Seorang Pekerja Pengaspalan Jalan Menuju Desa Bawömataluo Tewas
NIASSATU, JAKARTA – Seorang pekerja proyek pengaspalan jalan menuju Desa Bawömataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan dikabarkan tewas mengenaskan. Kejadian tersebut terjadi Selasa (9/12/2014) sekitar pukul 20.00 Wib.
Berdasarkan informasi dari warga Desa Bawömataluo, lengan korban putus dan baru ditemukan pagi ini, Rabu (10/12/2014).
“Jalan sudah mulai di aspal. Tapi semalam ada kejadian kecelakaan kerja yang mengakibatkan satu orang pekerja tewas,” ujar Matius, warga Desa Bawömataluo kepada Nias Satu, Rabu (10/12/2014).
Sementara itu, warga lainnya, Amos Zagötö juga membenarkan kejadian itu. Dia bahkan mengaku berada di lokasi saat kejadian tersebut.
“Benar. Kebetulan saat kejadian saya persis berada di sana dan kita ada foto lengkapnya,” kata dia.
Amos mengatakan, pengerjaan pengaspalan jalan tahap dua tersebut dilakukan pada malam hari dan baru dimulai pada malam itu.
“Kejadiannay sekitar pukul 20.20 Wib. Saat truk tronton hendak menuangkan aspal ke aspal finisher, tiba-tiba bak truk mengenai kabel telanjang dan mengeluarkan percikan api. Saat itu bak truk diturunkan masih kondisi aman. Sekitar 2 menit kemudian, tiba-tiba ada ledakan dahsyat. Ternyata ban depan truk meledak dan terlempar kira-kira 10 meter dari tempat kejadian perkara dan mengenai pekerja (pembantu driver) yang biasa dipanggil Sibisu,” jelas dia.
Dia mengatakan, awalnya tidak diketahui kalau Sibisu menjadi korban. Ketika kemudian dicari dimana dia, baru ketahuan kalau dia terlempar akibat terjangan ban dan velak tronton tersebut.
“Kondisi tangan kiri putus, kaki kiri patah dan perut robek. Potongan tangannya baru ditemuakn tadi pagi atas bantuan warga dan anjing pelacak,” papar dia.
Dia juga mengatakan, sulit mengidentifikasi korban tersebut. Namun, beberapa mengatakan kalau korban adalah orang Jawa Medan yang berdomisili di Nias.
“Sedikit sulit dikonfirmasi karena para pekerja langsung berangkat bersama jenazah. Juga hingga saat ini papan proyek belum terpasang atas nama PT Anugerah Permata Indah. Perusahaan tidak punya papan informasi nilai proyek,” kata dia.
Cek di Lapangan
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Nias Satu, Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kejadian itu. Saat dihubungi sedang menjenguk orangtuanya yang sedang sakit dan di rawat di rumah sakit di Jakarta.
“Saya belum dapat informasinya. Kami belum ada laporan mengenai kejadian itu. Saya akan suruh anggota saya untuk mengeceknya,” ujar dia. (ns1)