Peserta LEAD Center Sukses Praktik Menjual di Kawasan Monas
NIASSATU, JAKARTA – Mulai bulan ini, materi pelatihan yang digelar lembaga pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan dan spiritualitas, LEAD Center Indonesia masuk pada tema kewirausahaan. Para peserta, setelah berbulan-bulan sebelumnya digenjot dengan materi kepemimpinan, kini diperkenalkan dengan materi yang akan memperlengkapi mereka menjadi pengusaha/wirausaha.
Uniknya, materi kewirausahaan ini tidak dimulai dari pertemuan di kelas seminar, seperti biasanya dilakukan sekali sebulan. Namun, dimulai dengan praktik langsung di lapangan pada Minggu, 10 Mei 2015. Para peserta dibagi dalam tiga kelompok yang jumlah anggotanya 4-5 orang. Mereka diberi kesempatan berjualan secara mandiri di kawasan Monas. Adapun produk yang dijual adalah air mineral kemasan, buku, CD Audio dan minuman khusus yang dibuat sendiri.
Sebelum berpencar untuk melatih kemampuan mereka menjual, para peserta diberi beberapa panduan oleh coordinator LC Indonesia, Selfy Antasia.
Hasilnya, dalam praktik selama sekitar satu jam tersebut, semua kelompok berhasil memulai pengalaman baru mereka. Di antara mereka bahkan ada yang berhasil meraup untung. Ada yang meraup untung Rp 9.000, Rp 5.000 dan Rp 3.000.
Pengalaman pertama menjadi penjual membuat peserta deg-degan, keringat dingin dan perasaan campur aduk lainnya. Mereka juga harus berpikir bagaimana mengatur strategi agar produk yang dijual bisa laku. Juga ada yang kesal karena sudah capek tapi ternyata jualannya belum juga laku sampai acara selesai.
Pengalaman para peserta ini akan dipresentasikan pada seminar bulanan pada bulan berikutnya pada 14 Juni 2015. Selanjutnya, dari situ pengetahuan dan kemampuan menjual meraka akan dipertajam.
Dari praktik berjualan tersebut, ternyata mereka juga belajar mengenai produk apa saja yang memiliki peluang besar untuk laku di kawasan itu. Ini sekaligus menunjukkan kemampuan mereka belajar dari pengalaman tersebut, khususnya mengenai produk yang relevan dengan pasar.
Pengalaman lainnya, dengan berjualan seperti ini, mereka ‘dipaksa’ untuk berani berbicara atau mempersuasi pihak lain agar targetnya tercapai.
Ketika ditanya apakah mereka akan melakukannya lagi jika diberi kesempatan lagi, mereka antusias mengiyakan. Bahkan mengusulkan agar produk yang dijual lebih bervariasi sesuai kebutuhan mereka yang umumnya ingin menikmati suasana santai di kawasan Monas.
Tiga Tips Menjual
Sebelumnya, Selfy Antasia membagikan beberapa prinsip dasar saat menjual. Ini sangat penting karena peserta belum memiliki pemahaman awal yang memadai karena mereka langsung diterjunkan berjualan di lapangan.
Menurut Selfy, ada tiga hal penting agar bisa berjualan. Pertama, 1. Percaya Diri. Jangan malu. Ini adalah dasar dari keberhasilan penjualan.
Kedua, jangan takut gagal. Coba terus. Yang namanya menjual, pasti ada rasio penjualannya. Jadi, tidak boleh berhenti meski di awal mengalami kegagalan. Dan ketiga, harus punya strategi.
Nah, bagi Anda, khususnya mahasiswa dan pemuda asal Nias ingin diperlengkapi dengan konsep dan tips-tips penting untuk menjadi pengusaha, silakan bergabung pada seminar bulanan ini. Hingga tiga bulan ke depan, semua materi seminar akan fokus pada topik kewirausahaan ini. (ns1)