TERKAIT BERHENTINYA KAIRANI LAIA SEKOLAH

Besok, Ombudsman Perwakilan Sumut Panggil Kepala Sekolah SMPN 19 Medan

Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar | dinamikarakyat.com

Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar | dinamikarakyat.com

NIASSATU, MEDAN – Perihal berhentinya Kairani Laia (14), siswi kelas VII SMPN 19 Medan bersekolah karena alasan tak sanggup membayar biaya buku dan seragam dibenarkan oleh Ombudsman RI perwakilan Sumatera Utara.

Ketika dikonfirmasi redaksi Nias Satu, Ketua Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar membenarkannya. Bahkan, saat ini mereka sedang menangani masalah tersebut.

“Besok (Jum’at, 4/3/2016) Ombudsman Sumut akan memanggil Kepala Sekolahnya. Mudah-mudahan Kepala Sekolahnya datang,” ujar Abyadi, Kamis (3/3/2016).

Abyadi menjelaskan, dalam pertemuan itu, pihaknya akan mempertanyakan apa dasar mereka menjual buku dan pakaian sekolah kepada murid.

“Padahal sudah ada larangan menjual pakaian seragam dan buku kepada siswa seperti diatur dalam pasal 181 PP no 17 tahun 2010 dan pasal 4 Permendikbud No. 45 tahun 2012,” tegas dia.

Ditanya mengenai keadaan Kariani saat ini, Abyadi mengatakan bahwa menindaklanjuti langkah yang dilakukan Ombudsman perwakilan Sumut, pihak Pemkot Medan telah merespons dengan memberikan bantuan dan mengantar Kairani kembali ke sekolah.

“Berdasarkan langkah yang dilakukan Ombudsman, tadi siang pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Medan memberi bantuan baju dan perlengkapan sekolah. Sekaligus mengantarkan Kairani ke sekolahnya,” papar dia.

Ditanya mengenai adik Kariani yang juga memiliki utang di sekolah sebesar Rp 140 ribu, Abyadi mengatakan pihaknya belum mengetahuinya. Seperti dikabarkan beberapa media, adik Kairani bernama Yubianto Laia (12) juga menguatirkan kelanjutan sekolahnya karena tidak sanggup membayar utang di sekolah.

Sebelumnya diberitakan beberapa media, Kairani memutuskan berhenti sekolah karena malu terus ditagih atas utangnya sebesar Rp 837 ribu untuk pembelian buku dan seragam. Kariani merasa malu ditagih terus sementara orangtuanya tidak memiliki uang yang cukup untuk membayarnya.

Ayahnya seorang tukang becak dengan penghasilan sekitar Rp 30 ribu per hari. Sedangkan ibunya tidak bekerja. (Baca: Tak Sanggup Bayar Biaya Seragam dan Buku, Kairani Laia Pilih Berhenti Sekolah). (ns1)

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »