GAJI & TUNJANGAN BELUM DIBAYAR
Pegawai – Guru Masuki Tahun Baru dengan Kekesalan Kepada Pemda Nias Selatan
NIASSATU, NIAS SELATAN – Para pegawai pemerintah daerah Nias Selatan, baik PNS maupun tenaga honorer terpaksa melewatkan 2015 dan memasuki tahun baru 2016 dengan suasana yang tidak menggembirakan.
Pasalnya, hingga hari ini (Kamis (31/12/2015), hari terakhir di tahun 2015 mereka belum juga menerima berbagai hak mereka berupa gaji maupun tunjangan.
Berbagai informasi yang diterima redaksi Nias Satu mengungkapkan kekesalan mereka atas ketidakberesan keuangan pemerintahan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi tersebut. Mereka menilai, ketidakjelasan pembayaran gaji dan tunjangan tersebut merupakan yang terparah setelah hal serupa juga terjadi pada 2014.
“Tidak ada tunjangan. Kas daerah Nias Selatan sedang defisit,” ujar salah satu PNS di lingkungan Sekretariat Daerah Nias Selatan kepada Nias Satu.
Dia mengatakan, para PNS mengeluhkan banyaknya hak-hak mereka yang belum terbayarkan. Di antaranya, Uang Lauk Pauk (ULP) dan SPPD. Dia mengatakan, hampir semua dinas di lingkup Pemda Nias Selatan mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, khusus ULP, belum cair selama enam bulan terakhir.
“Kita sangat kesal dengan situasi ini. Apalagi ini mau tutup tahun dan butuh uang untuk keperluan keluarga. Kita mau bilang apa, kita tunggu kepastian hari ini. Kali ini lebih parah,” kata dia.
Sementara itu, seorang guru yang belum lama ini menjadi CPNS juga mengakui dia dan teman-temannya guru mengalami hal yang sama.
“Persiapan tahun baru biasa saja. Yang jelas detik-detik sekarang terjadi kegelisahan dan kekesalan seluruh guru di Nias Selatan,” ungkap dia.
Sampai saat ini, kata dia, kepastian tunjangan lauk pauk sampai sekarang belum jelas. Demikian juga di beberapa instansi lain dan dana tunjangan dan kegiatan tidak jelas.
“Kami CPNS baru. Kami dengar-dengar ada TPP dan lauk pauk. Tapi sampai sekarang belum jelas apakah itu ada atau tidak. Sampai sekarang kami telah melaksanakan tugas selama enam bulan dan belum terima uang lauk pauk sama sekali. Para Guru Bantu Daerah (GBD) juga belum menerima honor selama 4 bulan,” papar dia.
Ditanya apa yang akan dilakukan para PNS dan para GBD tersebut, kata dia sampai saat ini hanya pasrah saja dengan situasi itu. Bahkan, menurut dia, saat ini para GBD sedang dialihkan agar tidak fokus pada gaji yang belum dibayar dengan menyibukkan mereka melengkapi berkas untuk perpanjangan status GBD.
“Sampai saat ini hanya pasrah, karena mereka beri kesibukan untuk menghilangkan perhatian mengenai gaji, yaitu seluruh GBD agar melengkapi berkas perpanjangan menjadi GBD ke depan. Maksudnya mereka buat pengalihan isu agar GBD melupakan gaji dan sibuk melengkapi berkas,” terang dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Nias Satu, tak cuma PNS dan GBD yang belum mendapatkan hak-haknya selama berbulan-bulan. Para tenaga perawat non-PNS diberbagai Puskesmas juga mengalami hal serupa. Kemudian, sejumlah kontraktor proyek pemda Nias Selatan juga mengeluhkan belum dibayarkannya sisa biaya proyek yang telah dikerjakan.
Bahkan, para anggota DPRD Nias Selatan yang harusnya ikut mengantisipasi terjadinya masalah ini juga ikut mengalami nasib yang sama dimana sejumlah hak-hak mereka belum dibayarkan.
Redaksi Nias Satu sudah berusaha meminta penjelasan mengenai masalah tersebut kepada pejabat-pejabat terkait di Nias Selatan. Di antaranya, Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi, Plt. Sekda Nias Selatan Fo’arota Laoli, Kepala Dinas Keuangan Ruadat Harita, Bendahara Umum Daerah Peterson Zamili dan Sekretaris Dinas Pendidikan Edward Saota. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada satu pun yang merespons. Beberapa nomor kontak mereka dalam status tidak aktif.
Keterlambatan pembayaran gaji ataupun tunjangan adalah kejadian berulang. Pada tahun lalu, para GBD juga tidak menerima gaji selama empat bulan sampai akhirnya mereka menggelar beberapa kali demonstrasi dan akhirnya dibayarkan secara bertahap pada pertengahan Maret tahun ini.
Ironisnya ini terjadi di tengah berbagai kegiatan Pemda Nias Selatan yang menghabiskan banyak anggaran. Di antaranya, perayaan Natal dengan mendatangkan dua selebritas nasional yang berbiaya sangat mahal. (ns4/ns1)
Pemda Perlu cara sendiri dalam mengatasi gaji guru Honorer supaya jangan sering terjadi penunggakan, karena berakibat fatal pada pembelajaran.