Menkumham Yasonna H. Laoly Tolak Gelar Balugu dari Forkada Kepulauan Nias
NIASSATU, JAKARTA – Putra Nias yang juga Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly membenarkan adanya rencana pemberian gelar Balugu oleh Forum Kepala Daerah (Forkada) se-Kepulauan Nias. Namun, dia menyatakan menolak tegas pemberian gelar tersebut.
“Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Forkada, saya tidak bersedia dengan (pemberian, red) gelar itu. Tidak sesuai adat, itu potong kompas. Bahkan, sejak awal, untuk syukuran saja, saya tidak bersedia. Tapi mereka mengatakan, itu adalah sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan,” ujar Yasonna ketika dikonfirmasi Nias Satu mengenai rencana pemberian gelar Balugu tersebut, Selasa (4/11/2014).
Ketika ditanyakan kembali apakah akan tetap menerima bila Forkada tetap ingin memberikannya ketika hadir di Nias dalam waktu dekat dalam rangka menghadiri peresmian pembukaan Sidang Raya PGI XVI, Yasonna mengatakan, rencana pemberian gelar itu sudah dibatalkan Forkada.
“Mereka sudah batalkan. Saya sudah minta itu jangan dilakukan,” tegas dia.
Yasonna mengatakan, penolakannya atas gelar tersebut karena komitmennya pada tugasnya sebagai anggota Kabinet Kerja dimana dia diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu Menteri.
“Saya sudah bilang kepada mereka, kami di Kabinet Kerja itu untuk kerja, kerja dan kerja, bukan (untuk, red) gelar-gelaran,” jelas dia.
Yasonna juga mengungkapkan, sebenarnya bukan cuma dia yang hendak diberikan gelar tersebut. Melainkan juga Mayjen Christian Zebua, mantan Panglima Kodam XVII Cenderawasih yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang juga masih berkerabat dengan Yasonna. (NS1)
saya sangat setuju untuk keputusan beliau, bukan tidak menghiraukan dukungan dari warga nias, tetapi gelar baru yang dimaksud itu hanya akan menambah beban untuk Tugas yang sedang beliau emban.. #Yasona untuk Indonesia
Dulu knp nggak dikasi penghargaan skrg sdh jd pejabat alias menteri kok baru nampak x sesuatu. Biasa aja
Menurut saya itu terlalu berlebihan…
pak yasona melakukan itu karena dia ingin menjalankan tugasnya sebagai menteri,,,,,!
I agree with him, in my opinion, the title (a degree) is important but it is not required in the job.
work, work and work not to seek a degree.
Apa Hakikat sebenarnya mengangkat beliau sebagai balugu?
Balugu selama beliau menteri?
ah, ada2 aja, menjadi balugu nggak segampang itu.
Betul. Bisa seperti kacang goreng jadinya.
Itu sikap yang memberi teladan kepada kita yang telah dipercayakan suatu jabatan oleh Tuhan. Jabatan adalah amanah yang dipercayakan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara yang orientasinya adalah melayani masyarakat dan bukan menjadi Raja atau Tuan. Dukungan melalui doa dan masukkan dari kita masyarakat kepulauan Nias kepada Pak Yasonna H Laoli dalam menjalankan tugasnya di kementrian MENHUMKAM untuk menyatakan kebenaran di negeri ini selama berkarya itu jauh lebih berharga dari pada gelar yang membuat beliau merasa terbebani menjadi seorang BALUGU. Maju terus pak Mentri dalam menjalankan tugas. Pdt. Elifati Gea
Gtu dunk pak Menkumham.
kerna bkn sembarangan memangku gelar adat,
Bkn berrti bpk tdk layak y? Tp bpk lebih tahu dan faham tanggung jawab pemegang gelar adat “BALUGU”
jd bpk tlh bijak menolak gelar ini.
Salam sukses buat bpk,
NIAS bangkit,,,,,,,,,,:)
penghargaan kepada pejabat pemerintah tidak harus dengan memberikan kepada suatu gelar dalam konsep adat, karena untuk mendapatkan hal tersebut bukan dengan mudah dan tanpa konsekwensi, pemberi ide memberi gelar itu terlalu pintar tapi gagal paham.