Kombes Mardiaz: Nias Bukan Tempat Pembuangan, Saya Sangat Cinta Nias

Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto | harianandalas.com

Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto | harianandalas.com

NIASSATU, MEDAN – Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto membantah pemberitaan yang menyebutkan dirinya akan memindahkan personilnya yang malas dan terlibat narkoba ke Pulau Nias.

Hal itu diungkapkannya ketika Nias Satu mengkonfirmasi pemberitaan di berbagai media lokal terkait pernyataannya itu dan juga telah menuai protes dari masyarakat Nias karena mencitrakan Pulau Nias sebagai tempat pembuangan aparat bermasalah.

“Bukan itu amanat saya. Tapi amanat saya mengatakan: “Saya mengajak personil Polresta bersyukur di tempatkan di kota Medan yang fasilitas lengkap, baik perumahan, sekolah untuk anak-anak sehingga anggota Polresta harus benar-benar ready to use dan tidak mengenal waktu, 24 jam harus siap hadapi dinamika yang ada di kota Medan. Kalau anggota mau banyak waktu, bisa menghabiskan waktu untuk urusan pribadi termasuk berkebun, silakan cari tempat yang tidak sibuk seperti Nias, Madina. Di sana anggota masih mempunyai waktu senggang di luar jam dinas,” ujar dia kepada Nias Satu melalui pesan singkat, Rabu (5/8/2015).

Kombes Mardiaz tidak membantah bahwa ada anggota Polres lain yang terlibat narkoba di wilayah Polres lain kemudian dipindahkan ke Nias karena pertimbangan lingkungan narkobanya tidak sebesar di kota besar. Bahkan, kata dia, 80 persen yang bermasalah narkoba dan dipindahkan ke Nias akhirnya menjadi baik kembali.

“Yang jelas banyak anggota saya dulu sewaktu jadi kapolres Nias terlibat masalah narkoba di Polres-Polres lain seperti Medan, Binjai, Deli Serdang, Labuhan Batu dan setelah bertugas di Nias 80% menjadi baik karena lingkungan narkoba di sana tidak seperti di kota besar. Dan setahun belakangan ini mereka sudah ada yang mutasi lagi ke polres-polres lain,” tambah dia.

Ditanya mengenai pernyataannya yang bisa dipahami mencitrakan Pulau Nias sebagai tempat pembuangan bagi aparat bermasalah, AKBP Mardiaz membantahnya.

“Buktinya saya bukan orang buangan. Kalau saya orang buangan tak mungkin saya jadi Kapolresta. Masalah bagaimana membina anggota, yang paling tahu itu adalah Polda. Yang terkena narkoba tempatkan di daerah yang tidak mudah diakses narkobanya, bukan artinya Nias itu tempat pembuangan. Saya itu lebih cinta Nias,” jelas dia.

Kombes Mardiaz sendiri pernah berdinas sebagai Kapolres Nias. Kemudian dipindah menjadi Kapolresta Mandailing Natal. Setelah itu digeser menjadi Wadir Reskrimsus Polda Sumut sebelum kemudian dipromosikan menjadi Kapolresta Medan menggantikan Kombes Nico Afinta yang sebelumnya menggantikan Kombes Tagam Sinaga.

Sebelumnya, pernyataannya yang diberikan berbagai media lokal di Sumatera Utara menyebutkan bahwa Kombes Mardiaz mengancam personilnya yang malas dan terlibat narkoba akan dipindahkan ke Nias Selatan, Nias dan Mandailing Natal (Madina).

Sontak pernyataan tersebut menuai protes dari masyarakat Nias karena membentuk kesan bahwa Pulau Nias itu tempat pembuangan aparat bermasalah. Mereka menilai pernyataan tersebut berbahaya dan memintanya meminta maaf. (Baca: Warga Nias Protes Kapolresta Medan Citrakan Nias Sebagai Tempat Pembuangan Aparat Bermasalah). (ns1)

About the Author
  1. Morris Taosisi Giawa Reply

Leave a Reply

*

Translate »