Mahasiswa/i Nias Pukau Keluarga Besar Unika Atma Jaya dengan Tari Tuwu
NIASSATU, JAKARTA – Komunitas mahasiswa-mahasiswi asal Pulau Nias yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Katholik (Unika) Atmajaya, Jakarta memukau para tamu, mahasiswa dan pengurus kampus tersebut dengan atraksi budaya Nias pada Sabtu (25/7/2015).
Koordinator dan penanggungjawab tim tari Nias yang juga mahasiswi Fakultas Psikologi kampus tersebut, Meti Putri Zai mengatakan, acara tersebut adalah Bincang-Bincang Seputar Atma Jaya.
“Acara ini untuk memperkenalkan seluruh kegiatan dan lingkup Atma Jaya kepada tamu, orangtua mahasiswa baru dan calon mahasiswa baru di Unika Atma Jaya,” ujar dia kepada Nias Satu, Rabu (29/7/2015).
Acara tersebut dihadiri oleh pihak yayasan, rektorat, dekanat, jajaran staf/dosen, para tamu, orangtua mahasiswa dan calon mahasiswa/I Unika Atma Jaya. Acara di gelar di Aula Gedung Yustinus lantai 15 Unika Atma Jaya.
“Dalam acara tersebut, anak-anak Nias membawakan Tari Tuwu diselingi pertunjukkn pencat silat. Para penarinya adalah mahasiswa/i Nias yang sedang kuliah di Atma Jaya yang lebih dikenal dengan komunitas Sifatalifusö. Pertunjukkan ini dibantu oleh mahasiswa dari STTPB (STT Pelita Bangsa) yang diundang tampil oleh komunitas Sifatalifusö,” jelas dia.
Meti menjelaskan, pemilihan tarian Nias oleh panitia dalam rangka menunjukkan keragaman budaya Indonesia, khususnya budaya Nias yang belum pernah ditampilkan sebelumnya di Atma Jaya.
“Selain itu komunitas Sifatalifusö diundang setelah universitas melihat komunitas Nias yang juga merupakan penerima beasiswa khusus di Atma Jaya tampil dalam peresmian kantor beasiswa Atma Jaya yang baru,” papar dia.
Meti menjelaskan, atraksi berjalan lancar dan memuaskan meski para penari hanya memiliki kesempatan berlatih dalam tiga hari sebelum acara pertunjukan yang menuai pujian dari jajaran Atma Jaya tersebut.
“Saya sangat bahagia. So far so good. Yang paling penting dari kegiatan ini adalah kami dapat tampil bersama sambil memperkenalkan budaya Nias di tengah kesibukan kuliah dan pekerjaan kami. Pihak yayasan dan universitas juga senang dan walau ada kesalahan tapi penampilan pertama ini menyenangkan,” kata Junitrinita Zebua, salah satu penari, mengungkapkan perasaannya atas atraksi timnya.
Pendapat serupa diungkapkan Febrildarwati Waruwu, penari yg berperan sebagai Gawina (ratu) dalam tari tuwu yang mrupakan mahasiswa STTPB yg diundang oleh komjnitas sifatalifusö.
“Saya dan teman-teman dari STTPB. Kami dari Nias semua. Sangat senang sekali bisa bekerjasama dgn komunitas Sifatalifusö. Setelah sekian tahun di Jakarta akhirnya kami bisa tampil menari pertama kali di Universitas Atma Jaya yang terkenal di Indonesia ini. Ini merupakan satu kebanggaan selain dapat berkumpul dengan teman-teman lama, kami juga dapat memperkenalkan diri kami dan budaya kami. Membawakan tari Tuwu dengan masa latihan yang singkat, hari ini keren sekali. Terimakasih kerjasama dan kesempatannya. Semoga bisa memperkenalkan budaya Nias lagi di kesempatan berikutnya,” ujar Febrildarwati.
Meti menjelaskan, Komunitas Sifatalifusö terdiri dari 8 orang mahasiswa/i Nias yang mendapatkan beasiswa khusus di Unika Atma Jaya.
Meti sendiri mengaku rindu sekali bisa bertemu dengan seluruh mahasiswa/i yang memiliki latarbelakang Nias di kampusnya. Baik yang datang langsung dari Pulau Nias maupun mereka yang lahir dan besar di luar Pulau Nias dan kebetulan sedang kulaih di kampus yang sama. (ns1)