Kapolres Nias Selatan Jamin Situasi Kondusif dan Netralitas Personilnya di Pilkada
NIASSATU, NIAS SELATAN – Pelaksanaan tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada 9 Desember 2015 sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Dan pada akhir bulan ini akan memasuki tahap pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakilnya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat.
Khusus di Kabupaten Nias Selatan, dinamika politik terjadi sangat dinamis bahkan kadang-kadang berakhir dengan berbagai ekspresi dukungan yang berlebihan atas bakal calon kepala daerah yang didukung. Dinamika itu, di antaranya, tampak dalam berbagai ekspresi di media sosial.
Situasi ini akan terus berkembang dan tidak tertutup kemungkinan berakhir dengan tindakan-tindakan yang melanggar hukum bila tidak disertai dengan upaya antisipasi dini dan juga pendewasaan publik khususnya para pendukung para kandidat yang akan berkompetisi.
Menyikapi hal itu, Kapolres Nias Selatan AKBP Robert da Costa memastikan situasi di Nias Selatan tetap kondusif. Pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi agar pelaksanaan Pilkada pada tahun ini berjalan lancar.
“Pihak Polres Nias Selatan sudah melaksanakan upaya-upaya antisipatif untuk pelaksanaan Pilkada. Dan sampai saat ini belum ada masalah terkait Pilkada,” ujar dia kepada Nias Satu, Senin (20/7/2015) malam.
Adapun upaya-upaya antisipatif tersebut, kata dia, berupa koordinasi dengan penyelenggara pemilu, kegiatan preventif berupa pengamanan dan patroli serta melakukan koordinasi dengan partai politik.
Ditanya mengenai jaminan netralitas Polri, dalam hal ini jajaran personil Polres Nias Selatan yang dipimpinnya, AKBP Robert juga memberikan jaminan akan hal itu.
“1000 persen harus netral,” tegas dia.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dan terlalu mudah mengambil kesimpulan berdasarkan isu dan opini yang berkembang seputar pelaksanaan Pilkada.
Sebelumnya, anggota DPRD Nias Selatan Yurisman Laia mengalami upaya pembakaran mobil di depan rumahnya. Yurisman sendiri membuka kemungkinan bahwa tindakan itu dilakukan terkait dengan sikap kritisnya selama ini dan juga terkait dinamika politik Pilkada. Kasus tersebut sedang ditangani Polres Nias Selatan.
Beberapa pihak juga menduga kuat tindakan itu sebagai bentuk premanisme dan teror dari pihak-pihak tertentu kepada anggota fraksi PKP Indonesia tersebut.
Namun, AKBP Robert mengatakan, sampai saat ini motif di belakang upaya pembakaran mobil tersebut belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Saya tidak bisa menduga karena polisi bekerja atas dasar fakta, bukan opini. Yang pasti belum dapat disimpulkan sebagai teror karena belum diketahui pelakunya dan motifnya. Kami masih mendalami,” jelas dia.
Untuk diketahui, pelaksanaan Pilkada di Nias Selatan juga menjadi perhatian Kapolri Jenderal Badroidin Haiti. Dalam wawancara media beberapa waktu lalu, Badroidin sempat menjadikan Nias Selatan sebagai contoh dengan menanyakan bagaimana kesiapan dan antisipasi pengamanan di wilayah itu. Badroidin merujuk pada beberapa kali pelaksanaan pemilu sebelumnya di Nias Selatan yang selalu bermasalah. (ns1)