Forum Pemuda/i Nias Jabodetabek Dorong Dukungan Bagi Putra/i Nias Agar Lolos ke Senayan
NIASSATU, JAKARTA – Sebagai bagian dari kontribusi mengedukasi masyarakat maupun mendorong adanya perwakilan masyarakat Nias pada Pemilu legislatif pada 17 April 2019, empat organisasi kepemudaan Nias di Jakarta menggelar pertemuan dan diskusi bersama.
Keempat organisasi itu adalah Ikatan Pemuda Nias Indonesia (IPNI), Forum Pemuda Peduli Nias (FPPN), Gerakan Muda Ono Niha (Gemoni) dan Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN). Acara dengan tema “Memilih Cerdas – Nias Bisa” tersebut diadakan di Kampus STT SETIA Jakarta, Grha Yesyurun, Batu Ceper, Tangerang, Banten pada Sabtu, 13 April 2019.
Acara itu dilatarbelakangi semangat agar para pemuda Nias berkontribusi bagi pada pembangunan Nias yang lebih baik.
“Momentum Pemilu pada 17 April 2019 nanti disadari betul oleh rekan- rekan panitia sebagai sebuah momen krusial dalam menentukan nasib Kepulauan Nias dan Indonesia selama lima tahun mendatang. Lima menit di bilik suara untuk lima tahun pemerintahan daerah dan Indonesia yang tidak dapat diabaikan begitu saja,” demikian salah satu poin penting dalam diskusi itu seperti dikutip dari rilis yang diterima Nias Satu pada Senin (14/4/2019).
Panitia menjelaskan, fokus dari kegiatan tersebut adalah memastikan agar penyelenggaraan Pemilu berjalan langsung, umum, bersih, jujur dan adil (Luber dan Jurdil). Mereka meyakini bahwa wakil rakyat dan presiden yang tepat untuk mendukung perubahan Nias dan Indonesia ke arah yang lebih baik hanya mungkin melalui proses pemilihan yang terlaksana dengan baik.
Diskusi yang dihadiri oleh para anggota dan pengurus organisasi kepemudaan beserta para mahasiswa STT SETIA asal Pulau Nias tersebut tidak menampilkan pembicara khusus. Sebaliknya, diskusi itu diisi dengan pokok-pokok pikiran tentang dinamika pemilu, khususnya di Pulau Nias sebagai pemantik. Dibawakan oleh Ketua Umum PPN Evan Zebua, Ketua Umum IPNI Visensius Manuela, Ketua Umum Gemoni Vokus Harefa dan Ketua Umum GPKN Delinus Sarumaha.
Dari diskusi tersebut, ada kesadaran bersama bahwa harapan pada Pemilu kali ini hanya akan bermanfaat bila para pemuda Nias terlibat langsung dengan cara mengedukasi masyarakat Nias atau keluarga di Pulau Nias melalui sarana komunikasi yang ada.
Pernyataan Sikap
Diskusi itu juga menghasilkan pandangan bersama berupa Pernyataan Sikap Pemuda/i Nias yang dirincikan dalam enam poin, yaitu:
- Memastikan diri sendiri berpartisipasi aktif untuk ikut memilih. Satu suara kita berarti untuk kemajuan bangsa dan negara, khusus nya di Pulau Nias.
- Mengerti fungsi masing-masing lembaga perwakilan yang akan dipilih, agar mengerti calon dan kriteria yang tepat untuk dipilih pada lembaga yang bersangkutan.
- Untuk perwakilan di DPR – RI menjadi perhatian khusus karena kita ingin bahwa pembangunan Nias dapat diakselerasi melalui adanya perwakilan Masyarakat Nias di DPR -RI. Oleh sebab itu, pastikan beberapa hal:
- Pastikan calon yang Anda pilih adalah calon dari partai yang diprediksi melewati ambang batas nasional Parliamentary Treshold (PT) sebesar 4%. Partainya apa saja dapat dibaca dari hasil survei lembaga kajian independen. Bandingkan beberapa hasil kajian tersebut agar suara kita tidak terbuang sia- sia.
- Terlepas dari preferensi primordialisme, mari bersama mendukung putra/i daerah Nias untuk menjadi perwakilan masyarakat Nias di Senayan. Pelajari rekam jejak, prestasi dan karya kerjanya untuk Nias. Lalu, kompetensi kerjanya, apakah memiliki pengaruh di pusat, karena membutuhkan jaringan dan kompetensi agar dapat bersaing dengan 560 legislator lainnya di Senayan.
- Pelajari juga yang rekam jejak kerja politiknya nyata. Dari masa kampanye hingga masa tenang, apakah calon tersebut telah bekerja keras untuk meraih kepercayaan. Karena jika calon yang Anda pilih juga tidak bekerja dengan serius maka suara Anda akan terbuang dengan percuma. Dibutuhkan suara yang tidak sedikit untuk menjadi perwakilan di legislatif pusat.
- Untuk calon Presiden dan Wakil Presiden, masyarakat Nias harus dapat melihat Pilpres dalam Skala Nasional. Bahwa kita membutuhkan presiden yang dapat terus mendorong kemajuan dengan skala prioritas pembangunan yang jelas dan terukur. Tentunya kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Menguatkan esensi kesatuan dan solidaritas dalam negara demokrasi, dan menjunjung hukum sebagai dasar bernegara.
- Berpartisipasi aktif dalam ikut menjaga situasi kondusif pemilu, terutama menjaga solidaritas sebagai anak bangsa. Berbeda pilihan adalah hal yang biasa. Di atas perbedaan yang terpenting adalah komitmen kita bersama untuk memajukan Indonesia.
- Tolak politik uang. Jangan harap akan ada perbaikan nasib bangsa ini jika kita masih memilih orang yang menyuap, karena mereka akan mengembalikan uang itu dengan cara korupsi. Mari putus lingkaran setan politik uang ini dengan cara tolak uangnya dan adukan pelakunya. (ns1)