HUT KE-1 BKPN JAKARTA

Warga Nias di Jabodetabek Ramaikan Malam Pujian Berbahasa Nias

Foto bersama usai pemotongan kue perayaan HUT ke-1 BKPN Jemaat Persiapan Jakarta | Dok. Etis Nehe

NIASSATU, JAKARTA – Lebih dari 200 warga Kepulauan Nias di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) memenuhi aula H. Djayusman di Gedung Korlantas Polri di Jakarta, pada Sabtu, 25 Agustus 2018. Sejumlah peserta juga adalah mahasiswa dari beberapa Sekolah Tinggi Teologi (STT) dan juga sejumlah di antaranya merupakan warga dari daerah luar Nias.

Mereka menghadiri kegiatan Malam Pujian dengan tema “Suno Zo’aya” yang digelar oleh gereja Banua Keriso Protestan Nias (BKPN) Jemaat Persiapan Jakarta dalam rangka syukuran ulang tahun pertama gereja tersebut di Jakarta.

Di antara semua yang hadir, sebagian di antaranya terlibat langsung dalam acara tersebut membawakan lagu-lagu rohani dalam bahasa Nias. Mereka tergabung dalam lima kelompok paduan suara, yakni, paduan suara Forum Nias Selatan, Owo Voice yang dipimpin oleh seniman Constant Giawa, Ikatan Warga Katolik Nias (IWKN), Asio Star dan paduan suara tuan rumah, BKPN Jakarta.

Acara tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Nias. Di antaranya, Hakim Pengadilan Tinggi Disiplin F, Manaö, Kombes (Purn) Asli Manaö, Arisman Zagötö, Firman Jaya Daely, Kolonel Titus Zagötö. Sedangkan dari Tim Perintis BKPN Jakarta hadir, yakni Folo’ösiduhu Nehe, Etis Nehe dan Pdt. Novelman Wau yang juga sebagai gembala jemaat BKPN Jakarta.

Sebanyak 15 lagu rohani berbahasa daerah Nias dibawakan secara bergantian. Beberapa lagu tersebut dibawakan dengan sentuhan aransemen pada musiknya aslinya sehingga lagu terdengar lebih lugas dan kekinian.

Adapun ke-15 lagu tersebut adalah Suno Zo’aya Samati Khönia, Omasido Möi Ba Migu, Hana Lö Sökhi-Sökhi Dödögu, Lö Tolalö Tahalö, He Tödögu Anunö, Tötönafö Khöda, Masuno’Ö Yehowa, No Ma Fondrondrongo Li-U, Hewisa Ita Bawamati, Me Tana Khö-U Ndra’o Lowalangi, Halöwö-Mö Ni Halö Ma, Ba Röfa Yesu So So Dödögu, Böi Rörö’ö dan U’ila Idanö Si Sökhi Sibai.

Baik dalam buku lagu maupun dalam visualisasi, setiap lagu disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Ketika lagu-lagu itu dinyanyikan, tak cuma tim penampil yang menyanyikannya, tetapi juga seluruh hadirin ikut menyanyikan setiap lagu bersama-sama maupun secara solo.

Selain lagu-lagu itu, juga sebuah lagu berbahasa Inggris dengan judul Shall We Gather at the River? dibawakan oleh Ibu Sorta Tobing (Ina Domi Manaö). Lagu tersebut memiliki nada yang sama dengan ‘lagu wajib’ usai khotbah dalam ibadah di gereja-gereja Nias, No Ma Fondrondrogo Li-U. Dan, sebuah sajak yang dibawakan oleh Kompol Paula (Ina Fika Manaö) dengan judul “Penuhilah Panggilan Pelayananmu” yang didasarkan pada Surat 2 Timotius 4.

Seluruh rangkaian acara tersebut dipimpin oleh Pdt. Mestika Hulu. Sedangkan refleksi atau renungan singkat dibawakan oleh Etis Nehe. Adapun panitia persiapan acara tersebut dipimpin oleh Esti P. Zagötö.

