Seorang Warga Tewas Akibat Kecelakaan Motor di Landasan Pacu Bandara Binaka

Aktivitas warga di landasan pacu Bandara Binaka | Etis Nehe

Aktivitas warga di landasan pacu Bandara Binaka | Etis Nehe

NIASSATU, GUNUNGSITOLI – Sebuah kecelakaan yang tak biasa terjadi di landasan pacu Bandara Binaka, Gunungsitoli pada Jum’at (19/6/2015). Tidak biasa karena kecelakaan itu bukan kecelakaan pesawat, tetapi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan menewaskan pengendaranya.

Dari informasi yang diterima Nias Satu, kecelakaan yang menewaskan warga bernama Elfrida Bate’e tersebut terjadi ketika korban melakukan melintas pada sisi landasan pacu yang biasa digunakan warga menuju ladang di seberang atau di ujung landasan pacu.

“Saat itu, korban mengantar keluarganya ke ladang. Kejadiannya saat korban balik dan kembali lewat di pinggiran landasan pacu. Kemungkinan juga korban buru-buru karena mengetahui ada pesawat yang akan mendarat. Kemudian petugas buru-buru mengevakuasi karena pesawat akan mendarat,” ujar sumber yang tak mau disebut namanya.

Adapun pesawat yang akan mendarat setelah kejadian itu adalah adalah pesawat Garuda Indonesia dan Wings Air.

Kejadian itu sendiri semula tidak banyak diketahui sampai akhirnya tercium media pada Minggu (21/6/2015). Dan beberapa stasiun televisi nasional sudah menayangkan berita tersebut. Adapun korban telah dimakamkan pada Minggu (21/56/2015).

Ketika dikonfirmasi, Kepala Bandara Binaka Banggas Silitonga membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, kejadian itu bukan karena kecelakaan yang melibatkan pesawat tapi kecelakaan tunggal di sisi landasan pacu.

“Iya benar. Kejadiannya bukan karena pesawat, juga bukan karena operasional bandara. Tapi kejadiannya itu murni karena kecelakaan tunggal. Karena itu kasusnya sudah kita serahkan dan ditangani oleh Polres Nias. Kalau kecelakaannya melibatkan pesawat atau karena operasional bandara, maka kami yang akan menanganinya,” ujar Banggas.

Banggas yang baru menjabat lima bulan di Bandara Binaka tersebut mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar agar tidak melintas di area bandara. Namun, hal itu terus terjadi.

“Kami sudah lakukan sosialisasi namun kelihatannya masyarakat ini kurang paham atau bagaimana ya. Pemda juga sudah turun tangan juga melakukan sosialisasi. Sekitar tiga bulan lalu diadakan sosialisasi. Tapi tetap saja kejadian. Itu yang kita sayangkan,” jelas dia.

Dia mengatakan, seluruh area bandara sebelumnya sudah dipagar. Namun, ternyata pagar tersebut sudah banyak yang rusak dan dijadikan jalan masuk ke area bandara.

Seperti diketahui, meski harusnya menjadi area yang dilarang keras untuk menjadi area aktivitas warga (restricted area), namun, selama ini sudah menjadi pemandangan lazim dimana warga bebas melenggang menggunakan sepeda motor atau sepeda dayung oleh warga sekitar saat akan menuju ladang atau kembali dengan membawa hasil pertaniannya. Aktivitas melintasi landasan pacu tersebut biasanya dilakukan saat tidak ada jadwal pesawat mendarat. (ns1)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »