Kinerja Pemerintah
Rombak Kabinet Kerja, Jokowi Copot 6 Menteri
NIASSATU, JAKARTA – Setelah sekian lama menjadi wacana di publik, akhirnya Presiden Jokowi mengevaluasi kabinetnya dengan mencopot enam menteri. Pencopotan serta pelantikan menteri pengganti dilaksanakan siang ini, Rabu (12/8/2015) di Istana Negara.
Dari enam menteri yang dicopot tersebut, satu orang dipindahkan ke posisi kementerian lainnya. Itu berarti para menteri tersebut hanya bertugas selama 10 bulan sejak dilantik pada Oktober 2014.
Keenam menteri tersebut dan para penggantinya adalah
- Tedjo Edhy Purdijatno yang digantikan oleh Jend (Purn) Luhut B. Panjaitan sebagai Menteri Koordiantor Hukum dan Keamanan. Luhut sendiri sampai saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
- Sofyan Djalil digantikan oleh mantan mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian.
- Indroyono Soesilo digantikan oleh mantan Menko Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman.
- Rachmat Gobel digantikan oleh mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan.
- Andi Widjajanto digantikan oleh politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung sebagai Menteri Sekretaris Kabinet. Sebelumnya, Pramono adalah Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014.
- Andrinof Chaniago digantikan oleh mantan Menko Perekonomian Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Para menteri tersebut telah dipanggil dan diberitahukan langsung oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla soal pencopotan mereka. Pemanggilan tersebut tak lama setelah Presiden Jokowi dan Wapres melakukan pertemuan empat mata kemarin petang.
Desakan perombakan kabinet mengemuka dengan kuat dalam dua bulan terakhir menyusul berbagai keluhan terhadap kinerja pemerintah, khususnya di sektor perekonomian. Bahkan, saat para menteri baru ini dilantik, nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus memburuk bahkan bergerak menyentuh angka hampir Rp 14.000/dolar AS.
Presiden Jokowi sendiri sudah lama memberikan sinyal untuk merombak menterinya menyusul berbagai ketidakpuasan publik. Juga berdasarkan penilaian kinerja para menteri yang dilakukan oleh kantor staf kepresidenan. (NS1)