Pemerintah Didesak Siapkan Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias

Evan Zebua | Dok. Pribadi

NIASSATU, JAKARTA – Pemerintah pusat didesak melakukan tindakan antisipasi tersebarnya  virus mematikan Covid-19 di Kepulauan Nias dengan menyiapkan rumah sakit pendukung yang memadai. Sebab, berdasarkan data resmi yang dirilis pemerintah, tidak ada satu pun rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias.

Ketua Foroem Pemuda Peduli Nias (PPN) Evan Zebua dalam siaran persnya mengatakan, kepulauan Nias yang terdiri dari empat kabupten dan satu kota hanya mengandalkan satu rumah sakit yakni RSUD Gunungsitoli dan beberapa rumah sakit swasta. Padahal jumlah penduduk di kelima daerah tersebut berkisar 700-800 ribu orang.

Masalahnya, kata dia, dalam suasana persebaran virus Covid-19 yang makin massif saat ini, Kepulauan Nias juga berpotensi menjadi titik persebaran karena sejak persebaran virus mulai terjadi sampai saat ini aktivitas penerbangan dan pelayaran dari dan menuju ke Kepulauan Nias tetap terbuka. Lalu lintas warga itu sebagian menuju atau berasal dari daerah-daerah yang selama ini menjadi episentrum penyebaran Covid-19, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Batam, Medan dan bahkan Malaysia.

“Kondisi saat ini, sudah ada 31 orang dalam pengawasan (ODP) di Kabupaten Nias. Dengan tidak terlalu ketatnya pengawasan sebelumnya, kemungkinan sudah banyak orang lalu lintas ke dan dari Nias tetapi tidak menyadari dirinya sebagai carrier (pembawa virus),” ujar dia di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Dia menjelaskan, saat ini masalah lainnya adalah karena pemerintah sendiri tidak menyediakan satu pun rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias. Kemungkinan karena keterbatasan RSUD Gunungsitoli dan juga tenaga medisnya.

Tetapi, menurut dia, bila ada kasus covid-19 di Pulau Nias dan harus dirujuk ke rumah sakit rujukan di daratan Sumatera, selain membutuhkan biaya yang mahal, juga akan membuat penanganan tidak bisa cepat dan berpotensi menimbulkan banyak korban tidak tertolong tepat waktu.

“Karena itu, kami Pemuda Nias mendesak pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan agar menyediakan RS standar rujukan di Pulau Nias. Bisa dengan meningkatkan kepasitas RSUD Gusit atau membangun rumah sakit darurat yang sesuai standar penanganan covid-19,” tegas dia.

Evan mengungkapkan, saat ini Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias telah menyepakati agar RSUD Gunungsitoli dijadikan RS rujukan covid-19.

Dia menambahkan, bila pemerintah membutuhkan relawan untuk Kepulauan Nias, para pemuda yang bergabung dalam organisasi yang dipimpinnya siap dikerahkan sesuai kebutuhan pemerintah dan dinas terkait.

Untuk diketahui, Bupati Nias, seperti dirilis Kompas.com mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 31 orang dengan status ODP di wilayahnya. Mereka telah diinstrukasikan untuk mengisolasi di rumah. Bila dalam 14 hari kondisi mereka memburuk maka akan ditangani di RSUD Gunungsitoli dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Berdasarkan penelusuran redaksi Nias Satu, dalam daftar resmi rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19, terdapat lima rumah sakit rujukan di wilayah Sumatera Utara. Kelima rumah sakit tersebut adalah RSU H. Adam Malik, RSUD Kabanjahe, RSUD Pematang Siantar, RSUD Tarutung dan RSUD Padang Sidempuan.

Semua rumah sakit itu berada di wulayah Sumut daratan dan berjarak penerbangan sekitar 1 jam dari Kepulauan Nias, di luar perjalanan darat. Sedangkan bila menggunakan kapal laut, akan menghabiskan setidaknya satu malam pelayaran di luar perjalanan darat. Entah lewat udara atau laut, membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama untuk sampai ke lokasi-lokasi rumah sakit tersebut. (ns1)

 

 

 

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »