Kapal Pesiar di Nias Selatan

Manahati Zebua | Dok. Pribadi

Manahati Zebua | Dok. Pribadi

Oleh Drs. Manahati Zebua, M.Kes., M.M.

Saya teringat pada waktu menempuh pendidikan tingkat menengah di Kota Gunungsitoli Nias, sering mendengar bahwa ada kapal pesiar yang datang dan berlabuh di Nias Selatan. Sebagai orang Nias, merasa sangat kagum dan bangga ada kapal pesiar yang berlabuh di Nias Selatan.

Kata saya dalam hati pada waktu itu, hebat sekali Nias Selatan ini, ada kapal besar yang berlabuh di sana, dan tentu para wisatawan yang menumpang kapal pesiar tersebut pada berbondong-bondong untuk melihat objek dan daya tarik wisata serta atraksi budaya yang digelar oleh masyarakat Nias Selatan. Wow . . sangat membanggakan.

Tapi sayang, berita di atas sudah lama tidak terdengar lagi ada kapal pesiar yang berlabuh di Nias Selatan yang sekarang ini telah menjadi satu wilayah pemerintahan yang disebut Pemerintah Kabupaten Nias Selatan. Saya sendiri juga tidak begitu memahami, mengapa kapal pesiar tidak mampir dan tidak berlabuh lagi di Nias Selatan. Apakah laut di sana sudah mulai dangkal sehingga kapal pesiar tidak dapat berlabuh lagi di Nias Selatan, atau ada sebab-sebab yang lain, yang sampai sekarang belum mendapatkan solusi dengan baik.

Menurut teman saya Meitolo Hulu, M.Mpar., pengajar di program pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, rata-rata jumlah wisatawan dan pekerja yang ada dalam satu kapal pesiar mencapai sekitar 4.000 orang. Mari membayangkan apabila satu kapal pesiar akan berlabuh di Nias Selatan setiap minggu, berarti ada 4 kapal pesiar yang berlabuh dalam satu bulan. Artinya ada 16.000 wisatawan yang berkunjung di Nias Selatan.

Apabila wisatawan ini akan berbelanja souvenir atau merasakan kelezatan berbagai kuliner yang terdapat di Nias selatan sebesar Rp. 100.000,- per orang saja dalam satu hari itu, akan ada pemasukan bagi masyarakat sebesar Rp. 1.600.000.000,- dalam satu bulan. Dan seterusnya silahkan pemasukan ini dikalikan 12 bulan. Belum lagi tambahan pemasukan pemerintah daerah berkenaan dengan berlabuhnya kapal pesiar ini di Nias Selatan. Apakah Anda terkejut melihat prospektif kapal pesiar ini kalau ada yang berlabuh di Nias Selatan atau hanya dianggap biasa-biasa saja?

Biasanya para wisatawan ini akan menghabiskan waktunya di wilayah yang disinggahi selama satu hari, sehingga wisatawan ini memiliki peluang untuk melihat beberapa objek dan daya tarik wisata yang terdapat di lingkungan dan di sekitar Nias Selatan. Dengan demikian, akan ada pemasukan tambahan lagi, baik pada meningkatnya pendapatan masyarakat maupun meningkatnya pemasukan pada pemerintah daerah.

Hadirnya kapal pesiar dan bisa berlabuh di wilayah Nias Selatan berarti Nias Selatan merupakan salah satu pintu masuknya wisatawan ke Nias selain melalui kapal laut dan bandara Binaka di Gunungsitoli. Kehebatan pariwisata itu akan dapat diukur melalui jumlah kunjungan wisatawan manca negara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Kepulauan Nias.

Melalui pemahaman ini, maka sudah banyak daerah-daerah di Indonesia yang sudah bersemangat sekali menciptakan berbagai acara di wilayahnya agar banyak orang yang menyaksikan acara tersebut. Di berbagai daerah sudah banyak mengadakan festival-festival dalam upaya untuk menghadirkan banyak wisatawan di daerahnya. Dengan demikian, semakin banyak wisatawan yang berkunjung di daerahnya tentu semakin meningkat pendapatan warganya serta meningkatkan juga jiwa wirausaha dari warganya dengan menghadirkan berbagai usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan yang berdatangan di daerahnya.

Nah, siapa yang memiliki ide pada berbagai kegiatan (event) yang akan dilaksanakan di daerah tersebut? Tentu Pemimpin Daerah dan jajarannya. Banyak hal yang bisa dijadikan event pariwisata di suatu daerah. Misalnya, pelaksanaan ulang tahun dari pemerintah daerah tersebut, festival atraksi budaya dan/atau sosial yang terdapat di daerah tersebut sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan sosial yang telah ada di daerah itu. Bisa juga bersumber dari kegiatan yang bersifat internasional seperti lomba sepeda internasional, lomba internasional lari marathon 10 kilo meter, lomba berselancar internasional, lomba perahu layar internasional, lomba layang-layang internasional, dan lomba-lomba yang lain yang bersifat nasional dan internasional.

