Tolak Relokasi, Kades Bawömataluo Usul Pembangunan Desa Tradisional Baru
NIASSATU, NIAS SELATAN – Kepala Desa Bawömataluo Ariston Manao menyatakan ketidaksetujuannya dengan ide untuk merelokasi warga Desa Bawömataluo seperti diusulkan oleh Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles untuk Asean Nico Barito.
“Pasti kita tidak setuju,” ujar dia kepada Nias Satu, Kamis (4/12/2014) malam.
Aristo mengatakan, menghargai pendapat dan ide yang dilontarkan Nico untuk pengembangan pariwisata di Nias termasuk di Desa Bawömataluo. Namun, dia menegaskan, pengembangan itu tidak harus dengan merelokasi penduduk. Menurut dia, Bawömataluo yang modern tetap bisa dicapai dengan mempertahankan ketradisionalannya.
“Bawömataluo yang moderen adalah Bawömataluo yang tradisional. Kita gali, kita lestarikan dan kita kembangkan sesuai nilai budaya Nias secara utuh,” kata dia.
Ariston mengatakan, daripada capek-capek merelokasi penduduk yang pasti tidak mungkin terealisasi, dia justru mengusulkan opsi lain. Yakni, dengan membangun sebuah desa tradisional baru yang menduplikat Desa Bawömataluo saat ini.
“Kita hargai pendapatnya. Tapi mari kita tawarkan opsi lain yang lebih inovatif. Contoh, bisa dengan membangun sebuah desa tradisionil baru di Boto Danö. Misalnya, 30 unit saja dan lengkap dengan akomodasi untuk home stay. Tapi dilengkapi dengan semua yang ada di Bawömataluo saat ini seperti bawagoli (tangga), iri newali, ewali (halaman), sobewe hare-hare (trotoar), elea (parit), mbele-mbele (teras) dan Omo Hada (rumah adat). Namun, dilengkapi dengan misalnya, fasilitas WC made in Japan,” jelas dia.
Menurut dia, itu bisa jadi alternatif agar para wisatawan bisa menikmati dengan nyaman seperti apa suasana kalau tinggal di perkampungan tradisional seperti Desa Bawömataluo tanpa harus membuat warga Desa Bawomataluo tinggalkan desanya dan tinggal di permukiman baru.
Dia mengatakan, lokasi Boto Dano yang berbukit, memiliki kemiripan dengan perkampungan tradisional Desa Bawömataluo. Selain itu, pemandangan (view)nya juga bagus dan jaraknya dekat dengan Desa Bawömataluo.
Seperti diketahui, dalam acara Nias International Development Strategic Partnership di Sekretariat APKASI pada Kamis (27/11/2014), Nico mengidekan bahkan meminta Direktur BUMN Nias Selatan untuk mencarikan lahan untuk dibangunkan rumah baru untuk ditempati warga Desa Bawömataluo. Lalu, desa budaya dengan segala keunikannya itu akan dikosongkan dan dijadikan semacam resort khusus untuk pariwisata. (Baca: Mimpi Nico Barito untuk Nias: dari Bangun Hotel Hingga Pindahkan Warga Desa Bawömataluo)
Acara itu dihadiri oleh para kepala daerah di Pulau Nias, kecuali Nias Selatan yang diwakili Kadis Budpar Faböwösa Laia dan Direktur Utama BUMD Bumi Nisel Cerlang. (ns1)