Pemkot Gunungsitoli Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Metode 3 R
NIASSATU, GUNUNGSITOLI – Bertempat di Museum Pusaka Nias, Kantor Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Metode 3R ( Reduce, Reuse, Recycle).
Metode 3 R itu adalah Reduce yaitu mengurangi produksi sampah dengan cara pemakian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan; Reuse yaitu memanfaatkan kembali benda/barang yang sudah tidak terpakai; Recycle yaitu mendaur ulang sampah organik dan anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Pelatihan diikuti 92 orang, terdiri dari perwakilan sekolah SMA/SMK sederajat dan guru pendamping, Tim PKK Kota Gunungsitoli, perwakilan sejumlah SKPD dan Kota Gunungsitoli.
Acara itu dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli Edison Ziliwu, Asisten II Genius Larosa, dan pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli dan jajarannya.
Materi pelatihan meliputi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan 3R dengan narasumber dari Badan Lingkungan Hidup Pemprovsu Faisal Abrani Siregar dan Praktisi dan Penggiat Lingkungan dari Bengkel Kreasi Daur Ulang Medan Ainun Saniah yang mendemonstrasikan berbagai macam karya pengelolaan sampah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi dan memotivasi seluruh masyarakat Kota Gunungsitoli dalam menumbuhkembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup Yardius Gea dalam sambutannya, dikutip dari siaran pers yang diterima Nias Satu, Selasa (4/8/2015) malam.
Dalam sambutannya, Walikota Gunungsitoli, Martinus Lase menjelaskan, paradigm lama tentang sampai sebagai barang sisa dan tak berguna sudah tidak relevan. Kini paradigm baru melihat sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya sebagai sumber energi, kompos, pupuk ataupun bahan baku industri.
Menurut dia, metode 3 R itu setidaknya memberikan manfaat, di antaranya, mengurangi tumpukan sampah, membantu pengolahan sampah secara dini dan cepat, menghemat biaya pengangkutan sampah ke TPA, mengurangi kebutuhan lahan sebagai tempat TPA dan menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan. (ns)