Dengan menciptakan event-event pariwisata yang terjadwal selama satu tahun, tentu akan membuka peluang bagi para calon wisatawan untuk menyiapkan diri bepergian dan datang di daerah itu untuk melihat berbagai event yang telah dijadwalkan oleh pemerintah daerah. Penciptaan event kegiatan pariwisata di suatu daerah merupakan kegiatan yang mendasar untuk memajukan sektor pariwisata di daerah itu. Melalui pelaksanaan event-event pariwisata tersebut, akan mendorong warganya untuk berusaha menyediakan berbagai kebutuhan wisatawan, yang sekaligus meningkatnya perekonomian warga masyarakat serta dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang dialami warganya.

Agar para wisatawan mendapatkan kemudahan untuk datang di suatu daerah, tentu sangat dibutuhkan semangat dari pemerintah daerah untuk membuka beberapa pintu masuknya wisatawan di Kepulauan Nias. Salah satunya tadi mengusahakan hadirnya kapal pesiar di Nias Selatan.

Harian Tribun Jogja menurunkan berita pada tanggal 29 April 2013 bahwa Perairan Desa Batu Beriga Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka-Belitung (Babel) tahun 2013, akan disinggahi sekitar 80-100 kapal pesiar. Mengapa Babel ini bisa disinggahi kapal pesiar sebanyak itu? Tentu kita perlu memelajarinya secara mendalam dan dengan cara seksama serta mencari input dari pemerintah daerah Babel tersebut. Mestinya bila pemerintah Babel bisa, pemerintah daerah Nias Selatan juga pasti bisa melakukan hal yang lebih.

Sebagai awal kegiatan untuk menghadirkan kembali kapal pesiar di Nias Selatan, tentu melihat berbagai hal seperti mungkin terjadinya pendangkalan di wilayah tempat berlabuhnya kapal pesiar dulu. Selain yang disebutkan di atas, tentu perlu melihat juga mengenai kesiapan pelabuhan laut di Nias Selatan yang mampu menerima kedatangan kapal pesiar itu serta para wisatawan yang akan membanjiri Nias Selatan. Untuk itu, perkayalah objek dan daya tarik wisata di Nias Selatan agar mampu memberikan pengetahuan dan pemandangan kepada para wisatawan yang menumpang kapal pesiar dan berkunjung di wilayah Nias Selatan dan sekitarnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Kementerian Pariwisata telah mengarahkan Kabupaten Nias Selatan berfokus pada pembangunan dan pengembangan wisata budaya, dan Kabupaten Nias Barat serta Kabupaten Nias Utara difokuskan pada wisata agro. Sementara itu, Kabupaten Nias dan Kota fokus pada penyediaan dan peningkatan pelayanan jasa. Dengan demikian, Kepulauan Nias telah terbagi dan diarahkan oleh Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan pariwisata sesuai potensi unggulan yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing. Apalagi Kepulauan Nias sekarang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Sekali lagi Kepulauan Nias telah menjadi KSPN di tingkat nasional.

Berdasarkan KSPN ini, tentu pariwisata di masing-masing pemerintah Kabupaten dan pemerintah Kota sudah sangat jelas fokus pembangunan dan pengembangan pariwisatanya. Sekarang tinggal semangat dan atensi dari pemerintah daerah masing-masing untuk bergerak cepat sesuai fokusnya di dalam membangun dan mengembangkan objek dan daya tarik wisata sesuai peruntukkannya. Seperti Kabupaten Nias Selatan, semestinya berupaya terus dan fokus untuk menghidupkan dan mengembangkan berbagai wisata budaya yang sudah banyak dikenal di wilayah Nias Selatan serta berusaha menghidupkan kembali berlabuhnya kapal pesiar di Nias Selatan. Kalau boleh bermimpi, mestinya Nias Selatan bisa mengusahakan kapal pesiar banyak berlabuh di Nias Selatan melebihi kapal pesiar yang berlabuh di daerah Babel tadi.

Diharapkan usaha ini mulai didalami oleh masing-masing pemerintah daerah sesuai fokus pembangunan dan pengembangan pariwisata di daerahnya, termasuk pemerintah Kabupaten Nias Selatan yang perlu di dorong untuk berusaha memulai memprogramkan program kerjanya secara bertahap, sehingga bisa mendatangkan kembali kapal pesiar di Nias Selatan. Saya sangat yakin bahwa usaha ini bisa dilaksanakan karena pemerintah Kabupaten Nias Selatan memiliki kompetensi dalam melaksanakan kegiatan ini. Selamat datang kembali kapal pesiar di Nias Selatan. (ns1)

*Penulis pernah Bekerja di RS Bethesda Yogyakarta (1978-2011); Penulis Sejumlah Buku; Staf Pengajar di Beberapa Perguruan Tinggi di Yogyakarta.

 

About the Author
  1. victor harefa Reply

    Salam
    Sesuai dengan schedulu yang kami terima, pada bulan oktober 2015, akan ada kapal pesiar MS Caledonian berlabuh / singgah di Pelabuhan Teluk Dalam Nias Selatan.

    Kita harap semoga kapal pesiar lainya akan berlabuh / masuk ke Pulau Nias.

    Terima Kasih

Leave a Reply

*

Translate »