Kualitas Terpuruk, Kondisi Pendidikan Indonesia Gawat Darurat

Anies Baswedan | Rimanews.com

Anies Baswedan | Rimanews.com

NIASSATU, JAKARTA – Banyaknya torehan prestasi siswa-siswa Indonesia dalam ajang internasional ternyata tidak bisa menutupi masih buruknya kualias pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan membeberkan seperti apa buruknya kondisi tersebut. Karena itu, kata dia, hal itu juga akan menjadi pekerjaan rumah utama ke depan untuk dibereskan.

“75% sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Nilai kompetensi guru rata-rata 44,5 persen, padahal standarnya 70,” ungkap Anies mengenai salah satu kondisi pendidikan di Indonesia di depan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Tak cuma itu, berdasarkan pemetaan the learning curve yang menilai 40 negara, Indonesia berada di urutan ke-40. Sedangkan untuk pemtaan mutu pendidikan tinggi, Indonesia di urutan 49 dari 50 negara yang dinilai.

Dia mengungkapkan, berdasarkan Programme for International Study Assessment (PISA) tren kinerja pendidikan Indonesia pada 2000, 2003, 2006, 2009, 2012 cenderung stagnan, bahkan pada 2012 masuk peringkat terendah khususnya pada bidang matematika, membaca (reading) dan science.

Dari sisi minat baca, juga terpuruk. Berdasarkan data Unesco pada 2012, minat baca masyarakat Indoensia sangat buruk, yakni 0,001.

“Itu belum lagi di luar masalah kenakalan pelajar selama dua bulan terakhir. Terjadi kekerasan sekitar 230 kali pada Oktober dan November sehingga memberi kesan sekolah bukan lagi tempat yang aman dan damaim,” kata dia.

Praktik suap di dunia pendidikan juga sangat memrihatinkan. Berdasarkan data, Indonesia masuk peringkat 103. Karena itu, menurut dia, kondisi pendidikan saat ini sudah masuk kategori gawat darurat.

“Kondisi pendidikan Indonesia saat ini gawat darurat. Tapi jangan lagi saling menyalahkan. Mari kita turun tangan bersama karena kita semua bertanggungjawab. Ini sudah genting dan mendesak. Banyak hal yang harus diubah,” tegas dia. (ns4)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »