Ilham Mendröfa Tantang Para Pemuda Bikin ‘Gempa Dahsyat’ Baru di Nias

Ilham Mendrofa, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli dan Jaya Putra Zega dalam diskusi Bincang IPNI yang dimoderatori oleh Ilwan F. Nehe | en

NIASSATU, JAKARTA – Tokoh muda yang juga pengusaha asal Nias Ilham Mendröfa menantang para pemuda Nias agar melakukan upaya besar-besaran mengekspos potensi Kepulauan Nias dengan memanfaatkan segala media yang ada, khususnya online.

Ilham percaya bahwa Nias memiliki banyak potensi yang sampai saat ini belum tergarap, juga tidak pernah terekspos dengan massif. Ilham mengilustrasikannya dengan ekspos besar-besaran yang terjadi pada saat bencana gempa dahsyat melanda Nias pada Maret 2005 dan juga Desember 2004 saat terjadi gempa dan tsunami di Aceh.

Dia menjelaskan, mengalirnya uluran tangan dunia internasional yang kemudian berdampak positif bagi pemulihan dan pembangunan Nias lebih maju dari kondisi sebelumnya tidak lepas dari kedahsyatan ekspos berita media pada saat itu, baik media nasional maupun internasional.

“Coba kalau kita perhatikan aspek eksposnya. Mari kita belajar. Ambil hikmahnya. Saat ini, poin kita bukan lagi gempanya, tetapi pada eksposnya. Mari ambil peran mengekspos besar-besaran Nias ini. Banyak kekayaan dan keunikan Nias yang bisa diambil dan kemudian dijadikan ‘gempa baru’ melalui ekspos besar-besaran untuk mendatangkan kebaikan dan kemajuan Nias. Lakukan lewat media sosial, lewat media, atau apa saja sarana yang ada,” ujar Ilham dalam diskusi terbuka yang digelar oleh Ikatan Pemuda Nias Indonesia (IPNI) dengan tema Refleksi Tiga Belas Tahun Gempa Nias dan Peran Organisasi Kepemudaan Nias di Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu, 21 April 2018.

Pendiri dan juga CEO dari media nasional Rilis.id tersebut mengatakan, tren ke depan adalah dimana segala hal tak lagi terekam dalam artefak budaya seperti patung dan aneka medium lainnya yang biasa dipakai berabad-abad silam. Melainkan, semuanya akan direkam dalam rekaman digital. Karena itu, satu-satunya cara untuk menorehkan partisipasi adalah dengan memanfaatkan tren tersebut untuk kemajuan Nias.

“Harus berani menulis, ekspos gagasan Anda, jangan berhenti kreatif melalui apa saja. Tinggalkan jejak digital Anda mengenai hal-hal baik tentang Nias. Tulis dan publikasikan,” kata dia.

Dia juga menantang para peserta diskusi tersebut, agar selanjutnya ditindaklanjuti dengan bentuk konkrit usaha kecil-kecilan.

“Meminjam salah satu tagline iklan salah satu toko online yang mengatakan, “Mulai saja dulu”, lakukan itu. Pulang dari sini, lalu catat apa saja yang Anda ingat mengenai potensi Nias, lalu ekspos,” tantang dia.

Dia mencontohkan, kegiatan pagelaran budaya dan kuliner yang digelar oleh Pemuda Peduli Nias (PPN) pada Maret lalu di acara Car Free Day (CFD) di Bundaran HI Jakarta dimana dia dan media miliknya menjadi salah satu pendukung acara itu sebagai salah satu contoh ‘gempa’ itu.

“Acara itu sangat bagus. Itu salah satu contoh ‘gempa’ yang bisa kita ciptakan. Tetapi, itu masih gempa kecil. Harus ciptakan ‘gempa’ yang lebih besar lagi lagi ekspos besar-besaran,” jelas dia.

Partisipasi, Bukan Seberapa Kritis

Mantan calon walikota Gunungsitoli tersbeut mengingatkan agar para pemuda Nias tak terjebak pada aktivitas yang sifatnya menarik ke belakang dan menghabiskan energi namun tanpa produktivitas.

“Jangan berjibaku pada hal-hal yang menarik kita ke belakang, yang menghabiskan energi. Lebih baik kita lakukan hal-hal yang positif, bertemu dengan orang yang kita bisa belajar hal-hal baru. Saling support. Kita harus berkolaborasi. Bisa saja beda tempat, beda organisasi, tetapi tujuan kita sama yakni bagaimana berkontribusi, berperan untuk Nias,” tandas dia.

