Jokowi Bakal Wajibkan Menteri dan Pejabat Pakai Batik

Kegiatan membatik | ensiklopediaindonesia.com

Kegiatan membatik | ensiklopediaindonesia.com

NIASSATU, JAKARTA – Hari ini, diperingati sebagai hari Batik. Peringatan itu menjadi salah satu cara melestarikan salah satu kekayaan Nusantara itu.

Hari ini, Presiden terpilih, Joko Widodo mengatakan, bila sudah menjabat, akan mewajibkan para menteri dan para pejabat lainnya hanya memakai batik legkap dengan peci kalau rapat. Berbeda dengan selama ini, biasanya memakai jas sebagai pakaian formal.

“Keinginan kita nanti, yang menjadi menteri dan pejabat, kalau rapat tidak usah pakai jas, tapi pakai batik saja,” ujar Jokowi saat menghadiri perayaan Hari Batik di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2014).

Menurut dia, bila itu diterapkan akan berkontribusi menggerakkan industri kecil. Dia membuat perhitungan sederhana. Dengan membayangkan setiap hari, dalam seminggu, empat atau lima kali pakai batik dan pakai peci sehari dengan baju putih. Lalu, jasnya dipakai sekali setahun saja.

Khusus pemakaian peci, kata dia, bila 80 juta pria dewasa dari total 250 juta penduduk menggunakan peci, maka dikalikan dengan harga rata-rata Rp 75 ribu angkanya bisa mencapai Rp 6 triliun.

Itu bila masing-masing punya satu peci saja. Kalau punya dua, nilainya bisa mencapai Rp12 triliun. Hal-hal seperti itulah nanti yang akan membantu meningkatkan perekonomian.

“Yang dibikin Keppres (Keputusan Presiden, red) itu nanti jangan yang sulit-sulit. Yang sederhana begini bisa timbulkan lonjakan ekonomi. Semua pejabat wajib pakai peci. Produksi peci langsung meningkat,” katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional seperti tertuang pada Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Sebelumnya, pada 2 Oktober 2009, Unesco, sebuah badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan telah memasukkan batik dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia. (ns1)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »