Zebua dalam sambutan dimulainya acara tersebut.
Wajarman menjelaskan, Onogauko yang merupakan wadah penyelenggaraan kompetisi tersebut bukanlah ormas atau paguyuban. Melainkan, perkumpulan pecinta olahraga yang diinisiasi oleh penasihat Onogauko sekaligus produsen kok “Onugauko” tersebut, Ilham Mendröfa.
Sementara itu, Ilham menjelaskan, ide awal Onogauko tersebut muncul tiba-tiba pada dua bulan lalu. Awalnya, Onogauko itu diarahkan sebagai lembaga yang fokus dan peduli pada kebudayaan. Namun, karena tidak mudah merelisasikannya, maka diawali dengan membuat rintisannya berupa kegiatan olahraga.
“Malahan saya ketemu idenya di hall ini, ketika bertemu banyak sekali orang Nias di sii sedang bermain bulutangkis. Karena itu, ide Onogauko tadi diawali dengan kegiatan olahraga dan diharapkan ke depan menjadi lokomotif bagi kegiatan kebudayaan. Kegiatan ini sebagai rintisannya untuk diarahkan nenjadi institusi budaya. Sebab, olahraga ini bisa mengikat lintas suku, agama, dan lain sebagainya. Kita arahkan bagaimana agar semuanya itu mengikat kita dan merepresentasikan kita secara nasional,” ujar Ilham.
Terkait penggunaan lagu legendaris Onogauko, Ilham yang juga pengusaha muda Nias tersebut mengungkapkan, karena keunikan lagu daerah Nias itu yang bernuansa nilai-nilai nasionalisme.
“Sampai saat ini saya belum dapat lagu daerah dengan nuansa nasionalisme. Kita pastikan saat ini negara kita ada retak. Dan lagu ini relevan sekali untuk mengingatkan anak-anak Nias yang merantau, bahwa kita memang ditakdirkan dengan genetika fighting. Keharusan menjadi pemenang dalam setiap tindakan kemasyarakan kita. Inilah yang akan kita bawa ke level nasional. Saat ini kita punya merek kita sendiri, Onogauko,” jelas dia.
Dia melanjutkan, produk kok tersebut jangan hanya dilihat sebagai kok. Tetapi, sekaligus sebagai kesempatan untuk menduniakan cerita dan semangat “Onogauko” kepada siapapun di luar suku Nias.
“Saya janji akan menseriusi Onogauko ini sebagai kontribusi kita pada bangsa ini dan daerah kita,” tegas dia. (ns1)