Pada kesempatan itu, Ilham menantang para pemuda untuk memikirkan aksi nyata meski kecil-kecilan sebagai tindaklanjut pertemuan tersebut. Dia juga menyatakan kesediaannya mendukung kegiatan tersebut.

Dia mengatakan, partisipasi membangun Nias harus berakhir pada tindakan nyata. Kekritisan itu memang harus ada agar bisa ambil bagian mengawasi dan juga agar cita-cita yang diharapkan bagi masa depan Nias sesuai dengan harapan. Tetapi, pada akhirnya, semuanya harus berakhir dengan tindakan nyata.

“Kekritisan itu memang diperlukan. Tetapi, pada akhirnya, kapasitas kita itu tidak dinilai seberapa kritisnya kita, tetapi seberapa banyak kita berbuat dan terlibat,” ujar dia.

Dia mengajak para pemuda Nias agar berpikir jauh ke depan, dan juga melampaui batas wilayah Kepulauan Nias. Tidak terjebak pada pemikiran dan partisipasi jangka pendek.

“Kalian tidak diukur dalam tiga tahun ke depan. Tapi 10 sampai 15 tahun ke depan. Kepemimpinan akan terus berganti. Kita tidak bisa melawan usia. Kalau kalian tidak siapkan diri dari sekarang, tidak akan jadi apa-apa. Saya berharap, para pemuda Nias mempersiapkan diri untuk mengambil peran strategis nasional, bukan hanya lingkup Nias,” tegas dia.

Dia mengingatkan, keterlibatan di dalam organisasi IPNI atau organisasi manapun, hanyalah satu gerbong. Juga hanya salah satu cara untuk sukses. Masih banyak bidang lain dimana setiap pemuda Nias bisa berkontribusi.

“Tetapi intinya, kita harus menjadi pribadi-pribadi yang unggul, tak cuma bagi Nias, tetapi juga bagi Indonesia dan bahkan dunia,” jelas dia.

Kesiapan SDM

Pada kesempatan itu, tokoh muda Nias yang juga seorang pengacara Jaya Putra Zega berbicara mengenai pentingnya para pemuda Nias berpartisipasi dalam organisasi kemasyarakatan. Dia juga menyoroti sebagai hal positif dimana saat ini mulai banyak orang Nias yang mengambil peran pada profesi kepengacaraan (lawyer).

Dia juga mengingatkan, bahwa paradigm pembangunan Nias tidak boleh hanya semata terfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusianya.

“Untuk mengisi pembangunan, bukan semata fokus pada infrastruktur, tetapi kesiapan diri sendiri. Kita harus yakinkan bahwa dengan profesi kita bisa memengaruhi orang lain bahwa kita bisa dengan profesi apa saja, tidak hanya menjadi PNS. Hal itu bisa memengaruhi orang-orang di Nias sehingga pada 10-15 tahun ke depan, orang-orang Nias bisa mengisi profesi pada bidang-bidang lain,” jelas dia.

Sementara itu, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli yang juga menjadi salah satu pembicara memaparkan berbagai hal tentang perkembangan Kepulauan Nias secara umum pascagempa 13 tahun lalu. Juga memaparkan berbagai perkembangan dan programnya pada pembangunan Kabupaten Nias, baik pada periode pertama kepemimpinannya dan periode kedua saat ini yang sedang berjalan. (ns1)

 

About the Author
  1. Lukas Bazatulo Halawa Reply

    Ya setuju bahwa kita ekspos segala potensi yg ada di kepulauan Nias tercinta agar tertarik investor dan putra/ri Nias kreatif dan giat mengelola sumber alam yg ada didukung dgn sumber daya manusia.
    Kalau boleh saya sarankan agar kita ekspos hal-hal yg prioritas yg saling mendukung sbb:
    1. Potensi atau sumber daya alam
    2. Keterbatasan sumberdaya manusia karena faktor ekonomi
    3. Keterbatasan infrastruktur; jalan antar desa-kecamatan-kabupaten-kota. Bandara, oelabuhan, industri dll
    4. Pencegahan Korupsi lemah
    5. Pendidikan

    Kelima hal tersebut saling terkait utk mencapai kemajuan di pulau Nias.

    Demikian tanggapan dan saran dari saya, semoga bermanfaat.

    Salam

    Lukas B. Halawa

Leave a Reply

*

Translate »