Acara tersebut menjadi sangat menarik, karena oleh beberapa pihak dianggap sebagai kegiatan perdana dimana secara khusus lagu-lagu rohani berbahasa daerah Nias dinyanyikan di seluruh rangkaiAn acara. Sebab, tidak sedikit dari warga Nias di perantauan tidak lagi terbiasa menyanyikannya atau bahkan sudah lupa dengan lagu itu atau beberapa bagian dari lagu tersebut. Karena itu, selain ambil bagian dalam kegiatan ibadah penyembahan tersebut, para peserta juga sekaligus bernostalgia dengan lagu-lagu yang pernah sangat familiar dengan mereka sejak kecil ketika masih di Pulau Nias.

Di sela-sela pelantunan lagu-lagu tersebut, diselingi dengan pemutaran beberapa video singkat sejarah masuknya Injili di Pulau Nias, sejarah berdirinya gereja BKPN dan perintisan BKPN Jemaat Persiapan Jakarta pada tahun lalu.

“Acara Malam Pujian dengan tema “Suno Zo’aya” ini merupakan syukuran atas satu tahun pelayanan BKPN di Jakarta yang dimulai pada tahun lalu pada Minggu, 6 Agustus 2017,” ujar Pdt. Novelman.

Dia menambahkan, pengkhususan acara itu dengan membawakan lagu-lagu berbahasa Nias bertujuan untuk membangkitkan kembali minat masyarakat Nias diaspora yang ada di Jabodetabek akan lagu-lagu rohani tradisional yang memiliki keunikan khusus.

“Menyanyikan lagu-lagu ini memberikan pengalaman tersendiri. Sebab, selain warna nada-nadanya yang khas, juga pemiliahan kata-katanya yang mendalam dan hanya bisa dihayati kedalamannya bila dinyanyikan dalam bahasa Ibu, bahasa Nias. Diharapkan, melalui acara ini dpat membawa hadiri menikmati kembali suasana ibadah sebagaimana pengalaman sewaktu masih berada di Pulau Nias,” jelas dia.

Acara itu juga diisi dengan perayaan HUT ke-1 BKPN Jakarta dengan prosesi pemotongan kue yang dihadiri oleh mantan Tim Perintis, Pengurus BKPN Jakarta, para tokoh dan sesepuh BKPN.

Sebagian peserta Malam Pujian berfoto bersama | Dok. Etis Nehe

Sejarah Singkat

Wacana perintisan BKPN di Jakarta sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak 2006 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh masyarakat Nias Selatan, di antaranya alm. Waspada Wau, Almarhum Hekinus Manao, Folo Nehe dan beberapa orang lainnya.

Namun, hal itu baru terealisasi pada 2017 dengan terbitnya surat penugasan dari Sinode BKPN pada 22 Mei 2017 yang menugaskan Tim Perintis yang terdiri dari Pdt. Foluaha Bidaya, Pdt. Eliyunus Gulö, Folo’öziduhu Nehe, Etis Nehe dan Pdt. Novelman yang pada masa itu masih berstatus sebagai Vikaris.

Setelah melakukan rapat perdana pada 18 Juli 2018, Tim Perintis memutuskan menyepakati cikal bakal BKPN Jakarta dalam bentuk Persekutuan Doa BKPN dengan durasi sekali dalam dua minggu, yang dimulai pada Minggu, 6 Agustus 2017 di rumah Perkantas di Jl. Tegalan No. 10, Matraman, Jakarta Timur dengan dihadiri oleh 14 orang.

Lalu, pada Minggu, 20 Januari 2018, bertepatan dengan perayaan Natal perdana, Sinode BKPN meningkatkan Persekutuan Doa BKPN Jakarta tersebut menjadi BKPN Jemaat Persiapan Jakarta yang peresmiannya dilakukan oleh Sekjen BKPN Pdt. Alvius Wau.

Menyusul peningkatan status tersebut, BKPN Jakarta kini dipimpin oleh Majelis Pekerja Harian Jemaat (MPHJ) yang terdiri dari Pdt. Novelman sebagai Ketua, Penatua Khalisman Wau sebagai Sekretaris dan Penatua Duman Wau sebagai Bendahara. (ns1)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »