Rumah Baca “OMODA” Fasilitasi Kegiatan Literasi dan Edukasi Budaya Bagi Anak-Anak Desa

Peserta acara di Rumah Baca OMODA di Desa Bawomataluo | FB Nitrasari Fau

Peserta acara di Rumah Baca OMODA di Desa Bawomataluo | FB Nitrasari Fau

NIASSATU, NIAS SELATAN – Memanfaatkan waktu libur dengan hal-hal yang positif dan berguna bagi orang lain, sejumlah pemuda/i di Desa Bawömataluo menggelar kegiatan yang bermanfaat untuk mengedukasi anak-anak di desa itu.

Kegiatan tersebut digelar pada Senin, 26 Juni 2017 di salah satu rumah di Desa Bawömataluo yang juga menjadi ‘kantor’ bagi Rumah Baca OMODA, sebuah fasilitas taman bacaan bagi anak-anak di desa itu yang digagas oleh Nitrasari Fau.

“Acara ini tujuannya guna memperkanalkan lagu-lagu anak-anak dan khususnya lagu-lagu kanak-kanak di Bawömataluo. Lalu, memperkenalkan budaya secara tidak langsung melalui konstum yang dikenakan oleh pencerita dan juga kostum (rompi) para pemain musik yang mengiringi cerita. Melalui cerita yang disampaikan, yaitu legenda Laowömaru, anak-anak belajar kisah hidup Laowömaru. Juga, ada kegiatan menggambar, dimana anak-anak bebas menggambar karakter tokoh-tokoh dalam cerita itu. Dan, mengasah keterampilan menyimak dan juga kemampuan berimajinasi melalui kegiatan menggambar tokoh,” jelas Nitra kepada Nias Satu, Selasa (27/6/2017).

Dalam acara tersebut, lebih sekitar 90 anak-anak di desa itu berkumpul dan berjejal di ruang tamu rumah di depan Omo Sebuah di Bawömataluo tersebut. Bahkan, sejumlah anak terpaksa mengikuti kegiatan dari luar karena tidak tertampung di dalam rumah. Sejumlah pemuda desa melibatkan diri dengan berbagai peran pada acara tersebut.

Nitra mengakui, acara itu digagas untuk mengisi kegiatan di Rumah Baca OMODA untuk mengisi hari libur sekolah dan juga karena belum memiliki buku-buku yang memadai.

“Sambil mengisi hari libur, dan juga karna OMODA belum memiliki buku-buku, jadinya kita munculkan kegiatan itu. Bahkan saya dan teman-teman menjadikannya sebagai kegiatan bulanan. Mudah-mudahan, kegiatan sederhana itu bermanfaat bagi adik-adik kita. Mudah-mudahan juga,ada yang mau donasi buku,” papar Nitra.

Acara Story-telling Rumah Baca OMODANitra menyebutkan beberapa nama yang terlibat dalam kegiatan itu di antaranya, Marselina Manaö, sebagai pencerita yang juga berprofesi sebagai seorang guru. Yusufroni yang mendokumentasikan kegiatan dan juga seorang guru. Parminta Ndruru dan Merry Fau adalah Siswa SMA. Angelicha dan Yurna Zagötö yang baru lulus SMA berperan memandu acara. Sedangkan Lobtar Manaö dan Efron Bu’ulölö yang juga baru saja menamatkan SMA dan Firdolin Manaö yang masih kuliah beserta Chandra Bali berperan dalam tim musik. Sejumlah pemuda/I lainnya mengambil peran penting dalam suksesnya acara itu.

Sekilah Rumah Baca OMODA

Ide awal membentuk Rumah Baca OMODA oleh Nitra berawal dari kepedulian pada anak-anak, dan juga sebagai hasil dari perenungan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Kemudian, ide itu didiskusikan kepada sejumlah Rekan dan kerabatnya yang langsung mendapat sambutan baik. Ide itu kemudian tersebar dari mulut ke mulut melalui teman-temannya dan juga melalui media sosial guna mendapatkan donasi buku.

“Puji Tuhan, ada beberapa orang yang mendonasikan buku. Namun, sampai sekarang persediaan buku-buku masih sangat kurang. Itu juga kendala kami, sehingga belum bisa berjalan dengan efektif. Ditambah lagi, kami belum punya rak buku sehingga kalau ada yang mau membaca, buku-bukunya dibongkar dulu dari kardus.

OMODA sendiri adalah istilah dalam bahasa Nias yang berarti “Rumah Kita”. Nitra yang saat ini sedang menempuh perkuliahan semester delapan di STKIP Nias Selatan merindukan OMODA menjadi ‘rumah’ yang dirindukan dan dibutuhkan, bukan hanya oleh anak-anak tetapi juga seluruh masyarakat.

“Rumah dimana melalui jendela dunianya, kita dapat melihat dunia yang luas ini. Khususnya, bagi anak-anak di desa kita yang terbatas dalam segi fasilitas, khususnya buku-buku bacaan,” jelas Nitra.

Logo Rumah Baca OMODA | Nitrasari Fau

Logo Rumah Baca OMODA | Nitrasari Fau

Di Rumah Baca OMODA, kegiatan dirancang tidak hanya untuk tempat bacaan. Tetapi juga akan ada kegiatan storry-telling, games, kuis dan pengenalan budaya Nias kepada anak-anak beserta kegiatan menarik lainnya.

“Kegiatan story-telling baru kita mulai kemarin. Dan kami merencanakan, kegiatan ini akan menjadi agenda bulanan. Tentunya melalui dukungan dari berbagai pihak,” tutur dia.

Nitra yang juga telah berhasil menulis dua buku dalam bentuk novel tersebut berharap, dengan adanya Rumah Baca OMODA tersebut, anak-anak dan masyarakat akan mencintai dunia literasi. Menjadi inspirasi bagi orang lain, baik dalam bentuk kegiatan literasi maupun kegiatan lainnya.

“Anak-anak juga belajar tentang budaya daerah, dan diharapkan, kelak mereka juga akan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi generasi berikutnya dan lingkungannya,” tandas Nitra. 

Bila Anda tertarik untuk mendukung kegiatan Rumah Baca OMODA ini untuk membantu anak-anak di desa di Pulau Nias melalui sumbangan buku-buku, bisa menghubungi Nitra di 0821-6849-3567. (ns1)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »